KPU Sosialisasikan Pilkada Lewat Ketoprak di Jakenan Pati
Lismanto
Kamis, 15 Desember 2016 09:09:01
Sejumlah penari tradisional menyambut penonton, sebelum beberapa pihak memberikan sambutan, seperti kepala desa setempat, Camat Jakenan, dan Ketua KPU Pati Much Nasich. Dua pelawak langsung menghibur penonton dengan candaan yang disisipi muatan sosialisasi pilkada.
Setelah itu, penonton menyaksikan pentas kesenian ketoprak yang mengangkat kisah "Yuyu Rumpung Krodha" hingga Kamis (15/12/2016) dini hari. "Ketoprak merupakan kesenian yang masih hidup di Pati. Itu sebabnya, kami memilih ketoprak sebagai salah satu agenda sosialisasi pilkada," ujar Ketua KPU Pati Much Nasich.
Sebelum ketoprak dimainkan, Komisioner KPU memberikan pertanyaan kepada penonton. Mereka yang bisa menjawab diminta untuk maju dan diberikan hadiah oleh camat setempat. Suparmi, misalnya. Penonton ini bisa menjawab pertanyaan tentang syarat menjadi pemilih pada Pilkada Pati.
"Syaratnya mesti berusia minimal 17 tahun, berdomisili di Pati, tidak terganggu jiwanya, tidak dicabut hak pilihnya oleh pengadilan, bukan TNI atau Polri, dan punya e-KTP. Kalau tidak berusia 17 tahun, setidaknya sudah menikah. Bila tidak punya e-KTP, bisa menggunakan surat keterangan dari Dinas Kependudukan," ucap Suparmi saat memberikan jawaban.Semua pertanyaan Komisioner KPU Pati berhasil dijawab dengan mudah oleh penonton, kendati ada satu pertanyaan yang cukup sulit dijawab. Yakni, warga yang tidak bisa meninggalkan profesi kerjanya untuk menggunakan hak pilih, bisa meminta formulir pindah tempat pemungutan suara (TPS). Selanjutnya, petugas TPS terdekat akan menjemput warga untuk menggunakan hak pilihnya.Camat Jakenan Aris Susetyo berharap, kesenian ketoprak bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani pada 15 Februari 2017. "Warga Jakenan dan sekitarnya memang masih suka nonton ketoprak. Saya kira, sosialisasi Pilkada melalui ketoprak cukup efektif. Terbukti, antusiasme warga sangat tinggi," kata Aris.
Editor : Kholistiono
Murianews, Pati - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati menggelar sosialisasi Pilkada Pati melalui kesenian ketoprak dan dagelan di Desa Kalimulyo, Kecamatan Jakenan, Pati, Rabu (14/12/2016) malam. Sosialisasi tersebut diikuti warga tak hanya dari Kecamatan Jakenan, tetapi juga sekitarnya.
Sejumlah penari tradisional menyambut penonton, sebelum beberapa pihak memberikan sambutan, seperti kepala desa setempat, Camat Jakenan, dan Ketua KPU Pati Much Nasich. Dua pelawak langsung menghibur penonton dengan candaan yang disisipi muatan sosialisasi pilkada.
Setelah itu, penonton menyaksikan pentas kesenian ketoprak yang mengangkat kisah "Yuyu Rumpung Krodha" hingga Kamis (15/12/2016) dini hari. "Ketoprak merupakan kesenian yang masih hidup di Pati. Itu sebabnya, kami memilih ketoprak sebagai salah satu agenda sosialisasi pilkada," ujar Ketua KPU Pati Much Nasich.
Sebelum ketoprak dimainkan, Komisioner KPU memberikan pertanyaan kepada penonton. Mereka yang bisa menjawab diminta untuk maju dan diberikan hadiah oleh camat setempat. Suparmi, misalnya. Penonton ini bisa menjawab pertanyaan tentang syarat menjadi pemilih pada Pilkada Pati.
"Syaratnya mesti berusia minimal 17 tahun, berdomisili di Pati, tidak terganggu jiwanya, tidak dicabut hak pilihnya oleh pengadilan, bukan TNI atau Polri, dan punya e-KTP. Kalau tidak berusia 17 tahun, setidaknya sudah menikah. Bila tidak punya e-KTP, bisa menggunakan surat keterangan dari Dinas Kependudukan," ucap Suparmi saat memberikan jawaban.
Semua pertanyaan Komisioner KPU Pati berhasil dijawab dengan mudah oleh penonton, kendati ada satu pertanyaan yang cukup sulit dijawab. Yakni, warga yang tidak bisa meninggalkan profesi kerjanya untuk menggunakan hak pilih, bisa meminta formulir pindah tempat pemungutan suara (TPS). Selanjutnya, petugas TPS terdekat akan menjemput warga untuk menggunakan hak pilihnya.
Camat Jakenan Aris Susetyo berharap, kesenian ketoprak bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani pada 15 Februari 2017. "Warga Jakenan dan sekitarnya memang masih suka nonton ketoprak. Saya kira, sosialisasi Pilkada melalui ketoprak cukup efektif. Terbukti, antusiasme warga sangat tinggi," kata Aris.
Editor : Kholistiono