Rabu, 19 November 2025


Ketua Tim Pemenangan Haryanto-Arifin itu mengatakan, Mendagri semestinya lebih berhati-hati dalam memberikan statemen tentang pilkada. Informasi kemenangan pilkada, kata Ali, mesti didasarkan pada data, bukan laporan dari pihak yang tidak jelas.

"Pak Mendagri harus hati-hati dalam memberikan statemen. Pilkada itu rawan gesekan sosial. Kalau statemennya itu tidak berdasarkan data, itu justru bisa memperkeruh suasana. Padahal, pemerintah mestinya bisa menjaga kondusivitas," ungkap Ali.

Ali sendiri memastikan bila Haryanto-Arifin meraih 75,61 persen. Sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) RI, paslon yang mendapatkan suara sah sebanyak 50 persen plus satu akan terpilih menjadi pasangan bupati dan wakil bupati.

"PDIP punya saksi di masing-masing TPS. Dari data real count yang kami buat, pasangan Haryanto-Arifin meraih suara 75,61 persen. Kalau Pak Mendagri bilang seperti itu, kami sangat menyayangkannya," imbuh Ali.

https://www.murianews.com/2017/02/16/108116/real-count-haryanto-arifin-dipastikan-menang-pilkada-pati.htmlSementara itu, Komisioner KPU Pati Jukari menuturkan, Haryanto-Arifin mendapatkan suara 74,52 persen dan kotak kosong 25,48 persen. Perhitungan tersebut didasarkan pada real count, setelah melakukan input data dan proses scan dengan pengguna hak pilih sebanyak 711.412 orang.Sebelumnya, Mendagri memberikan statemen kemenangan kotak kosong dalam Pilkada Pati. "Ada yang menarik, kotak kosong menang, dan itu di daerah padat penduduk, padat pemilih, hampir 1,5 juta, di Pati. Padahal partai yang mendukung banyak, tapi yang menang tetap kotak kosong," kata Tjahjo seperti dikutip dari detik.com.Sontak, pernyataan Mendagri tersebut menuai reaksi keras dari Tim Pemenangan Haryanto-Arifin. Juru Bicara Haryanto-Arifin, Joni Kurnianto melontarkan kekecewaannya pada Mendagri. Sebagai representasi pemerintah, statemen Tjahjo dianggap bisa membuat gaduh pascapilkada.Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar

Terpopuler