Akses Permodalan untuk IKM Susah, Marwan Jafar: Pemda Harus Turun Tangan
Murianews
Senin, 30 Mei 2022 15:26:24
MURIANEWS, Pati – Akses permodalan di perbankan untuk Industri Kecil dan Menegah (IKM) masih cukup sulit. Bahkan ada banyak IKM yang akhirnya gigit jari lantaran sulitnya mendapatan modal. Hal ini tentunya menjadi keprihatikan tersendiri.
Karena itu, Anggota Komisi VII DPR RI Marwan Jafar meminta kepada pemerintah daerah untuk turun tangan membantu membuka akses permodalan kepada IKM tersebut. Sehingga, para pelaku usaha dapat mengembangkan industri yang tengah diheluti.
"Masalah IKM selama ini yakni permodalan, yang berkaitan dengan perbankan. Kesulitan itu perlu dibuka aksesnya, dan pemerintah daerah harus membantu," ujarnya saat membuka Bimbingan Teknis Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru di Jawa Tengah yang berlangsung di Hotel Safin Pati, Senin (30/5/2022).
Baca: Menikmati Panorama Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan MaduraDalam acara tersebut, ada sebanyak 240 peserta ambil bagian dalam bimtek yang berlangsung 30 Mei-2 Juni. Sebanyak 80 peserta berasal dari Kabupaten Pati, Grobogan 60 peserta, Rembang (40), dan Blora (60).
Peserta mendapat pelatihan dan bimbingan teknis dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pangan, Furnature, dan Bahan Bangunan, Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka pada Kementerian Perindustrian, serta Ditjen Papan Logam, Mesin, dan Elektronika.
Bimbingan teknis meliputi sejumlah bidang. Di antaranya bimbingan teknis wirausaha IKM pelatihan pengolahan makanan ringan, bimbingan teknis wirausaha IKM pelatihan pengolahan minuman, dan bimbingan teknis WUB pelatihan pembuatan roti.
Baca: Marwan Jafar, Perusahaan BUMN Harus Dukung Penuh Kegiatan Sosial KeagamaanSelain itu, ada juga bimbingan teknis wirausaha IKM pelatihan desain grafis kemasan pangan dan sablon, pelatihan pembuatan lulur dan minyak wangi, pelatihan membuat pupuk cair, dan pelatihan anyaman bambu.
Termasuk bimbingan teknis wirausaha IKM pelatihan konveksi, pelatihan bengkel aluminium, pelatihan service HP, pelatihan perbengkelan roda dua, dan pelatihan mengelas.Marwan Jafar yang hadir secara virtual menjelaskan, IKM yang berkembang dan kuat dapat melindungi perekonomian daerah. Karena itu, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak membantu IKM."IKM bisa menjadi bamper untuk mengisi kekosongan industri-industri di Indonesia. Karena kondisi saat ini di dunia maupun di Indonesia terjadi deindustrialisasi. Industri hanya berjalan apa adannya, industri nyaris mati," paparnya.Di sisi lain, upaya pemerintah untuk mendatangkan investor besar dari dalam dan luar negeri dinilai Marwan masih mengalami kendala. Padahal, upaya itu berkait erat dengan implementasi Undang-Undang Cita Kerja.
Baca: Bantu Permodalan, Pemerintah Siapkan KUR Rp 283 Trilun untuk UMKMSementara kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati Hadi Santosa sangat mendukung dengan adanya bimbingan teknis tersebut. Sebab, usahawan baru akan bermunculan dan secara berkala akan dapat membuka lapangan pekerjaan.“Dari kegiatan ini, diharapkan nanti muncul usahawan baru dan bisa merekrut tenaga kerja. Sehingga, perekonomian di Kabupaten Pati akan meningkat,” terangnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis Anwar
[caption id="attachment_293063" align="alignleft" width="880"]

pembukaan bimbingan teknis IKM di Pati (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Akses permodalan di perbankan untuk Industri Kecil dan Menegah (IKM) masih cukup sulit. Bahkan ada banyak IKM yang akhirnya gigit jari lantaran sulitnya mendapatan modal. Hal ini tentunya menjadi keprihatikan tersendiri.
Karena itu, Anggota Komisi VII DPR RI Marwan Jafar meminta kepada pemerintah daerah untuk turun tangan membantu membuka akses permodalan kepada IKM tersebut. Sehingga, para pelaku usaha dapat mengembangkan industri yang tengah diheluti.
"Masalah IKM selama ini yakni permodalan, yang berkaitan dengan perbankan. Kesulitan itu perlu dibuka aksesnya, dan pemerintah daerah harus membantu," ujarnya saat membuka Bimbingan Teknis Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru di Jawa Tengah yang berlangsung di Hotel Safin Pati, Senin (30/5/2022).
Baca: Menikmati Panorama Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan Madura
Dalam acara tersebut, ada sebanyak 240 peserta ambil bagian dalam bimtek yang berlangsung 30 Mei-2 Juni. Sebanyak 80 peserta berasal dari Kabupaten Pati, Grobogan 60 peserta, Rembang (40), dan Blora (60).
Peserta mendapat pelatihan dan bimbingan teknis dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pangan, Furnature, dan Bahan Bangunan, Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka pada Kementerian Perindustrian, serta Ditjen Papan Logam, Mesin, dan Elektronika.
Bimbingan teknis meliputi sejumlah bidang. Di antaranya bimbingan teknis wirausaha IKM pelatihan pengolahan makanan ringan, bimbingan teknis wirausaha IKM pelatihan pengolahan minuman, dan bimbingan teknis WUB pelatihan pembuatan roti.
Baca: Marwan Jafar, Perusahaan BUMN Harus Dukung Penuh Kegiatan Sosial Keagamaan
Selain itu, ada juga bimbingan teknis wirausaha IKM pelatihan desain grafis kemasan pangan dan sablon, pelatihan pembuatan lulur dan minyak wangi, pelatihan membuat pupuk cair, dan pelatihan anyaman bambu.
Termasuk bimbingan teknis wirausaha IKM pelatihan konveksi, pelatihan bengkel aluminium, pelatihan service HP, pelatihan perbengkelan roda dua, dan pelatihan mengelas.
Marwan Jafar yang hadir secara virtual menjelaskan, IKM yang berkembang dan kuat dapat melindungi perekonomian daerah. Karena itu, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak membantu IKM.
"IKM bisa menjadi bamper untuk mengisi kekosongan industri-industri di Indonesia. Karena kondisi saat ini di dunia maupun di Indonesia terjadi deindustrialisasi. Industri hanya berjalan apa adannya, industri nyaris mati," paparnya.
Di sisi lain, upaya pemerintah untuk mendatangkan investor besar dari dalam dan luar negeri dinilai Marwan masih mengalami kendala. Padahal, upaya itu berkait erat dengan implementasi Undang-Undang Cita Kerja.
Baca: Bantu Permodalan, Pemerintah Siapkan KUR Rp 283 Trilun untuk UMKM
Sementara kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati Hadi Santosa sangat mendukung dengan adanya bimbingan teknis tersebut. Sebab, usahawan baru akan bermunculan dan secara berkala akan dapat membuka lapangan pekerjaan.
“Dari kegiatan ini, diharapkan nanti muncul usahawan baru dan bisa merekrut tenaga kerja. Sehingga, perekonomian di Kabupaten Pati akan meningkat,” terangnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar