Ini Cara JSC Kenalkan Sanseviera ke Masyarakat
Murianews
Selasa, 1 Februari 2022 20:18:16
MURIANEWS, Jepara – Jungpara Sanseviera Community (JSC) merupakan wadah bagi para pecinta tanaman sanseviera atau yang sering disebut lidah mertua. Komunitas ini dibentuk pada November 2020.
Anggota komunitas penggemar tanaman sanseveira ini meliputi sekitar
Jepara, Kudus, Pati hingga Demak. Mulanya mereka hanya sekadar berkumpul saja, hingga akhirnya sepakat menjadi satu wadah organisasi.
Perlu diketahui, dunia tanaman hias kembali menggeliat sejak Pandemi Covid-19. Sebab, kegiatan bercocok tanam dinilai bermanfaat untuk mengusir kejenuhan.
Baca juga: Pria di Kudus Ini Koleksi Lidah Mertua Langka yang Harganya Bikin Geleng KepalaAdanya pembatasan kegiatan di luar lingkungan rumah membuat sebagian masyarakat mengisi waktunya untuk berkebun. Ada yang tanaman produktif, seperti sayur dan buat. Sebagian lainnya memilih tanaman hiasm salah satunya si lidah mertua atau sanseveira.
Sanseviera memiliki bentuk yang unik dan beragam. Tanaman ini juga mampu menjadi penyerap polutan udara yang sangat baik, sehingga udara di lingkungan yang terdapat banyak tanaman sanseviera menjadi lebih bersih dan segar.
Bagi komunitas JSC, sanseviera tak sekadar tanaman hias. Sebab dibutuhkan perawatan.
JSC pun saling mengunjungi untuk bertukar informasi cara perawatan dan budidaya. Bahkan sudah beberapa kali melakukan kopdar yang diisi dengan berbagi informasi dan tips perawatan, bertukar koleksi sanse dan latihan bersama untuk kontes sanseviera.
Ketua JSC, Albert Hermanto mengatakan awalnya cukup sulit untuk mengenalkan tanaman ini kepada masyarakat. Dirinya yang sudah hampir sepuluh tahun ini merawat dan budidaya sanseviera.
Saat itu, ia merasa sendirian dengan hobi tanaman ini di wilayah Jepara. Namun dirinya tidak putus asa, dan terus merawat sanseviera koleksinya.“Berat di awalnya, untuk mengenalkan sanse kepada masyarakat. Namun lambat laun dan semakin mudahnya mendapatkan informasi melalui media online, semakin banyak orang yang suka dengan tanaman ini,” ungkapnya, Selasa (1/2/2022).Tidak sedikit biaya yang dihabiskan untuk belajar dan merawat sanseviera. Terutama untuk membeli beberapa jenis yang langka dan jarang di pasaran.Menurut Albert tujuan dibentuknya JSC adalah sebagai wadah berkumpulnya sesama penghobi tanaman sanseviera di wilayah semenanjung muria.Dirinya berharap, dengan adanya organisasi ini, masyarakat dapat semakin mengenal dan mencintai tanaman penyerap polutan ini. Selanjutnya mereka dapat mengenal dan belajar merawat serta budidaya sanse dari organisasi ini.Salah satu sesepuh JSC dari Kudus, Nur Alim mengatakan, dirinya sangat senang dengan adanya JSC ini. Karena bisa menambah relasi sesama penghobi sanse terutama dengan kolektor senior yang memiliki koleksi-koleksi sanse langka.“Dengan wadah organisasi ini, semakin banyak kenal dengan kolektor sanse. Bahkan dari luar kota juga banyak yang menghubungi dan berkunjung ke sini,” pungkasnya. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_269462" align="alignleft" width="1280"]

Kopdar Jungpara Sanseviera Community untuk mengenalkan tanaman kepada masyarakat. (MURIANEWS/JSC)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Jungpara Sanseviera Community (JSC) merupakan wadah bagi para pecinta tanaman sanseviera atau yang sering disebut lidah mertua. Komunitas ini dibentuk pada November 2020.
Anggota komunitas penggemar tanaman sanseveira ini meliputi sekitar
Jepara, Kudus, Pati hingga Demak. Mulanya mereka hanya sekadar berkumpul saja, hingga akhirnya sepakat menjadi satu wadah organisasi.
Perlu diketahui, dunia tanaman hias kembali menggeliat sejak Pandemi Covid-19. Sebab, kegiatan bercocok tanam dinilai bermanfaat untuk mengusir kejenuhan.
Baca juga: Pria di Kudus Ini Koleksi Lidah Mertua Langka yang Harganya Bikin Geleng Kepala
Adanya pembatasan kegiatan di luar lingkungan rumah membuat sebagian masyarakat mengisi waktunya untuk berkebun. Ada yang tanaman produktif, seperti sayur dan buat. Sebagian lainnya memilih tanaman hiasm salah satunya si lidah mertua atau sanseveira.
Sanseviera memiliki bentuk yang unik dan beragam. Tanaman ini juga mampu menjadi penyerap polutan udara yang sangat baik, sehingga udara di lingkungan yang terdapat banyak tanaman sanseviera menjadi lebih bersih dan segar.
Bagi komunitas JSC, sanseviera tak sekadar tanaman hias. Sebab dibutuhkan perawatan.
JSC pun saling mengunjungi untuk bertukar informasi cara perawatan dan budidaya. Bahkan sudah beberapa kali melakukan kopdar yang diisi dengan berbagi informasi dan tips perawatan, bertukar koleksi sanse dan latihan bersama untuk kontes sanseviera.
Ketua JSC, Albert Hermanto mengatakan awalnya cukup sulit untuk mengenalkan tanaman ini kepada masyarakat. Dirinya yang sudah hampir sepuluh tahun ini merawat dan budidaya sanseviera.
Saat itu, ia merasa sendirian dengan hobi tanaman ini di wilayah Jepara. Namun dirinya tidak putus asa, dan terus merawat sanseviera koleksinya.
“Berat di awalnya, untuk mengenalkan sanse kepada masyarakat. Namun lambat laun dan semakin mudahnya mendapatkan informasi melalui media online, semakin banyak orang yang suka dengan tanaman ini,” ungkapnya, Selasa (1/2/2022).
Tidak sedikit biaya yang dihabiskan untuk belajar dan merawat sanseviera. Terutama untuk membeli beberapa jenis yang langka dan jarang di pasaran.
Menurut Albert tujuan dibentuknya JSC adalah sebagai wadah berkumpulnya sesama penghobi tanaman sanseviera di wilayah semenanjung muria.
Dirinya berharap, dengan adanya organisasi ini, masyarakat dapat semakin mengenal dan mencintai tanaman penyerap polutan ini. Selanjutnya mereka dapat mengenal dan belajar merawat serta budidaya sanse dari organisasi ini.
Salah satu sesepuh JSC dari Kudus, Nur Alim mengatakan, dirinya sangat senang dengan adanya JSC ini. Karena bisa menambah relasi sesama penghobi sanse terutama dengan kolektor senior yang memiliki koleksi-koleksi sanse langka.
“Dengan wadah organisasi ini, semakin banyak kenal dengan kolektor sanse. Bahkan dari luar kota juga banyak yang menghubungi dan berkunjung ke sini,” pungkasnya.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi