Mahasiswa Asal Pati Raih Penghargaan pada Ajang Konferensi Internasional di Malang
Lismanto
Jumat, 1 September 2017 16:10:51
Penghargaan itu diberikan dalam agenda International Conference on Food Crops and Environment (ICFC) 2017 di Universitas Brawijaya Malang.
"Poster yang saya buat mengambil judul The Potential of Indonesian Bay Leaf Syzygium polyanthum (Wight) Walp. in Plant Disease Management and Rural Communities Development," ungkap Rommy, Jumat (1/9/2017).
Ia menjelaskan, poster yang diikutkan dalam kompetisi membahas potensi tanaman daun salam untuk dikembangkan masyarakat pedesaan. Sebab, daun salam punya banyak manfaat yang bisa dikembangkan.
Selama ini, daun salam sebatas dimanfaatkan masyarakat pedesaan sebagai bumbu masakan. Padahal, kata dia, tanaman tersebut juga bisa digunakan untuk pengobatan.
Selain itu, tanaman salam bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan penyakit tanaman yang dibudidayakan petani. Dengan demikian, Rommy mengangkat tema itu untuk mengingatkan masyarakat desa, pemerintah dan swasta untuk mengoptimalkan manfaat tanaman salam."Gagasan ini terkesan sangat sederhana. Tapi bagi saya, manfaatnya sangat besar bagi masyarakat. Saya ingin mengingatkan itu kepada masyarakat, pemerintah dan swasta," ucap Rommy.Konferensi internasional sendiri dihadiri pemakalah dari berbagai negara, dari Indonesia, Jepang, Tiongkok, Malaysia, Filipina hingga Korea Selatan. Mereka hadir sebagai pakar untuk pengembangan tanaman pangan dan lingkungan hidup di kawasan Asia.
Editor: Supriyadi
Murianews, Pati - Mahasiswa asal Pati, Rommy Parcelino Prabowo meraih penghargaan atas prestasinya sebagai juara pertama dalam ajang Poster Presentation and Competition for Student.
Penghargaan itu diberikan dalam agenda International Conference on Food Crops and Environment (ICFC) 2017 di Universitas Brawijaya Malang.
"Poster yang saya buat mengambil judul The Potential of Indonesian Bay Leaf Syzygium polyanthum (Wight) Walp. in Plant Disease Management and Rural Communities Development," ungkap Rommy, Jumat (1/9/2017).
Ia menjelaskan, poster yang diikutkan dalam kompetisi membahas potensi tanaman daun salam untuk dikembangkan masyarakat pedesaan. Sebab, daun salam punya banyak manfaat yang bisa dikembangkan.
Selama ini, daun salam sebatas dimanfaatkan masyarakat pedesaan sebagai bumbu masakan. Padahal, kata dia, tanaman tersebut juga bisa digunakan untuk pengobatan.
Selain itu, tanaman salam bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan penyakit tanaman yang dibudidayakan petani. Dengan demikian, Rommy mengangkat tema itu untuk mengingatkan masyarakat desa, pemerintah dan swasta untuk mengoptimalkan manfaat tanaman salam.
"Gagasan ini terkesan sangat sederhana. Tapi bagi saya, manfaatnya sangat besar bagi masyarakat. Saya ingin mengingatkan itu kepada masyarakat, pemerintah dan swasta," ucap Rommy.
Konferensi internasional sendiri dihadiri pemakalah dari berbagai negara, dari Indonesia, Jepang, Tiongkok, Malaysia, Filipina hingga Korea Selatan. Mereka hadir sebagai pakar untuk pengembangan tanaman pangan dan lingkungan hidup di kawasan Asia.
Editor: Supriyadi