PMII Jepara Ajak Kader Muda Pegang Teguh Ideologi Aswaja
Murianews
Jumat, 20 Juli 2018 15:53:00
”Ada banyak artikel yang bertebaran di media sosial dan internet yang tidak berhaluan aswaja yang sengaja mencoba merongrong NKRI. Sebagai pelajar NU, kita harus paham dan pegang teguh ajaran aswaja untuk bisa membedakan antara konten yang baik di konsumsi dan tidak” kata Muwasaun Niam, Ketua PC PMII Jepara saat memberikan sosialisasi.
Ia pun memberikan tips untuk membedakan ulama yang berhaluan aswaja supaya bisa dijadikan rujukan saat berselancar di media sosial. Pertama, tidak mudah memvonis kafir dan munafik. Prinsip yang sejak dulu dipegang oleh ulama Aswaja adalah tidak mudah memvonis orang lain dengan tuduhan miring seperti kafir atau munafik.
”Kedua, tidak memberontak pemerintah. Berdasarkan ijma’ (kesepakatan) ulama, bahwa tindakan makar/pemberontakan terhadap pemerintah yang sah adalah haram meski pemerintah itu fasik atau zalim,” ujar Niam, sapaan akrabnya.
Ketiga, menghargai perbedaan. Dalam setiap perbedaan yang bersifat furu’iyyah, pendakwah Aswaja tidak mengklaim sesat atau fasik kepada pihak lainKeempat, berdakwah dengan ramah. Ulama Aswaja berdakwah dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. ”Mereka (ulama) berdakwah dengan cara bertahap. Sedikit demi sedikit menuntun masyarakat, tidak secara frontal mengharamkan di sana sini,” tandasnya.Untuk itu, Niam mengajak kader muda NU yang sedang belajar di bangku sekolah untuk belajar serius agar cita-cita yang diharapkan 5-10 tahun bisa terwujud. Selain itu, niam menambahkan sebagai kader NU harus mampu berdiaspora di semua lini untuk menyebarkan aswaja an nahdliyah.
Editor: Supriyadi
Murianews, Jepara - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jepara memberikan sosialisasi pentingnya ideologi Aswaja di era modern di Madrasah Aliyah Maftahul Falah Sinanggul, Mlonggo Jepara, Rabu (18/7/2018) lalu. Sosialiasi dilakukan sebagai respon maraknya ideologi dan ajaran yang berlawan dengan spirit aswaja dan mulai merongrong NKRI lewat media sosial.
”Ada banyak artikel yang bertebaran di media sosial dan internet yang tidak berhaluan aswaja yang sengaja mencoba merongrong NKRI. Sebagai pelajar NU, kita harus paham dan pegang teguh ajaran aswaja untuk bisa membedakan antara konten yang baik di konsumsi dan tidak” kata Muwasaun Niam, Ketua PC PMII Jepara saat memberikan sosialisasi.
Ia pun memberikan tips untuk membedakan ulama yang berhaluan aswaja supaya bisa dijadikan rujukan saat berselancar di media sosial. Pertama, tidak mudah memvonis kafir dan munafik. Prinsip yang sejak dulu dipegang oleh ulama Aswaja adalah tidak mudah memvonis orang lain dengan tuduhan miring seperti kafir atau munafik.
”Kedua, tidak memberontak pemerintah. Berdasarkan ijma’ (kesepakatan) ulama, bahwa tindakan makar/pemberontakan terhadap pemerintah yang sah adalah haram meski pemerintah itu fasik atau zalim,” ujar Niam, sapaan akrabnya.
Ketiga, menghargai perbedaan. Dalam setiap perbedaan yang bersifat furu’iyyah, pendakwah Aswaja tidak mengklaim sesat atau fasik kepada pihak lain
Keempat, berdakwah dengan ramah. Ulama Aswaja berdakwah dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. ”Mereka (ulama) berdakwah dengan cara bertahap. Sedikit demi sedikit menuntun masyarakat, tidak secara frontal mengharamkan di sana sini,” tandasnya.
Untuk itu, Niam mengajak kader muda NU yang sedang belajar di bangku sekolah untuk belajar serius agar cita-cita yang diharapkan 5-10 tahun bisa terwujud. Selain itu, niam menambahkan sebagai kader NU harus mampu berdiaspora di semua lini untuk menyebarkan aswaja an nahdliyah.
Editor: Supriyadi