Petinggi Desa Sowan Kidul, Ahmad Duri mengatakan, hingga sore ini masih belum ada tanda-tanda penurunan debit air di sungai. Di sisi lain, banjir di area perkampungan juga belum menurun.
’’Air masih merendam RT 2 RW 2 dan RT 3 RW 2,’’ kata Dhuri, Kamis (23/2/2023).
Tanggul sungai yang sebelumnya rentan jebol pun sudah ditambal warga dengan material seadanya. Diharapkan tanggul itu masih mumpuni menahan debit air.
Setelah dilakukan pengecekan terkini, Dhuri menyebut warga yang terdampak banjir itu sebanyak 248 KK. Rinciannya, di RT 02 RW 02 sebanyak 136 KK dengan jumlah 454 jiwa. Sedangkan RT 3 RW 2 sejumlah 112 KK atau sebanyak 382 jiwa.
Sampai saat ini, sebagian warga terdampak masih bertahan di rumah masing-masing. Namun, ada juga yang mengungsi ke rumah tetangga atau saudaranya yang tidak direndam banjir.
’’Ketinggian air di permukiman antara 50-80 sentimeter. Kalau hujannya tidak berhenti, ada potensi luapan lagi,’’ terang Dhuri.Untuk itu, Dhuri berencana membuat tempat pengungsian di salah satu sekolah yang aman dari jangkauan banjir. Pihaknya juga sudah mendirikan dapur umum.Dapur umum itu disiapkan untuk berjaga-jaga. Pasalnya, tak semua warga terdampak butuh bantuan makanan mendesak.’’Sebagian warga masih bisa makan di rumahnya sendiri. Tapi kami tetap siapkan. Sementara ini masih kurang logistik untuk makanan. Kami harap ada bantuan,’’ ujar Dhuri. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Warga Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara was-was banjir kembali tinggi. Pasalnya, debit Sungai Gawe masih belum turun.
Petinggi Desa Sowan Kidul, Ahmad Duri mengatakan, hingga sore ini masih belum ada tanda-tanda penurunan debit air di sungai. Di sisi lain, banjir di area perkampungan juga belum menurun.
’’Air masih merendam RT 2 RW 2 dan RT 3 RW 2,’’ kata Dhuri, Kamis (23/2/2023).
Tanggul sungai yang sebelumnya rentan jebol pun sudah ditambal warga dengan material seadanya. Diharapkan tanggul itu masih mumpuni menahan debit air.
Baca: Banjir Terjang Desa Sowan Kidul Jepara
Setelah dilakukan pengecekan terkini, Dhuri menyebut warga yang terdampak banjir itu sebanyak 248 KK. Rinciannya, di RT 02 RW 02 sebanyak 136 KK dengan jumlah 454 jiwa. Sedangkan RT 3 RW 2 sejumlah 112 KK atau sebanyak 382 jiwa.
Sampai saat ini, sebagian warga terdampak masih bertahan di rumah masing-masing. Namun, ada juga yang mengungsi ke rumah tetangga atau saudaranya yang tidak direndam banjir.
’’Ketinggian air di permukiman antara 50-80 sentimeter. Kalau hujannya tidak berhenti, ada potensi luapan lagi,’’ terang Dhuri.
Untuk itu, Dhuri berencana membuat tempat pengungsian di salah satu sekolah yang aman dari jangkauan banjir. Pihaknya juga sudah mendirikan dapur umum.
Dapur umum itu disiapkan untuk berjaga-jaga. Pasalnya, tak semua warga terdampak butuh bantuan makanan mendesak.
’’Sebagian warga masih bisa makan di rumahnya sendiri. Tapi kami tetap siapkan. Sementara ini masih kurang logistik untuk makanan. Kami harap ada bantuan,’’ ujar Dhuri.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi