Rabu, 19 November 2025


Pantauan MuriaNewsCom, atap ruang yang ambruk berjumlah lima ruang, yakni dua kelas, laboratorium dan ruang organisasi.

Akhmad Miftahul Ulum guru bahasa Inggris SMK Fadlun Nafis mengatakan, kejadian itu berlangsung pada sekitar pukul 10.20 WIB. Saat itu, memang sedang ada kegiatan belajar mengajar di dua ruangan kelas.

"Saat itu tengah ada kegiatan belajar mengajar, angin kencang lantas berembus. Kemudian atap dari sisi utara mulai melengkung dan ambruk. Beruntung saat itu, siswa-siswi yang ada sebagian besar sudah keluar menyelamatkan diri," tutur dia, Senin siang.

[caption id="attachment_136332" align="aligncenter" width="715"] Sejumlah warga membantu membersihkan genting atap sekolah yang robogh diterpa angin lisus, Senin (22/1/2018). (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)[/caption]

Dirinya menyebut, atap bangunan tersebut terbuat dari baja ringan. Sehingga sebelum ambruk dari sisi utara, timbul bunyi keras dan melengkung atapnya.Adapun jumlah siswa yang mengalami luka-luka berjumlah 10 orang, telah mendapatkan perawatan di Puskesmas setempat."Seluruh siswa yang luka, telah diperbolehkan pulang," ungkap dia.Saat ini, pihak sekolah dibantu warga Desa Bangsri RT 1 RW 1, Kecamatan Bangsri, melakukan gotong royong membersihkan sisa runtuhan atap baja dan genting.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler