Tanggul Sering Jebol, Pemkab Kudus Berharap BBWS Segera Normalisasi Dua Sungai Ini
Murianews
Sabtu, 12 Maret 2022 12:54:53
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten Kudus berharap Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana bisa segera melakukan normalisasi di sejumlah titik
Sungai Dawe dan
Sungai Piji yang melintas di Kecamatan Mejobo.
Hal itu lantaran dua sungai tersebut sudah mengalami jebol dua kali, hingga air sungai limpas ke permukiman warga. Pemkab khawatir, bila tak segera dilakukan normalisasi maka akan terjadi kejadian berulang untuk ketiga kalinya.
“Karena wewenangnya ada di mereka (
BBWS) kami berharap untuk bisa segera dilakukan normalisasi,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Arif Budi Siswanto, Sabtu (12/3/2022).
Dinas PUPR sendiri, imbuh dia, hanya bisa melakukan perbaikan setelah tanggul tersebut jebol. Karena sekali lagi, kewenangan untuk perbaikan tanggul dan normalisasi berada di wilayah
BBWS.
Pihak dinas, tambahnya, sebenarnya terus berkoordinasi dengan
BBWS terkait normalisasi tersebut. Namun karena banyaknya cakupan kerja dari
BBWS, dimungkinkan usulan tersebut tertunda.
“Walau begitu akan kami tindak lanjuti terus agar kejadian tanggul jebol ini tidak terulang kembali, sembari itu kami akan coba menaggulangi semaksimal mungkin,” pungkasnya.
“Walau begitu akan kami tindak lanjuti terus agar kejadian tanggul jebol ini tidak terulang kembali, sembari itu kami akan coba menaggulangi semaksimal mungkin,” pungkasnya.Arif menambahkan, dinasnya telah menyiapkan
anggaran perawatan rutin sebesar Rp 20 miliar untuk perbaikan tanggul-tanggul yang jebol di Kudus. Hanya, jumlah tersebut juga untuk melakukan perawatan jalan, jembatan, dan drainase.Diketahui, Bupati Kudus
HM Hartopo menyebutkan Kecamatan Mejobo menjadi wilayah dengan titik tanggul rawan jebol terbanyak dibanding wilayah lain di Kota Kretek. Adapun, titik itu tersebar di Desa Temulus, Golantepus, hingga Kesambi.Atas temuan tersebut, dia pun telah meminta semua pemangku daerah untuk saling berkoordinasi terkait pemantauan dan penanggulangan sementara. Bila memang ada yang dirasa butuh penambalan maka segera dikoordinasikan. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Cholis Anwar
[caption id="attachment_277602" align="alignleft" width="880"]

Warga tampak membersihkan sampah yang mampet di tiang jembatan tiga sungai piji saat banjir beberapa waktu lalu (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten Kudus berharap Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana bisa segera melakukan normalisasi di sejumlah titik
Sungai Dawe dan
Sungai Piji yang melintas di Kecamatan Mejobo.
Hal itu lantaran dua sungai tersebut sudah mengalami jebol dua kali, hingga air sungai limpas ke permukiman warga. Pemkab khawatir, bila tak segera dilakukan normalisasi maka akan terjadi kejadian berulang untuk ketiga kalinya.
“Karena wewenangnya ada di mereka (
BBWS) kami berharap untuk bisa segera dilakukan normalisasi,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Arif Budi Siswanto, Sabtu (12/3/2022).
Dinas PUPR sendiri, imbuh dia, hanya bisa melakukan perbaikan setelah tanggul tersebut jebol. Karena sekali lagi, kewenangan untuk perbaikan tanggul dan normalisasi berada di wilayah
BBWS.
Pihak dinas, tambahnya, sebenarnya terus berkoordinasi dengan
BBWS terkait normalisasi tersebut. Namun karena banyaknya cakupan kerja dari
BBWS, dimungkinkan usulan tersebut tertunda.
“Walau begitu akan kami tindak lanjuti terus agar kejadian tanggul jebol ini tidak terulang kembali, sembari itu kami akan coba menaggulangi semaksimal mungkin,” pungkasnya.
Arif menambahkan, dinasnya telah menyiapkan
anggaran perawatan rutin sebesar Rp 20 miliar untuk perbaikan tanggul-tanggul yang jebol di Kudus. Hanya, jumlah tersebut juga untuk melakukan perawatan jalan, jembatan, dan drainase.
Diketahui, Bupati Kudus
HM Hartopo menyebutkan Kecamatan Mejobo menjadi wilayah dengan titik tanggul rawan jebol terbanyak dibanding wilayah lain di Kota Kretek. Adapun, titik itu tersebar di Desa Temulus, Golantepus, hingga Kesambi.
Atas temuan tersebut, dia pun telah meminta semua pemangku daerah untuk saling berkoordinasi terkait pemantauan dan penanggulangan sementara. Bila memang ada yang dirasa butuh penambalan maka segera dikoordinasikan.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Cholis Anwar