Jepara Perlu Dorong Pendidikan Nonformal untuk Penyiapan Naker Berkompetensi
Murianews
Rabu, 13 Juli 2022 20:15:11
MURIANEWS, Jepara – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara Haizul Maarif berpendapat perlunya untuk mendorong pendidikan Nonformal. Langkah ini perlu dilakukan untuk menyiapkan tenaga kerja berkompetensi.
Hal ini disampaikan Haizul Maarif, dalam dialog interaktif Menjaring Aspirasi Masyarakat Jepara “Jaring Asmara”, pada Rabu (13/7/2022), di Radio Kartini FM Jepara. Plt. Disdikpora Ali Hidayat, Kabid PAUD PNF Disdikpora Utim Shohijatsih dalam kesempatan ini juga ikut mendampingi.
"Selain Pendidikan formal, saya berharap Pendidikan nonformal di Jepara mampu mencetak tenaga kerja terampil," ujarnya.
Dengan pendidikan yang dimiliki tenaga kerja, maka akan bisa meningkatkan produktivitas perusahaan. Perusahaan juga harus mulai terbuka dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menempuh pendidikan nonformal.
"Dengan pendidikan akan meningkatkan kualitas mereka di perusahaan atau dunia kerja. Bekerja oke, belajar juga harus oke," ujar Haiz.
BACA JUGA: Disnaker Jepara Kabulkan Usulan Buruh soal Insentif UpahMenurut Gus Haiz, pendidikan merupakan bagian penting dalam Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan Pendidikan, akan bisa disiapkan SDM yang berkualitas dalam. pembangunan.
Menurut Gus Haiz, pendidikan merupakan bagian penting dalam Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan Pendidikan, akan bisa disiapkan SDM yang berkualitas dalam. pembangunan."Semakin pendidikan bagus, saya yakin karyawan semakin produktif, kualitas yang dihasilkan juga semakin bagus," katanya.Pendidikan harus mendapatkan prioritas. Pemerintah telah membuktikan dengan memberi perhatian sangat tinggi. Termasuk anggaran lebih 20 persen untuk sektor pendidikan. Tahun 2021 anggaran sektor pendidikan di Jepara sudah mencapai Rp860 miliar.Plt. Kepala Disdikpora Jepara Ali Hidayat dalam kesempatan yang sama, berharap kepada perusahaan untuk memberikan fasilitas karyawannya untuk menempuh pendidikan minimal setara lulusan SLTA. Mereka bisa difasilitasi dengan ikut kejar paket yang waktunya di sela kesibukan kerja mereka."Dengan begitu beberapa tahun ke depan, rata - rata angka maayarakat yang sekolah aka selalu naik," kata dia. Penulis: Budi ErjeEditor: Budi Erje
[caption id="attachment_301673" align="alignleft" width="1280"]

Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma'arif . (Murianews/istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara Haizul Maarif berpendapat perlunya untuk mendorong pendidikan Nonformal. Langkah ini perlu dilakukan untuk menyiapkan tenaga kerja berkompetensi.
Hal ini disampaikan Haizul Maarif, dalam dialog interaktif Menjaring Aspirasi Masyarakat Jepara “Jaring Asmara”, pada Rabu (13/7/2022), di Radio Kartini FM Jepara. Plt. Disdikpora Ali Hidayat, Kabid PAUD PNF Disdikpora Utim Shohijatsih dalam kesempatan ini juga ikut mendampingi.
"Selain Pendidikan formal, saya berharap Pendidikan nonformal di Jepara mampu mencetak tenaga kerja terampil," ujarnya.
Dengan pendidikan yang dimiliki tenaga kerja, maka akan bisa meningkatkan produktivitas perusahaan. Perusahaan juga harus mulai terbuka dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menempuh pendidikan nonformal.
"Dengan pendidikan akan meningkatkan kualitas mereka di perusahaan atau dunia kerja. Bekerja oke, belajar juga harus oke," ujar Haiz.
BACA JUGA: Disnaker Jepara Kabulkan Usulan Buruh soal Insentif Upah
Menurut Gus Haiz, pendidikan merupakan bagian penting dalam Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan Pendidikan, akan bisa disiapkan SDM yang berkualitas dalam. pembangunan.
"Semakin pendidikan bagus, saya yakin karyawan semakin produktif, kualitas yang dihasilkan juga semakin bagus," katanya.
Pendidikan harus mendapatkan prioritas. Pemerintah telah membuktikan dengan memberi perhatian sangat tinggi. Termasuk anggaran lebih 20 persen untuk sektor pendidikan. Tahun 2021 anggaran sektor pendidikan di Jepara sudah mencapai Rp860 miliar.
Plt. Kepala Disdikpora Jepara Ali Hidayat dalam kesempatan yang sama, berharap kepada perusahaan untuk memberikan fasilitas karyawannya untuk menempuh pendidikan minimal setara lulusan SLTA. Mereka bisa difasilitasi dengan ikut kejar paket yang waktunya di sela kesibukan kerja mereka.
"Dengan begitu beberapa tahun ke depan, rata - rata angka maayarakat yang sekolah aka selalu naik," kata dia.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje