Doa Sesepuh NU untuk Cabup dan Cawabup Pati Haryanto-Arifin
Lismanto
Sabtu, 17 Desember 2016 21:19:29
Niat baik Haryanto untuk memimpin Kabupaten Pati mendapatkan restu dari para sesepuh, kiai dan ulama NU. Namun, sesepuh NU mewanti-wanti kepada Haryanto untuk tidak membeda-bedakan rakyatnya bila terpilih sebagai bupati. Hal ini disampaikan Mustasyar PCNU Pati KH Abdul Mujib Sholeh.
"Sebagai orangtua, jika Haryanto dan Saiful Arifin terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pati supaya benar-benar bisa memimpin rakyat Pati dengan adil. Dia bupatinya orang Pati, bukan bupatinya orang yang memilihnya. Yang memilih atau tidak, tetap rakyatnya," pesan Mbah Mujib yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pati.
Dia juga berpesan kepada Haryanto untuk memberikan pelayanan publik yang baik, bebas dari pungutan liar (pungli). Bila pelayanan publik baik dan bersih, rakyatnya juga dinilai akan senang dengan pemerintah. Karena itu, Kiai Mujib berdoa supaya Haryanto bisa menjadi pemimpin yang amanah.
Selama ini, Haryanto disebut sebagai pemimpin yang sering turun ke bawah, menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. Berbeda dengan pemimpin yang dulu, Kiai Mujib menyebut jarang terjun ke bawah untuk membaur dengan masyarakat."Yang kita rasakan selama ini, beliau sering ke bawah, serap aspirasi secara langsung. Lain yang dulu, jarang ke bawah. Kami berharap Pak Haryanto bisa diterima masyarakat, meski tidak seratus persen. Bagaimanapun, beliau juga punya kelemahan," tuturnya.Senada dengan itu, Rois Syuriah PCNU Pati KH Muhammad Aniq Muhammadun juga meminta kepada Haryanto supaya tidak pilih kasih bila menjadi bupati. Setelah jadi bupati, semua warga Pati adalah rakyatnya, sehingga tidak ada kelompok pendukung atau nonpendukung.
Editor : Kholistiono
Murianews, Pati - Anggota Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pati, Haryanto akan mengikuti pesta demokrasi pada 15 Februari 2017 sebagai Calon Bupati Pati. Bersama pengusaha muda Saiful Arifin yang maju sebagai cawabup, Haryanto akan fokus pada program pembangunan, pembukaan lepangan kerja yang akan mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan, dan beragam program prorakyat lainnya.
Niat baik Haryanto untuk memimpin Kabupaten Pati mendapatkan restu dari para sesepuh, kiai dan ulama NU. Namun, sesepuh NU mewanti-wanti kepada Haryanto untuk tidak membeda-bedakan rakyatnya bila terpilih sebagai bupati. Hal ini disampaikan Mustasyar PCNU Pati KH Abdul Mujib Sholeh.
"Sebagai orangtua, jika Haryanto dan Saiful Arifin terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pati supaya benar-benar bisa memimpin rakyat Pati dengan adil. Dia bupatinya orang Pati, bukan bupatinya orang yang memilihnya. Yang memilih atau tidak, tetap rakyatnya," pesan Mbah Mujib yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pati.
Dia juga berpesan kepada Haryanto untuk memberikan pelayanan publik yang baik, bebas dari pungutan liar (pungli). Bila pelayanan publik baik dan bersih, rakyatnya juga dinilai akan senang dengan pemerintah. Karena itu, Kiai Mujib berdoa supaya Haryanto bisa menjadi pemimpin yang amanah.
Selama ini, Haryanto disebut sebagai pemimpin yang sering turun ke bawah, menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. Berbeda dengan pemimpin yang dulu, Kiai Mujib menyebut jarang terjun ke bawah untuk membaur dengan masyarakat.
"Yang kita rasakan selama ini, beliau sering ke bawah, serap aspirasi secara langsung. Lain yang dulu, jarang ke bawah. Kami berharap Pak Haryanto bisa diterima masyarakat, meski tidak seratus persen. Bagaimanapun, beliau juga punya kelemahan," tuturnya.
Senada dengan itu, Rois Syuriah PCNU Pati KH Muhammad Aniq Muhammadun juga meminta kepada Haryanto supaya tidak pilih kasih bila menjadi bupati. Setelah jadi bupati, semua warga Pati adalah rakyatnya, sehingga tidak ada kelompok pendukung atau nonpendukung.
Editor : Kholistiono