Kamis, 20 November 2025


Terlebih ketika Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara terbuka sempat mengumumkan ratusan sirop yang diduga tidak aman dari cemaran etilen glikol dan dietilen glikol. Kemudian diperiksa oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) jika hanya ada 8 obat sirop yang mengandung cemaran berbahaya tersebut.

Ketua Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Pati Teguh Is Winarno mengakui jika pengumuman dari Kemenkes itu membuat minat masyarakat untuk membeli obat sirop semakin berkurang. Bahan diakuinya hal itu masih dirasakan hingga saat ini.

Baca: Imbas Cemaran Etilen Glikol, Ikatan Apoteker Pati Sosialisasikan Sirop Aman

”Sampai saat ini masih (Masyarakat enggan membeli obat sirop). Sejak saat itu (Pengumuman Kemenkes terkait sirop berbahaya), konsumen langsung menurun drastis,” ungkapnya usia acara senam bersama peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) dan sosialisasi gerakan Dapatkan, Gunakan Simpan, Buang obat (Dagusibu) di Alun-Alun Pati, Minggu (6/11/2022).

Padahal, lanjut Winarno, saat ini obat sirop yang mengandung cemaran etilen glikol tersebut hanya ada 8 jenis dan semuanya sudah ditarik dari peredaran. Sehingga, obat sirop yang ada di apotek saat ini adalah yang aman dikonsumsi oleh masyarakat.

Baca: BPOM Duga Ada Unsur Kesengajaan Produsen Berikan Zat Berbahaya dalam Sirop”Masyarakat tidak perlu ragu dan takut untuk mendapatkan obat di apotek. Karena yang disediakan adalah yang aman. Sementara yang dinyatakan tidak aman oleh BPOM kini sudah ditarik,” imbuhnya.Dalam sosialisasi itu sendiri sengaja mereka gelar di tengah acara CFD di alun-alun Pati. Hal itu dilakukan lantaran masyarakat banyak berkumpul sehingga sosialisasi bisa dilakukan secara efektif.“Tentunya sambil kami menggelorakan berolahraga seperti dengan senam sehat,” ungkapnya. Editor: Cholis Anwar

Baca Juga

Komentar

Terpopuler