Ini Janji Manis Pengembang Hunian WNA ke Warga Karimunjawa
Murianews
Kamis, 24 Februari 2022 18:52:15
MURIANEWS, Jepara - PT Levels Hotels Indonesia sudah melakukan sosialisasi formal terkait proyek hunian yang sedang dikembangkan kepada masyarakat. Masyarakat mengaku diberi janji-janji manis oleh pihak perusahaan.
Salah satu warga sekaligus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Bambang Zakaria, mengaku sudah mendapatkan sosialisasi dari pihak perusahaan pada 15 Februari 2022 lalu. Namun, pihaknya tidak mendapatkan pemahaman yang gamblang terkait proyek itu.
Baca:
Pengembang Hunian WNA di Karimunjawa Klaim Sudah Sosialisasi Dor to Dor“Sosialisasi sangat mengecewakan. Jadi seolah-olah kami Cuma didongengi saja. Cuman bikin janji-janji. Bahwa di sini akan ada internet yang canggih, di situ akan ada orang bekerja yang muak di sana akan bekerja di sini sampai berbulan-bulan, setiap rumah ini akan ada pembantu,” kata Bambang, Kamis (24/2/2022).
Bagi dia, yang lebih penting bukanlah janji-janji itu. Melainkan
grand design dari proyek tersebut.
Bambang mengakui bahwa sebagian masyarakat setempat ditarik menjadi tenaga kasar pada proyek tersebut. Namun, bagi dia, pelibatan masyarakat tidak bisa diartikan hanya begitu saja. Melainkan pelibatan pada proses kajian dan perencanaan.
Baca:
Proyek Perumahan WNA Karimunjawa Jepara Diduga Caplok Tanah Warga
Sementara itu, Humas PT Pelevs Hotels Indonesia, Sururi Mujib, mengatakan bahwa proyek berjudul The Startup Island itu akan ditawarkan untuk orang-orang yang ingin bekerja sambil menikmati keindahan alam Karimunjawa.“Yang kita jual alamnya, budaya lokalnya, kearifan lokalnya, bagus. Orang mau istirahat sambil bekerja di depan komputer,” kata Sururi.Terkait dengan pekerja proyek, menyampaikan nantinya mayoritas tenaga kerja akan diambilkan dari masyarakat setempat. Kecuali pada teknis-teknis yang membutuhkan keahlian khusus.Baca:
Terungkap! Lokasi Proyek Hunian WNA di Karimunjawa Sudah Kantongi Izin dari Pemkab Jepara“164 orang pekerjanya orang sana (Desa Kemujan, red) semua. Tukang bangunan. Termasuk masyarakat yang hari ini belum ada penghasilan, dengan adanya proyek ini mereka mencari batu untuk material bangunan. Termasuk bahan bangunan ada semua dari sana,” imbuh Sururi. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_274538" align="alignleft" width="1280"]

Lahan yang diduga akan digunakan sebagai hunian WNA mulai diratakan. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara - PT Levels Hotels Indonesia sudah melakukan sosialisasi formal terkait proyek hunian yang sedang dikembangkan kepada masyarakat. Masyarakat mengaku diberi janji-janji manis oleh pihak perusahaan.
Salah satu warga sekaligus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Bambang Zakaria, mengaku sudah mendapatkan sosialisasi dari pihak perusahaan pada 15 Februari 2022 lalu. Namun, pihaknya tidak mendapatkan pemahaman yang gamblang terkait proyek itu.
Baca:
Pengembang Hunian WNA di Karimunjawa Klaim Sudah Sosialisasi Dor to Dor
“Sosialisasi sangat mengecewakan. Jadi seolah-olah kami Cuma didongengi saja. Cuman bikin janji-janji. Bahwa di sini akan ada internet yang canggih, di situ akan ada orang bekerja yang muak di sana akan bekerja di sini sampai berbulan-bulan, setiap rumah ini akan ada pembantu,” kata Bambang, Kamis (24/2/2022).
Bagi dia, yang lebih penting bukanlah janji-janji itu. Melainkan
grand design dari proyek tersebut.
Bambang mengakui bahwa sebagian masyarakat setempat ditarik menjadi tenaga kasar pada proyek tersebut. Namun, bagi dia, pelibatan masyarakat tidak bisa diartikan hanya begitu saja. Melainkan pelibatan pada proses kajian dan perencanaan.
Baca:
Proyek Perumahan WNA Karimunjawa Jepara Diduga Caplok Tanah Warga
Sementara itu, Humas PT Pelevs Hotels Indonesia, Sururi Mujib, mengatakan bahwa proyek berjudul The Startup Island itu akan ditawarkan untuk orang-orang yang ingin bekerja sambil menikmati keindahan alam Karimunjawa.
“Yang kita jual alamnya, budaya lokalnya, kearifan lokalnya, bagus. Orang mau istirahat sambil bekerja di depan komputer,” kata Sururi.
Terkait dengan pekerja proyek, menyampaikan nantinya mayoritas tenaga kerja akan diambilkan dari masyarakat setempat. Kecuali pada teknis-teknis yang membutuhkan keahlian khusus.
Baca:
Terungkap! Lokasi Proyek Hunian WNA di Karimunjawa Sudah Kantongi Izin dari Pemkab Jepara
“164 orang pekerjanya orang sana (Desa Kemujan, red) semua. Tukang bangunan. Termasuk masyarakat yang hari ini belum ada penghasilan, dengan adanya proyek ini mereka mencari batu untuk material bangunan. Termasuk bahan bangunan ada semua dari sana,” imbuh Sururi.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Supriyadi