Pelajar Malaysia Kagum Pertama Kali Lihat Tradisi Malam Takbir di Pati
Lismanto
Kamis, 14 Juli 2016 10:09:29
Sepanjang hidupnya, Nisha mengaku baru pertama kali melihat tradisi malam takbir dengan berjalan membawa obor dan beragam ornamen mengelilingi desa. Di Malaysia, tradisi tersebut diakui tidak ada.
"Suasana Lebaran di sini ramai sekali. Di Malaysia, malam takbir menjelang Lebaran tidak ada tradisi seperti itu. Bagus sekali, jempol lima pokoknya," ungkap Nisha saat berbincang dengan MuriaNewsCom di rumah gurunya, Desa Tawangrejo, Kecamatan Winong, Pati, Kamis (14/7/2016).
Ia menambahkan, malam takbir di Malaysia hanya ada mercon dan kembang api. Itupun diakui tidak semeriah di Pati, di mana hampir semua desa merayakan dengan takbir keliling. Namun, tradisi Lebaran diakui hampir sama dengan Malaysia. Ada beragam jajanan dan suguhan yang disajikan di ruang tamu dan tradisi berbagi angpao kepada anak-anak. Selain itu, tradisi sungkeman dan berjabat tangan untuk memohon maaf juga ada.
Sementara itu, Erieq Dhanar Nugroho, guru Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Malaysia yang kebetulan pulang kampung di Tawangrejo membawa dua pelajar lulusan Malaysia di Pati, karena mendapatkan beasiswa untuk belajar di Indonesia.
"Keduanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang kebetulan lahir dan hidup di Malaysia, tak pernah ke Indonesia karena orang tuanya bekerja di Malaysia. Mereka dapat beasiswa untuk sekolah di Indonesia, salah satunya di Pati," ucap Erieq.
"Keduanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang kebetulan lahir dan hidup di Malaysia, tak pernah ke Indonesia karena orang tuanya bekerja di Malaysia. Mereka dapat beasiswa untuk sekolah di Indonesia, salah satunya di Pati," ucap Erieq.
Editor : Kholistiono



