MURIANEWS, Kudus – Selama tahun 2021 terdapat sejumlah ulama besar di Kabupaten Kudus yang mempunyai pengaruh secara nasional tutup usia. Kepulangan para ulama itu membawa duka mendalam bagi kalangan umat muslim.
Bahkan tahun 2021 dibuka dengan meninggalnya ulama berpengaruh Habib Ja’far Alkaff yang wafat tepat di hari pertama tahun 2021.
Tak hanaya itu, ahli tafsir yang menjadi guru dari para kiai KH Sya’roni juga tutup usia. Yang tak berselang lama, istri KH Sya’roni, Bu Nyai Afifah juga menyusul.
Berikuti
MURIANEWS merangkum sejumlah peristiwa meninggalnya para ulama berpengaruh di Kabupaten Kudus selama tahun 2021.
[caption id="attachment_203714" align="alignleft" width="2560"]

Karangan bunga duka cita dari Presiden Jokowi. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
Habib Ja’far Alkaff Wafat Hari Jumat di Pembuka Tahun 2021Kabar duka menyelimuti kalangan umat Islam di Indonesia. Seorang ulama karismatik Habib Ja’far Alkaff wafat pada hari Jumat tanggal 1 Januari 2021. Habib Ja’far meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Tentara Kesdim IV/Samarinda.
Jenazah Habib Ja’far kemudian diterbangkan ke Semarang dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Kabupaten Kudus, pada 2 Januari 2021.
Pemakaman dilakukan di Pemakaman Islam Ploso, Kudus, Sabtu (2/12/2021). Lokasi makam Habib Ja’far berada di samping makam sang ayah, Habib Muhammad Alkaff.
Wafatnya Habib Ja’far bin Muhammad Al Kaff menyisakan duka yang dalam untuk berbagai pihak. Terbukti dengan banyaknya karangan bunga yang dikirim berbagai pihak ke rumah duka di Jalan Pangeran Puger, Desa Demaan, Kecamatan Kota, Kudus.
Bahkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pun ikut mengirim karangan bunga ucapan turut berduka cita. Tak hanya itu, Wakil Presiden KH Makruf Amin, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Kapolri dan Wakapolri, hingga berbagai perusahaan seperti Sukun Group juga ikut mengirim karangan bunga.
Baca: Cerita Ganjar Dilarang Makan Anggur dan Diberi Sayap oleh Habib Ja’far AlkaffGubernur Jateng Ganjar Pranowo juga mempunyai kisahnya sendiri dengan ulama ini. Ganjar mengatakan, selama hidup Habib Ja’far selalu memberikan ketenangan kepada masyarakat dan selalu mengajarkan tentang bagaimana mencintai Tanah Air.
“Beliau ulama kharismatik yang selalu memberikan ketenangan, kalau berbicara adem dan selalu mengajarkan masyarakat tentang cinta tanah air,” kata Ganjar, Sabtu (2/1/2021).
Ganjar bercerita, punya banyak pengalaman unik dan penuh simbol dengan Habib Ja’far. Salah satunya Ganjar dilarang makan anggur saat tengah bersantap bersama Habib Ja’far. Saat itu, Ganjar dianjurkan untuk memakan buah jeruk saja.
“
Ojo anggur, mengko ndak nganggur (jangan anggur, nanti jadi pengangguran). Jeruk saja, iki artine
rezekine dikeruk (rezekinya banyak),” katanya.
[caption id="attachment_74695" align="alignleft" width="880"]

KH Sya'Roni Achmadi. (Istimewa)[/caption]
KH Sya’roni Achmadi Sang Ahli Tafsir Berpulang
Kabar duka kembali melanda Kabupaten Kudus. Salah satu alim ulama, yakni KH Sya’roni Achmadi meninggal dunia Selasa (27/4/2021) pagi.Ulama kharismatik itu mengembuskan napas terakhir setelah mendapat perawatan di RSI Sunan Kudus.Noor Ridlho, kerabat KH Sya’roni Achmadi mengatakan, KH Sya’ronioi sangat menyukai ilmu tafsir. Bahkan ia juga masuk dalam kategori ahli tafsir yang telah menelorkan berbagai macam kitab.“Pak kiai itu, mempelajari khusus soal tafsir, hingga menjadi ahli tafsir. Kalau kitab yang dibuat ada empat lebih. Dulu Mbah Sya’roni itu ngajar ngaji di Menara Kudus, tapi setelah sering sakit itu di rumah, ” katanya.Beberapa kitabnya yang cukup terkenal yakni Al-Faraid al-Saniyah yang mengupas tentang
ahlusunnah wal jama’ah.
Baca: KH Sya’roni Achmadi Ahli Tafsir yang Produktif Tulis Kitab dan Pendiri RSI Sunan KudusSerta kitab Al-Tashrih al-Yasir fi ‘ilmi al-Tafsir. Kitab ini menjelaskan tentang hal-hal mendasar dalam penafsiran Alquran mulai dari pembacaan, lafal-lafalnya, arti-arti yang berhubungan dengan hukum dan sebagainya.Selain itu, KH Sya’roni juga merupakan salah satu pendiri RSI Sunan Kudus. Hal ini disampaikan oleh Direktur RSI Sunan Kudus, dr Ahmad Syaifuddin.Menurutnya KH Sya’roni Ahmadi memiliki peran penting di RSI Sunan Kudus. “Mbah Sya’roni selain sebagai ulama besar beliau juga mendirikan RSI Sunan Kudus pada tahun 1990,” katanya saat ditemui di sekitar lokasi pemakaman, Selasa (27/4/2021). [caption id="attachment_218989" align="alignleft" width="1280"]

Nyai Afifah Sya'roni Achmadi dan KH Sya'roni Achmadi. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
Bu Nyai Afifah Menyusul Sebulan Setelah Berpulangnya KH Sya’roniHampir sebulan setelah wafatnya KH Sya’roni Achmadi, istrinya Bu Nyai Afifah pun ikut berpulang. Nyai Hj Afifah Sya’roni Ahcmadi wafat, Sabtu (22/5/2021) pagiBu Nyai Hj Afifah meninggal dalam usia 81 tahun. Pemakaman dilakukan di sebelah makam KH Sya’roni Achmadi.
Baca: Jenazah Bu Nyai Afifah Dimakamkan Bersebelahan dengan Makam KH Sya’roni AchmadiSelama hidupnya Bu Nyai Afifah selalu setia mendampingi ulama ahli tafsir tersebut dalam berdakwah.Bu Nyai Afifah ini meninggalkan enam orang putri dan dua orang putra."Selama hidup, ibu sangat ngrumat anak cucunya, ramah. Perkara makanan setiap mantu dan cucu beliau tahu," cerita KH Durrunnafis. Reporter: Anggara, Vega, YudaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_203678" align="alignleft" width="1440"]

Habib Ja'far Alkaff. (Foto: Facebook)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Selama tahun 2021 terdapat sejumlah ulama besar di Kabupaten Kudus yang mempunyai pengaruh secara nasional tutup usia. Kepulangan para ulama itu membawa duka mendalam bagi kalangan umat muslim.
Bahkan tahun 2021 dibuka dengan meninggalnya ulama berpengaruh Habib Ja’far Alkaff yang wafat tepat di hari pertama tahun 2021.
Tak hanaya itu, ahli tafsir yang menjadi guru dari para kiai KH Sya’roni juga tutup usia. Yang tak berselang lama, istri KH Sya’roni, Bu Nyai Afifah juga menyusul.
Berikuti
MURIANEWS merangkum sejumlah peristiwa meninggalnya para ulama berpengaruh di Kabupaten Kudus selama tahun 2021.
[caption id="attachment_203714" align="alignleft" width="2560"]

Karangan bunga duka cita dari Presiden Jokowi. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
Habib Ja’far Alkaff Wafat Hari Jumat di Pembuka Tahun 2021
Kabar duka menyelimuti kalangan umat Islam di Indonesia. Seorang ulama karismatik Habib Ja’far Alkaff wafat pada hari Jumat tanggal 1 Januari 2021. Habib Ja’far meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Tentara Kesdim IV/Samarinda.
Jenazah Habib Ja’far kemudian diterbangkan ke Semarang dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Kabupaten Kudus, pada 2 Januari 2021.
Pemakaman dilakukan di Pemakaman Islam Ploso, Kudus, Sabtu (2/12/2021). Lokasi makam Habib Ja’far berada di samping makam sang ayah, Habib Muhammad Alkaff.
Wafatnya Habib Ja’far bin Muhammad Al Kaff menyisakan duka yang dalam untuk berbagai pihak. Terbukti dengan banyaknya karangan bunga yang dikirim berbagai pihak ke rumah duka di Jalan Pangeran Puger, Desa Demaan, Kecamatan Kota, Kudus.
Bahkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pun ikut mengirim karangan bunga ucapan turut berduka cita. Tak hanya itu, Wakil Presiden KH Makruf Amin, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Kapolri dan Wakapolri, hingga berbagai perusahaan seperti Sukun Group juga ikut mengirim karangan bunga.
Baca: Cerita Ganjar Dilarang Makan Anggur dan Diberi Sayap oleh Habib Ja’far Alkaff
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga mempunyai kisahnya sendiri dengan ulama ini. Ganjar mengatakan, selama hidup Habib Ja’far selalu memberikan ketenangan kepada masyarakat dan selalu mengajarkan tentang bagaimana mencintai Tanah Air.
“Beliau ulama kharismatik yang selalu memberikan ketenangan, kalau berbicara adem dan selalu mengajarkan masyarakat tentang cinta tanah air,” kata Ganjar, Sabtu (2/1/2021).
Ganjar bercerita, punya banyak pengalaman unik dan penuh simbol dengan Habib Ja’far. Salah satunya Ganjar dilarang makan anggur saat tengah bersantap bersama Habib Ja’far. Saat itu, Ganjar dianjurkan untuk memakan buah jeruk saja.
“
Ojo anggur, mengko ndak nganggur (jangan anggur, nanti jadi pengangguran). Jeruk saja, iki artine
rezekine dikeruk (rezekinya banyak),” katanya.
[caption id="attachment_74695" align="alignleft" width="880"]

KH Sya'Roni Achmadi. (Istimewa)[/caption]
KH Sya’roni Achmadi Sang Ahli Tafsir Berpulang
Kabar duka kembali melanda Kabupaten Kudus. Salah satu alim ulama, yakni KH Sya’roni Achmadi meninggal dunia Selasa (27/4/2021) pagi.
Ulama kharismatik itu mengembuskan napas terakhir setelah mendapat perawatan di RSI Sunan Kudus.
Noor Ridlho, kerabat KH Sya’roni Achmadi mengatakan, KH Sya’ronioi sangat menyukai ilmu tafsir. Bahkan ia juga masuk dalam kategori ahli tafsir yang telah menelorkan berbagai macam kitab.
“Pak kiai itu, mempelajari khusus soal tafsir, hingga menjadi ahli tafsir. Kalau kitab yang dibuat ada empat lebih. Dulu Mbah Sya’roni itu ngajar ngaji di Menara Kudus, tapi setelah sering sakit itu di rumah, ” katanya.
Beberapa kitabnya yang cukup terkenal yakni Al-Faraid al-Saniyah yang mengupas tentang
ahlusunnah wal jama’ah.
Baca: KH Sya’roni Achmadi Ahli Tafsir yang Produktif Tulis Kitab dan Pendiri RSI Sunan Kudus
Serta kitab Al-Tashrih al-Yasir fi ‘ilmi al-Tafsir. Kitab ini menjelaskan tentang hal-hal mendasar dalam penafsiran Alquran mulai dari pembacaan, lafal-lafalnya, arti-arti yang berhubungan dengan hukum dan sebagainya.
Selain itu, KH Sya’roni juga merupakan salah satu pendiri RSI Sunan Kudus. Hal ini disampaikan oleh Direktur RSI Sunan Kudus, dr Ahmad Syaifuddin.
Menurutnya KH Sya’roni Ahmadi memiliki peran penting di RSI Sunan Kudus. “Mbah Sya’roni selain sebagai ulama besar beliau juga mendirikan RSI Sunan Kudus pada tahun 1990,” katanya saat ditemui di sekitar lokasi pemakaman, Selasa (27/4/2021).
[caption id="attachment_218989" align="alignleft" width="1280"]

Nyai Afifah Sya'roni Achmadi dan KH Sya'roni Achmadi. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
Bu Nyai Afifah Menyusul Sebulan Setelah Berpulangnya KH Sya’roni
Hampir sebulan setelah wafatnya KH Sya’roni Achmadi, istrinya Bu Nyai Afifah pun ikut berpulang. Nyai Hj Afifah Sya’roni Ahcmadi wafat, Sabtu (22/5/2021) pagi
Bu Nyai Hj Afifah meninggal dalam usia 81 tahun. Pemakaman dilakukan di sebelah makam KH Sya’roni Achmadi.
Baca: Jenazah Bu Nyai Afifah Dimakamkan Bersebelahan dengan Makam KH Sya’roni Achmadi
Selama hidupnya Bu Nyai Afifah selalu setia mendampingi ulama ahli tafsir tersebut dalam berdakwah.
Bu Nyai Afifah ini meninggalkan enam orang putri dan dua orang putra.
"Selama hidup, ibu sangat ngrumat anak cucunya, ramah. Perkara makanan setiap mantu dan cucu beliau tahu," cerita KH Durrunnafis.
Reporter: Anggara, Vega, Yuda
Editor: Ali Muntoha