mengkampanyekan penggunaan pupuk kompos dari sampah organik dan taman vertical atau vertical garden.
Kegiatan itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada 21 Februari. Para siswa pun diajari cara membuat dua hal tadi.
Wakil Kepala SMAN 1 Toroh Moh. Moklas menjelaskan, tujuan pembuatan pupuk kompos yakni untuk mengelola dan mengurangi sampah di lingkungan sekolah. Selain itu juga meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah.
“Setiap kelas diminta mengumpulkan satu karung sampah organik untuk dibuat pupuk kompos,” kata Moklas, Selasa (22/2/2022).
Kegiatan lain dalam momentum HPSN ini yakni pembuatan vertical garden. Para siswa pun diajari cara membuatnya.
Di mana, merangkai media tanam untuk tanaman yang kemudian disusun. Rangkaian susunannya yakni botol plastik ukuran 1,5 liter berjumlah tiga buah dan disusun dengan jarak 30 cm.
Di mana, merangkai media tanam untuk tanaman yang kemudian disusun. Rangkaian susunannya yakni botol plastik ukuran 1,5 liter berjumlah tiga buah dan disusun dengan jarak 30 cm.Adapun jenis tanaman yang digunakan, yakni tanaman merambat. Setiap kelasnya diminta membuat enam buah susunan atau 18 botol bekas.“Pembuatan vertical garden ini dapat digunakan sebagai penahan panas matahari dan peningkat suplai oksigen,” tambahnya.Moklas menambahkan, edukasi terkait pembuatan pupuk kompos serta vertical garden itu menjadi salah satu hal yang penting dalam kehidupan ke depan.Pupuk kompos sudah tentu lebih aman bagi tumbuhan. Sedangkan, vertical garden dapat mengatasi keterbasan lahan. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_274133" align="alignleft" width="1280"]

Siswa dan guru di SMAN 1 Toroh memperlihatkan vertical garden dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – SMAN 1 Toroh, Kabupaten
Grobogan mengkampanyekan penggunaan pupuk kompos dari sampah organik dan taman vertical atau vertical garden.
Kegiatan itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada 21 Februari. Para siswa pun diajari cara membuat dua hal tadi.
Wakil Kepala SMAN 1 Toroh Moh. Moklas menjelaskan, tujuan pembuatan pupuk kompos yakni untuk mengelola dan mengurangi sampah di lingkungan sekolah. Selain itu juga meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah.
Baca juga: Peringati Hari Kemerdekaan, Anak-Anak di Pati Ini Keliling Desa Punguti Sampah
“Setiap kelas diminta mengumpulkan satu karung sampah organik untuk dibuat pupuk kompos,” kata Moklas, Selasa (22/2/2022).
Kegiatan lain dalam momentum HPSN ini yakni pembuatan vertical garden. Para siswa pun diajari cara membuatnya.
Di mana, merangkai media tanam untuk tanaman yang kemudian disusun. Rangkaian susunannya yakni botol plastik ukuran 1,5 liter berjumlah tiga buah dan disusun dengan jarak 30 cm.
Adapun jenis tanaman yang digunakan, yakni tanaman merambat. Setiap kelasnya diminta membuat enam buah susunan atau 18 botol bekas.
“Pembuatan vertical garden ini dapat digunakan sebagai penahan panas matahari dan peningkat suplai oksigen,” tambahnya.
Moklas menambahkan, edukasi terkait pembuatan pupuk kompos serta vertical garden itu menjadi salah satu hal yang penting dalam kehidupan ke depan.
Pupuk kompos sudah tentu lebih aman bagi tumbuhan. Sedangkan, vertical garden dapat mengatasi keterbasan lahan.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi