, hamparan sawah yang berdekatan dengan Desa Sowan Kidul dipenuhi banjir. Sebagian besar padi terlihat sudah menguning dan tak lama lagi bisa dipanen.
Petinggi Desa Sowan Lor, Muh Hadiyanto mengatakan warga hanya bisa pasrah dengan kondisi itu. Sebabn, sawah tersebut sudah terendam sekitar dua bulan lalu.
’’Total sudah tiga kali terakhir petani kami gagal panen. Dua bulan lalu sudah kami laporkan ke bupati,’’ kata Hadiyanto kepada
, Jumat (24/2/2023).
Hadiyanto menyatakan, tiga kali gagal panen itu sudah dilaporkan kepada pemerintah daerah Jepara. Namun, sampai sekarang tak kunjung ada tindak lanjut.
’’Mungkin nanti akan ada bantuan dari pemerintah daerah. Tapi kepastiannya saya tidak tahu,’’ ungkap Hadiyanto.
’’Mungkin nanti akan ada bantuan dari pemerintah daerah. Tapi kepastiannya saya tidak tahu,’’ ungkap Hadiyanto.Hadiyanto menjelaskan, tingginya sedimentasi di Kali Gawe membuat debit air meluap hingga masuk ke areal persawahan. Ia berharap, sungai tersebut segera dinormalisasi.Para petani, kata Hadiyanto, selalu mengeluh akibat gagal panen. Akibatnya, mereka selalu merugi selama tiga kali musim tanam terakhir.’’Saya sudah laporan ke berbagai pihak. Tapi kuncinya ada di BBWS. Dan solusi utamanya adalah normalisasi,’’ harapnya. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Seluas 30 hektare lahan padi di Desa Sowan Lor, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, terendam banjir. Akibatnya, para petani khawatir padi-padi tersebut gagal panen.
Pantauan
Murianews, hamparan sawah yang berdekatan dengan Desa Sowan Kidul dipenuhi banjir. Sebagian besar padi terlihat sudah menguning dan tak lama lagi bisa dipanen.
Petinggi Desa Sowan Lor, Muh Hadiyanto mengatakan warga hanya bisa pasrah dengan kondisi itu. Sebabn, sawah tersebut sudah terendam sekitar dua bulan lalu.
’’Total sudah tiga kali terakhir petani kami gagal panen. Dua bulan lalu sudah kami laporkan ke bupati,’’ kata Hadiyanto kepada
Murianews, Jumat (24/2/2023).
Baca: Sebabkan Banjir, Normalisasi Sungai di Sowan Kidul Jepara Diharap Segera Dilakukan
Hadiyanto menyatakan, tiga kali gagal panen itu sudah dilaporkan kepada pemerintah daerah Jepara. Namun, sampai sekarang tak kunjung ada tindak lanjut.
’’Mungkin nanti akan ada bantuan dari pemerintah daerah. Tapi kepastiannya saya tidak tahu,’’ ungkap Hadiyanto.
Hadiyanto menjelaskan, tingginya sedimentasi di Kali Gawe membuat debit air meluap hingga masuk ke areal persawahan. Ia berharap, sungai tersebut segera dinormalisasi.
Para petani, kata Hadiyanto, selalu mengeluh akibat gagal panen. Akibatnya, mereka selalu merugi selama tiga kali musim tanam terakhir.
’’Saya sudah laporan ke berbagai pihak. Tapi kuncinya ada di BBWS. Dan solusi utamanya adalah normalisasi,’’ harapnya.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi