Ungkap Alasan Larangan Takbir Keliling, Bupati Pati: Mohon Maaf
Murianews
Sabtu, 23 April 2022 11:25:39
MURIANEWS, Pati -
Larangan takbir keliling di Kabupaten
Pati menuai pro dan kontra. Belakangan, Bupati Pati Haryanto mengungkapkan alasan di balik pelarangan itu.
Haryanto mengaku khawatir di momen malam Hari Raya Idulfitri di Kabupaten Pati justru diwarnai dengan hal-hal yang tak pantas.
Alasan itu diungkapkan dalam sambutan penyerahan bantuan lembaga keagamaan di Pendapa Kabupaten
Pati, Kamis (21/4/2022). Dalam kesempatan itu, Haryanto mengatakan kebijakan
larangan takbir keliling bukan kebijakan pribadinya, tapi pemerintah pusat.
Baca: Soal Larangan Takbir Keliling, Ketua DPRD Pati: Kita Harus Taat Pemerintah Pusat"Kemudian saya titip, membuat edaran takbir keliling belum boleh bukan karena kebijakan saya pribadi melainkan kebijakan Menteri Agama berdasarkan musyawarah mufakat yang dituangkan dalam bentuk SE. Ini longgar tapi belum normal," kata Haryanto.
Ia sepakat dengan kebijakan ini, lantaran merasa takbir keliling membuat orang terlalu ber-euforia serta menimbulkan kerumunan di masa pandemi Covid-19.
Ia pun khawatir dalam pelaksanaan takbir keliling, diwarnai dengan hal-hal yang tak pantas. Seperti memegang botol yang diduga berisi minuman keras.
Ia pun khawatir dalam pelaksanaan takbir keliling, diwarnai dengan hal-hal yang tak pantas. Seperti memegang botol yang diduga berisi minuman keras."Lha ini belum boleh karena nanti terjadi uforia. Mohon maaf nanti di takbir keliling malah diwarnai hal-hal tidak pantas. Akhirnya tidak khusyuk dan istikomah. Kadang-kadang diwarnai nyekeli (memegang) botol, yang entah isinya apa. Saya juga tidak tahu," kata Haryanto.Haryanto menilai kebijakan ini juga dilakukan di kabupaten-kabupaten lain. Seperti Kabupaten Rembang dan Kabupaten Kudus. "Kudus sama Rembang sama (melarang takbir keliling. (Ini) tidak kebijakan saya sendiri," lanjut Haryanto.Ia pun mengimbau masyarakat Kabupaten Pati melaksanakan takbir di masjid, mushala atau rumah. Sehingga lebih khusyuk dan tidak dilakukan dengan hal-hal yang merugikan."Di masjid di rumah lebih afdol. Dari pada jalan-jalan. Hari Raya Idulfitri kita sambut dengan khusyuk. Dengan suka ria tapi jangan euforia," tandas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_286537" align="alignleft" width="1024"]

Bupati Pati Haryanto saat menyerahkan bantuan lembaga keagamaan di Pendapa Kabupaten Pati. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
MURIANEWS, Pati -
Larangan takbir keliling di Kabupaten
Pati menuai pro dan kontra. Belakangan, Bupati Pati Haryanto mengungkapkan alasan di balik pelarangan itu.
Haryanto mengaku khawatir di momen malam Hari Raya Idulfitri di Kabupaten Pati justru diwarnai dengan hal-hal yang tak pantas.
Alasan itu diungkapkan dalam sambutan penyerahan bantuan lembaga keagamaan di Pendapa Kabupaten
Pati, Kamis (21/4/2022). Dalam kesempatan itu, Haryanto mengatakan kebijakan
larangan takbir keliling bukan kebijakan pribadinya, tapi pemerintah pusat.
Baca: Soal Larangan Takbir Keliling, Ketua DPRD Pati: Kita Harus Taat Pemerintah Pusat
"Kemudian saya titip, membuat edaran takbir keliling belum boleh bukan karena kebijakan saya pribadi melainkan kebijakan Menteri Agama berdasarkan musyawarah mufakat yang dituangkan dalam bentuk SE. Ini longgar tapi belum normal," kata Haryanto.
Ia sepakat dengan kebijakan ini, lantaran merasa takbir keliling membuat orang terlalu ber-euforia serta menimbulkan kerumunan di masa pandemi Covid-19.
Ia pun khawatir dalam pelaksanaan takbir keliling, diwarnai dengan hal-hal yang tak pantas. Seperti memegang botol yang diduga berisi minuman keras.
"Lha ini belum boleh karena nanti terjadi uforia. Mohon maaf nanti di takbir keliling malah diwarnai hal-hal tidak pantas. Akhirnya tidak khusyuk dan istikomah. Kadang-kadang diwarnai nyekeli (memegang) botol, yang entah isinya apa. Saya juga tidak tahu," kata Haryanto.
Haryanto menilai kebijakan ini juga dilakukan di kabupaten-kabupaten lain. Seperti Kabupaten Rembang dan Kabupaten Kudus. "Kudus sama Rembang sama (melarang takbir keliling. (Ini) tidak kebijakan saya sendiri," lanjut Haryanto.
Ia pun mengimbau masyarakat Kabupaten Pati melaksanakan takbir di masjid, mushala atau rumah. Sehingga lebih khusyuk dan tidak dilakukan dengan hal-hal yang merugikan.
"Di masjid di rumah lebih afdol. Dari pada jalan-jalan. Hari Raya Idulfitri kita sambut dengan khusyuk. Dengan suka ria tapi jangan euforia," tandas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi