Jumat, 21 November 2025


"Pagar rencananya akan diturunkan sedikit atau dirombak, supaya bagian dalamnya kelihatan. Selama ini, mungkin terkesan seperti kawasan perkantoran. Padahal, itu isinya rumah makan dan pusat oleh-oleh produk unggulan khas Pati," ujar Riyoso.

Dia mengaku, pengunjung Pasar Pragola mengalami penurunan sejak dibuka tak lama ini. Namun, penurunan pengunjung tidak sampai membuat penjualan berhenti. Dalam sebulan, omzet di Pasar Pragola mencapai Rp 200 juta, di luar omzet kuliner.

Penurunan pagar bagian depan menjadi upaya Disperindag untuk terus melakukan sentuhan inovasi Pasar Pragola supaya terus ramai dikunjungi. Pasalnya, kompleks oleh-oleh dan rumah makan yang dibangun dengan dana Rp 12 miliar itu diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Pati.
Selain pagar akan dibuka, pihaknya berencana akan memberikan tambahan fasilitas berupa gazebo, ornamen hotel pada ruang pertemuan bagian atas, dan beragam fasilitas yang membuat pengunjung nyaman. "Kita sudah evaluasi perjalanan Pasar Pragola dari April sampai sekarang. Meski pengunjungnya surut, tapi penjualannya berjalan normal," imbuh Riyoso.Riyanto, warga Sukoharjo, Margorejo mengatakan, Pasar Pragola memang semakin sepi, tidak seperti pada pembukaan awal. Menurutnya, hal itu disebabkan kurang adanya sentuhan inovasi dan terobosan baru dari pengelola Pasar Pragola. "Kalau ingin ramai, pengelola mestinya bisa membuat inovasi yang bisa memenuhi kebutuhan pengunjung," tandasnya.Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar

Terpopuler