Rabu, 19 November 2025


Padahal, kartu tani semula dijadwalkan selesai didistribusikan akhir 2016. Kartu tani saat ini penting dimiliki petani, karena pupuk bersubsidi dari pemerintah hanya bisa dibeli menggunakan kartu tani.

Kebijakan itu berlaku mulai Januari 2017. Karenanya, persoalan distribusi kartu tani di Pati yang tersendat diharapkan segera diselesaikan. Bila tidak, petani yang belum mendapatkan kartu tani terancam tidak bisa membeli pupuk bersubsidi.

Pihak BRI sebagai penyedia jasa perbankan kartu tani memastikan pendistribusian selesai pada akhir Februari 2017. "Kartu tani sudah disalurkan kepada sekitar 40.000 petani dari 75.000 petani yang masuk database Sistem Informasi Manajemen Pangan Indonesia (SIMPI)," kata Kepala BRI Cabang Pati Joni Sukendra.

Dia menjelaskan, mekanisme pembelian pupuk bersubsidi, petani mesti menabung di BRI. Uang tabungan itu yang akan digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi melalui kartu tani. Bila tidak terisi tabungan, kartu tani tidak memiliki saldo yang akhirnya tidak bisa digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi."Kartu tani sudah terintegrasi dengan perbankan. Selain untuk membeli pupuk bersubsidi, kartu tani bisa digunakan untuk menabung. Fungsinya sebagai alat pembayaran untuk memudahkan petani agar tidak repot membawa uang tunai saat ingin membeli pupuk bersubsidi," tuturnya.Kunarso, salah seorang petani menyambut positif kehadiran kartu tani di Pati. Kartu tersebut dinilai bisa menjamin pemiliknya untuk mendapatkan pupuk bersubsidi yang jumlahnya dibatasi. Kendati diakui belum terbiasa dengan sistem tersebut, tetapi ke depan mereka akan bisa menyesuaikan dengan baik.Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar

Terpopuler