Sabtu, 22 November 2025


Bahkan, sejumlah titik di desa tersebut ada yang terendam hingga 80 cm hingga menyebabkan aktivitas warga terganggu. Untuk sementara waktu, warga harus berjaga-jaga untuk menghindari banjir susulan.

Suwardi, salah satu warga mengatakan, banjir menyebabkan air merangsek masuk ke pemukiman sejak Rabu (16/11/2016) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Warga yang terlelap tidur, terbangun untuk menyelamatkan barang-barang berharganya.

“Banjir datang tiba-tiba. Saat itu, saya masih terlelap karena dari sore listrik padam. Mendengar tetangga teriak banjir, saya langsung bangun. Air sudah masuk ke dalam rumah, segera saya menyelamatkan barang berharga,” kata Suwardi.

Sudah tiga tahun ini, lanjut Suwardi, tanggul sungai tersebut jebol. Selama itu pula, warga berkali-kali meminta bantuan kepada pemerintah daerah. Namun, sampai sekarang bantuan untuk memperbaiki tanggul masih belum terealisasi.“Kami sudah tiga tahun mengalami kebanjiran akibat tanggul sungai jebol. Setiap tanggul sungai jebol, kami bergotong royong untuk memperbaiki talut dengan tanggul darurat. Kami juga sudah mengajukan permohonan kepada pemerintah, tapi sampai saat ini belum mendapatkan bantuan,” tuturnya.Diperkirakan, ketinggian air banjir di perkampungan akan terus bertambah. Sebab, intensitas air hujan di wilayah Pati masih cukup tinggi. “Kami berharap pemerintah daerah mau membantu menangani permasalahan tahunan yang kami hadapi. Dengan memperbaiki tanggul dan normalisasi sungai, banjir tahunan setiap musim hujan tidak akan terjadi di sini,” harap Suwardi.Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar

Terpopuler