Banjir di Pati Meluas, Ketinggian Air Mencapai 1 Meter
Murianews
Senin, 28 Januari 2019 11:05:33
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Sanusi Siswoyo mengatakan, untuk kecamatan Dukuhseti setidaknya ada tiga desa yang saat ini kondisinya parah, yakni Desa Alasdowo, Dukuhseti dan Banyutowo. Sementara untuk Kecamatan Kayen, ada delapan desa yang sudah tergenang banjir.
"Selama beberapa hari terakhir, curah hujan di Kabupaten Pati cukup tinggi, terutama di wilayah pegunungan. Sehingga, desa yang berada di wilayah Kayen semakin banyak," katanya, Senin (28/1/2019).
[caption id="attachment_155946" align="alignnone" width="665"]

Sejumlah petugas kepolisian mendatangi lokasi banjir. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)[/caption]
Menurutnya, penyebab banjir semakin meluas itu lantaran ada beberapa titik pendangkalan sungai. Selain itu, untuk banjir di wilayah Kayen, ada juga sungai yang tidak bertanggul.
"Ditambah lagi, di sepanjang alur dari hulunya sungai Mangin dari Bendung Tambak Winong sampai hilir di Desa Popoh Srikaton, ada warga yang mendirikan bangunan permanen di atas bibir sungai," imbuhnya.
Lebih dari itu, banyaknya bagunan yang menonjol ke sungai, membuat ruas sungai mengalami penyempitan. Sehingga air mudah meluap ke perkampungan warga.Kawasan Kecamatan Kayen juga banyak tanaman keras, sehingga tudak mampu menyerap air."Berbagai penyebab ini perlu diperhatikan, agar pada saat terjadi hujan, air sungai tidak mudah meluap," katanya.Dirinya mengaku saat ini tengah melakukan evakuasi di desa-desa yang terdampak banjir. Apabila banjir semakin tinggi, warga terdampak juga diminta untuk mengungsi.
Editor: SupriyadiBaca Juga: Ratusan Rumah di Kecamatan Kayen Terendam Banjir
Murianews, Pati- Kondisi banjir di Kabupaten Pati hingga hari ini (28/1/2019) terus meluas. Bahkan untuk wilayah kecamatan Dukuhseti, ketinggian air sudah mencapai 1 meter. Sementara di Kecamatan Kayen, ketinggian air mencapai 40-45 sentimeter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Sanusi Siswoyo mengatakan, untuk kecamatan Dukuhseti setidaknya ada tiga desa yang saat ini kondisinya parah, yakni Desa Alasdowo, Dukuhseti dan Banyutowo. Sementara untuk Kecamatan Kayen, ada delapan desa yang sudah tergenang banjir.
"Selama beberapa hari terakhir, curah hujan di Kabupaten Pati cukup tinggi, terutama di wilayah pegunungan. Sehingga, desa yang berada di wilayah Kayen semakin banyak," katanya, Senin (28/1/2019).
[caption id="attachment_155946" align="alignnone" width="665"]

Sejumlah petugas kepolisian mendatangi lokasi banjir. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)[/caption]
Menurutnya, penyebab banjir semakin meluas itu lantaran ada beberapa titik pendangkalan sungai. Selain itu, untuk banjir di wilayah Kayen, ada juga sungai yang tidak bertanggul.
"Ditambah lagi, di sepanjang alur dari hulunya sungai Mangin dari Bendung Tambak Winong sampai hilir di Desa Popoh Srikaton, ada warga yang mendirikan bangunan permanen di atas bibir sungai," imbuhnya.
Lebih dari itu, banyaknya bagunan yang menonjol ke sungai, membuat ruas sungai mengalami penyempitan. Sehingga air mudah meluap ke perkampungan warga.
Kawasan Kecamatan Kayen juga banyak tanaman keras, sehingga tudak mampu menyerap air.
"Berbagai penyebab ini perlu diperhatikan, agar pada saat terjadi hujan, air sungai tidak mudah meluap," katanya.
Dirinya mengaku saat ini tengah melakukan evakuasi di desa-desa yang terdampak banjir. Apabila banjir semakin tinggi, warga terdampak juga diminta untuk mengungsi.
Editor: Supriyadi
Baca Juga: Ratusan Rumah di Kecamatan Kayen Terendam Banjir