Rabu, 19 November 2025


Pasalnya, sebagian pengusaha mebel dan ukir Jepara sempat dipusingkan munculnya jual beli mebel fiktif.

Muhammad Jamhari, salah satu pengusaha mebel senior di Kabupaten Jepara mengatakan, semua pihak harus ikut mengembalikan citra mebel ukir Jepara.

Kasus-kasus semacam itu muncul semakin banyak ketika sistem jual beli online menjamah dunia mebel Jepara.

’’Itu salah satu yang sangat kami sayangkan. Itulah yang membuat citra mebel ukir Jepara terpuruk,’’ kata Jahmari, Steering Commite Jepara International Furniture Buyer Week (JIF-BW) itu, Kamis (16/2/2023) malam.

Baca: Pameran Mebel Internasional di Jepara Resmi Diluncurkan

Dari hasil diskusi dengan Kepolisian, Jamhari mengungkapkan mayoritas pelaku bukan orang Jepara. Hanya saja, mereka mengambil data produk mebel orang Jepara lalu memasangnya di platform jual beli online.

Melalui pameran bertaraf internasional bernama JIF-BW itu, Jamhari berharap citra buruk tersebut bisa ditepis.

Sebab, dengan konsep pameran kota yang notabene pembeli datang langsung ke tempat usaha, showroom atau workshop masing-masing pengusaha, meraka tidak akan tertipu.

’’Mereka (buyer, red) akan melihat langsung barang apa yang akan mereka order. Tanpa perantara,’’ jelas Jamhari.Selain sebagai agenda tahunan, lanjut Jamhari, JIF-BW digagas menjadi pondasi untuk membuat market place berbasis online.Melalui situs yang nantinya dibangun, para pengusaha mebel dan ukir Jepara bisa menjual produknya lebih aman. Tak hanya bagi pengusaha, rasa aman juga dinikmati para pembeli.Selain untuk menghilangkan citra buruk itu, JIF-BW juga digelar untuk brand awareness atau kesadaran merk produk-produk mebel ukir khas Jepara.Pada tahap awal, Jamhari menargetkan pengusaha lokal bisa masuk dalam strategi itu. Saat brand awareness sudah terbangun dalam pola pikir mereka, maka industri mebel ukir Jepara bisa kuat.’’Kemudian, brand awareness itu akan dikenal di dunia internasional. Nantinya, para pembeli akan semakin percaya dengan Jepara dalam hal urusan mebel dan ukir,’’ tegas Jamhari. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar