Warga Margorejo Pati Kreasikan Terong jadi Makanan Ringan
Lismanto
Rabu, 14 Desember 2016 08:00:19
Terong krispi, namanya. Saat ini, kreasi terong krispi buatan Kusmianingsih sudah mulai dipasarkan di pusat jajanan Pasar Pragola Pati. Rencananya, dia juga akan memasarkan ke berbagai minimarket di Kabupaten Pati.
"Ide bermula ketika melihat ketersediaan bahan baku terong begitu melimpah di pasar dengan harga yang cukup terjangkau. Saya kemudian berpikir, bagaimana kalau terong dijadikan makanan ringan. Dari sana, saya kemudian bereksperimen sendiri," ujar wanita single parent yang akrab disapa Mbak Ning ini kepada MuriaNewsCom, Selasa (13/12/2016).
Dari hasil eksperimen, terong yang diiris tipis-tipis dan diberikan tepung dengan aneka bumbu khas Nusantara tersebut memiliki rasa yang enak, gurih dengan sensasi krispi. Dalam sehari, Mbak Ning sanggup memproduksi 50 bungkus terong krispi dengan ukuran 150 gram per bungkus.
Meski baru dikenalkan beberapa minggu ini, terong kripsi buatan Mbak Ning banyak dicari pembeli. Dalam sebulan saja, dia berhasil menjual sekitar 200 bungkus terong krispi dengan harga Rp 12 ribu per bungkus. Praktis, Mbak Ning memiliki omzet Rp 2,4 juta per bulan.Padahal, Mbak Ning tidak hanya memproduksi terong krispi, tetapi juga aneka olahan makanan ringan lainnya, seperti stik. "Saat ini, pangsa pasar terong krispi sebatas di wilayah Pati saja. Kalau nanti banyak diminati, saya akan pasarkan ke luar wilayah Pati, termasuk melalui online," pungkasnya.
Editor : Kholistiono
Murianews, Pati - Sayur jenis terong selama ini dimanfaatkan sebagai olahan kuliner pendamping nasi, mulai dari sayur bening, sambal terong, dan beragam kuliner lainnya. Berbeda dengan Kusmianingsih (37), warga Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo, Pati yang berhasil menyulap terong menjadi makanan ringan.
Terong krispi, namanya. Saat ini, kreasi terong krispi buatan Kusmianingsih sudah mulai dipasarkan di pusat jajanan Pasar Pragola Pati. Rencananya, dia juga akan memasarkan ke berbagai minimarket di Kabupaten Pati.
"Ide bermula ketika melihat ketersediaan bahan baku terong begitu melimpah di pasar dengan harga yang cukup terjangkau. Saya kemudian berpikir, bagaimana kalau terong dijadikan makanan ringan. Dari sana, saya kemudian bereksperimen sendiri," ujar wanita single parent yang akrab disapa Mbak Ning ini kepada MuriaNewsCom, Selasa (13/12/2016).
Dari hasil eksperimen, terong yang diiris tipis-tipis dan diberikan tepung dengan aneka bumbu khas Nusantara tersebut memiliki rasa yang enak, gurih dengan sensasi krispi. Dalam sehari, Mbak Ning sanggup memproduksi 50 bungkus terong krispi dengan ukuran 150 gram per bungkus.
Meski baru dikenalkan beberapa minggu ini, terong kripsi buatan Mbak Ning banyak dicari pembeli. Dalam sebulan saja, dia berhasil menjual sekitar 200 bungkus terong krispi dengan harga Rp 12 ribu per bungkus. Praktis, Mbak Ning memiliki omzet Rp 2,4 juta per bulan.
Padahal, Mbak Ning tidak hanya memproduksi terong krispi, tetapi juga aneka olahan makanan ringan lainnya, seperti stik. "Saat ini, pangsa pasar terong krispi sebatas di wilayah Pati saja. Kalau nanti banyak diminati, saya akan pasarkan ke luar wilayah Pati, termasuk melalui online," pungkasnya.
Editor : Kholistiono