Muslimat dan Fatayat NU Ngaringan Dilatih Pemulasaran Jenazah
Murianews
Minggu, 17 Oktober 2021 15:32:17
MURIANEWS, Grobogan – Pengurus Anak Cabang Muslimat dan Fatayat NU
Kecamatan Ngaringan menggelar pelatihan
pemulasaran jenazah, Minggu (17/10/2021). Sebanyak 70an perempuan yang tergabung dalam organisasi Fatayat dan Muslimat NU Kecamatan Ngaringan mengikuti pelatihan itu.
Para peserta ini merupakan kader dari desa-desa di Kecamatan Ngaringan. Di mana setiap desanya mengirimkan lima orang. Kegiatan itu dilaksanakan di GOR Desa Ngaringan, Kecamatan Ngaringan.
Baca juga:
Ratusan Modin di Kudus Diajari Cara Pemulasaran Jenazah Berpenyakit MenularAdapun instruktur dan pemateri dari MUI Kabupaten Grobogan yang juga pengurus PCNU Kabupaten Grobogan, yakni Kiai Bisri Mustofa dan Kiai Shobirin. Hadir dikegiatan itu, pengurus PC Muslimat Kabupaten Grobogan dan PC Fatayat Kabupaten Grobogan.
[caption id="attachment_246544" align="alignleft" width="2560"]

Instruktur menunjukan cara pemulasaran jenazah saat pelatihan yang diselenggarakan di GOR Desa Ngaringan. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
Kegiatan dalam rangka
Hari Santri 2021 itu dibuka Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Ngaringan Ahmad Muhtar.
Ahmad Muhtar berharap dari pelatihan pemulasaran jenazah ini, pada kader NU bisa melakukan perawatan dan penanganan pada jenazah sebagaimana yang disyariatkan Islam. Mulai dari memandikan, sampai mengafani.
Ahmad Muhtar berharap dari pelatihan pemulasaran jenazah ini, pada kader NU bisa melakukan perawatan dan penanganan pada jenazah sebagaimana yang disyariatkan Islam. Mulai dari memandikan, sampai mengafani.Baca juga:
Relawan Pemulasaran Jenazah Covid yang Isolasi di Tandon Air Bakal Terima Penghargaan“Kami harap dari pelatihan pemulasaran jenazah ini, para kader NU bisa melakukan perawatan dan penanganan jenazah yang baik dan benar sesuai syariat Islam. Mereka juga diharapkan bisa membedakan apa yang menjadi budaya atau adat istiadat itu, apakah hukumnya wajib menurut syariat Islam atau sunnah,” kata Ahmad Muhtar.Dalam pelatihan itu juga, peserta diajarkan tata cara pemulasaran jenazah pada korban Covid-19. Seperti memakai alat pelindung, masker dan sarung tangan agar terhindar dari penularan virus Corona.“Dari pelatihan ini sebenarnya, beberapa peserta sudah tahu dan paham. Setelah pelatihannya kami harap mereka lebih mantap lagi dalam melaksanakan pemulasaran jenazah nantinya,” kata. Reporter: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_246540" align="alignleft" width="2560"]

Instruktur menunjukan cara pemulasaran jenazah saat pelatihan yang diselenggarakan di GOR Desa Ngaringan. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Pengurus Anak Cabang Muslimat dan Fatayat NU
Kecamatan Ngaringan menggelar pelatihan
pemulasaran jenazah, Minggu (17/10/2021). Sebanyak 70an perempuan yang tergabung dalam organisasi Fatayat dan Muslimat NU Kecamatan Ngaringan mengikuti pelatihan itu.
Para peserta ini merupakan kader dari desa-desa di Kecamatan Ngaringan. Di mana setiap desanya mengirimkan lima orang. Kegiatan itu dilaksanakan di GOR Desa Ngaringan, Kecamatan Ngaringan.
Baca juga:
Ratusan Modin di Kudus Diajari Cara Pemulasaran Jenazah Berpenyakit Menular
Adapun instruktur dan pemateri dari MUI Kabupaten Grobogan yang juga pengurus PCNU Kabupaten Grobogan, yakni Kiai Bisri Mustofa dan Kiai Shobirin. Hadir dikegiatan itu, pengurus PC Muslimat Kabupaten Grobogan dan PC Fatayat Kabupaten Grobogan.
[caption id="attachment_246544" align="alignleft" width="2560"]

Instruktur menunjukan cara pemulasaran jenazah saat pelatihan yang diselenggarakan di GOR Desa Ngaringan. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
Kegiatan dalam rangka
Hari Santri 2021 itu dibuka Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Ngaringan Ahmad Muhtar.
Ahmad Muhtar berharap dari pelatihan pemulasaran jenazah ini, pada kader NU bisa melakukan perawatan dan penanganan pada jenazah sebagaimana yang disyariatkan Islam. Mulai dari memandikan, sampai mengafani.
Baca juga:
Relawan Pemulasaran Jenazah Covid yang Isolasi di Tandon Air Bakal Terima Penghargaan
“Kami harap dari pelatihan pemulasaran jenazah ini, para kader NU bisa melakukan perawatan dan penanganan jenazah yang baik dan benar sesuai syariat Islam. Mereka juga diharapkan bisa membedakan apa yang menjadi budaya atau adat istiadat itu, apakah hukumnya wajib menurut syariat Islam atau sunnah,” kata Ahmad Muhtar.
Dalam pelatihan itu juga, peserta diajarkan tata cara pemulasaran jenazah pada korban Covid-19. Seperti memakai alat pelindung, masker dan sarung tangan agar terhindar dari penularan virus Corona.
“Dari pelatihan ini sebenarnya, beberapa peserta sudah tahu dan paham. Setelah pelatihannya kami harap mereka lebih mantap lagi dalam melaksanakan pemulasaran jenazah nantinya,” kata.
Reporter: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi