Paling parah, bencana menyambangi Kabupaten Pati di sepanjang 2022 ini. Selama setahun, bencana banjir bandang menerjang di sejumlah wilayah Kabupaten Pati.
Ada dua peristiwa paling tinggi tingkat keparahannya. Yakni yang terjadi di Kecamatan Margoyoso dan Kecamatan Tambakromo.
1. Tsunami Kecil di Bulumanis Kidul Margoyoso[caption id="attachment_302034" align="alignleft" width="1024"]

Lumpur dan puing-puing masih menutupi rumah warga. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
Bencana banjir yang melanda di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso disebut warga bak tsunami kecil. Sebab, air bah datang tiba-tiba dengan deras hingga memporak-porandakan wilayah itu.
Musibah yang terjadi pada Rabu, 13 Juli 2022 di malam hari. Insiden itu disebabkan tingginya curah hujan yang melanda wilayah Pegunungan Muria.Akibatnya debit air sungai pun meningkat dan membuat tanggul Sungai Suwatu dan Sungai Sat di desa itu jebol.
Banjir tak hanya berdampak di Desa Bulumanis Kidul, Desa Bulumanis Lor dan Desa Tunjungrejo juga terdampak. Total 30 rumah rusak berat, 14 di antaranya hanyut. Sebanyak 71 warga dari tiga desa tersebut pun mengungsi.
Baca: Korban Banjir Bandang Margoyoso Pati Mengungsi2. Banjir Bandang Sinomwidodo Tambakromo Pati[caption id="attachment_336962" align="alignleft" width="1024"]

Tangkap layar kondisi banjir di Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo yang membuat warga menyelamatkan diri di atap rumahnya. (Instagram/@patisakpore)[/caption]
Masih di Kabupaten Pati. Bencana banjir bandang juga terjadi di dua kecamatan Kabupaten Pati, yakni Kecamatan Tambakromo dan Winong. Paling parah terjadi di Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo Pati.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu, 30 November 2022 itu menyebabkan ratusan rumah hancur. Total 632 rumah rusak, dengan perincian 3 rusak berat, 212 rusak sedang, dan 417 rusak ringan.
Tak hanya itu, musibah itu juga menewaskan dua warga berusia lanjut. Satu di antaranya meninggal karena terjebak di dalam rumahnya hingga alami hipotermia. Sedangkan lainnya, sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Akibat bencana itu, ratusan warga Desa Sinomwidodo mengungsi. Sejumlah fasilitas milik pemerintah juga rusak akibat bencana tersebut.
BPBD Kabupaten Pati menyebut, bencana tersebut akibat rusaknya wilayah hutan di Pegunungan Kendeng Utara. Daerah resapan pun hilang lantaran wilayah hutan rusak.
Imbasnya, saat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah itu, aliran air langsung menuju wialayh di bawahnya. Banjir bandang pun tak terbendung.
Baca: Banjir, Ratusan Warga Sinomwidodo Pati Mengungsi3. Banjir Jepon, Bogorejo, dan Jiken Bikin Kaget Bupati Blora[caption id="attachment_336722" align="alignleft" width="1024"]

Bupati Blora Arief Rohman tinjau banjir di Jepon semalam. (Murianews/Kontributor Blora)[/caption]
Musibah banjir juga sempat merendam sejumlah wilayah di tiga kecamatan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tiga kecamatan itu yakni, Bogorejo, Jepon, dan Jiken.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 29 November 2022 petang. Insiden ini pun bikin Bupati Blora Arief Rohman terkejut, lantaran banjir terjadi cukup parah.
Bahkan, akibat bencana itu, sebuah jembatan di Jalan Nasional turut Kecamatan Bogorejo ambrol. Banjir juga membuat Pasar Jepon dan sejumlah fasilitas pemerintah di Jepon terendam.
Baca: Bupati Blora Tinjau Banjir di Jepon4. Angin Kencang Porak-porandakan Enam Desa di Pati[caption id="attachment_273753" align="alignleft" width="1280"]

Angin puting beliung terjang Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Senin (21/2/2022) siang. (Murianews/Istimewa)[/caption]
Bencana angin kencang memporak-porandakan enam desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Peristiwa ini terjadi Rabu, 30 November 2022. Angin kencang menerjang pada pukul 12.00 WIB.
Ada pun enam desa yang diterjang angin kencang yakni, Sambiroto, Dororejo, Pundenrejo, Bulungan dan Tayu Wetan. Kelimanya di Kecamatan Tayu. Satu desa lainnya, yakni Desa Dumpi, Kecamatan Dukuhseti. Akibatnya, sejumlah rumah di sana mengalami kerusakan.
Musibah serupa sebelumnya pernah terjadi pada Senin (21/2/2022) sekitar pukul 12.30 WIB. Sebanyak 388 rumah di empat desa, Kecamatan Tayu rusak.
Adapun perinciannya, 30 rumah di Desa Tayu Wetan, 163 rumah di Tayu Kulon, 192 rumah di Keboromo, dan tiga rumah di Sambiroto.
Kerusakan mayoritas pada bagian atap rumah. Ada juga beberapa yang tertimpa pohon roboh.
Bencana ini terjadi bermula adanya hujan gerimis disertai angin kencang berputar yang bergerak dari selatan tepatnya, Desa Tayu Kulon pada pukul 12.30 WIB.Angin itu kemudian melintasi Desa Tayu wetan, Desa Keboromo dan sebagian kecil Desa Sambiroto. Total kerugian dari bencana itu mencapai Rp 2,8 miliar.
Baca: Angin Puting Beliung Terjang Tiga Desa di Pati5. Angin Puting Beliung Hajar Srikandang Jepara[caption id="attachment_267904" align="alignleft" width="1280"]

BPBD Jepara bersama Pemdes Srikandang menginventarisir kerusakan akibat angin puting beliung. (Murianews/BPBD Jepara)[/caption]Bencana angin puting beliung melanda di Desa Srikandang, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Sedikitnya 30 rumah warga setempat rusak diterjang bencana tersebut.Peristiwa angin puting beliung terjadi sekitar pukul 00:15 WIB, Rabu (26/1/2022). Pada saat peristiwa itu terjadi, hujan lebat disertai angin kencang melanda di wilayah tersebut.Sebanyak 30 rumah warga yang rusak itu tersebar di RT 2 RW 1 dan RT 2 RW 3 Desa Srikandang. Kerusakan yang dialami beragam.Yang paling banyak yaitu kerusakan pada atap rumah warga. Selain itu, banyak pohon juga tumbang akibat sapuan angin.“Beruntung tidak ada korban jiwa. Semua warga selamat. Karena pemilik rumah sudah menyelamatkan diri setelah mendengar angin kencang. Hanya rumahnya yang rusak ringan sampai rusak sedang,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Arwin Nor Isdiyanto.
Baca: Angin Puting Beliung Sapu 30 Rumah di Jepara6. Jembatan Juwana Pati Membara Jelang Dibongkar[caption id="attachment_291170" align="alignleft" width="1280"]

Jembatan Juwana, Pati, Jawa Tengah, membara. (Murianews/Istimewa)[/caption]Jembatan Juwana Pati membara jelang dibongkar, Minggu (22/5/2022) dini hari. Kebakaran berasal dari belasan bangunan liar di kolong jembatan tersebut.Kebakaran hebat itu baru bisa dipadamkan, Minggu (22/5/2022) pukul 04.50 WIB. Enam armada pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang membara.Penyebab kebakaran diduga karena adanya konsleting listrik. Tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun, kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 30 juta.Kebakaran belasan bangunan liar di kolong Jembatan Juwana itu membuat arus lalu lintas terpaksa dialihkan. Pasalnya, jembatan tersebut tak bisa lagi difungsikan. Sebab, kerangka baja pada jembatan mengalami perubahan struktur akibat panasnya api.Jembatan itu direncanakan dibongkar pada Juni 2022. Jembatan pun akhirnya mulai dibongkar pada 20 Juli 2022.
Baca: 10 Bangunan Liar di Kolong Jembatan Terbakar, Jembatan Juwana Membara7. Dua Balita Tewas dalam Kebakaran di Pati[caption id="attachment_319559" align="alignleft" width="1024"]

Warga sedang menyiapkan prosesi pemakaman korban kebakaran di Dukuh Jambean, Desa Sidokerto, Kecamatan/Kabupaten Pati. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]Kebakaran terjadi pada sebuah rumah di Desa Sidokerto, Kabupaten Pati, Jawa Tengah Sabtu, 24 September 2022. Peristiwa itu mengakibatkan dua balita tewas karena mengalami luka bakar.Kapolsek Pati saat itu, Iptu Heru Purnomo menduga kebakaran ini akibat obat nyamuk bakar. Dugaan ini muncul setelah pihaknya mendatangi dan memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).’’Diduga asal api berasal dari obat nyamuk bakar pada kamar korban dan membakar kasur yang terbuat dari kapas (kapuk). Dengan adanya korban meninggal dunia, warga menghubungi pihak kami,” ujar dia.Adapun kedua korban yakni AK yang masih berusia 3 tahun dan adiknya, MA usia 1,5 tahun. Diketahui, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.Saat insiden memilukan itu terjadi, kedua orang tua korban tidak berada di rumah. Kakak korban juga masih bersekolah. Kedua korban pun terkunci dari luar.
Baca: Dua Balita Tewas Dalam Kebakaran di Pati Reporter: Umar Hanafi, Faqih Mansur Hidayat, Kontributor BloraPenulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Kudus – Sepanjang 2022, kawasan Muria Raya dilanda sejumlah bencana. Banjir bandang, angin puting beliung, hingga kebakaran masih mengancam.
Paling parah, bencana menyambangi Kabupaten Pati di sepanjang 2022 ini. Selama setahun, bencana banjir bandang menerjang di sejumlah wilayah Kabupaten Pati.
Ada dua peristiwa paling tinggi tingkat keparahannya. Yakni yang terjadi di Kecamatan Margoyoso dan Kecamatan Tambakromo.
1. Tsunami Kecil di Bulumanis Kidul Margoyoso
[caption id="attachment_302034" align="alignleft" width="1024"]
Lumpur dan puing-puing masih menutupi rumah warga. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
Bencana banjir yang melanda di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso disebut warga bak tsunami kecil. Sebab, air bah datang tiba-tiba dengan deras hingga memporak-porandakan wilayah itu.
Musibah yang terjadi pada Rabu, 13 Juli 2022 di malam hari. Insiden itu disebabkan tingginya curah hujan yang melanda wilayah Pegunungan Muria.Akibatnya debit air sungai pun meningkat dan membuat tanggul Sungai Suwatu dan Sungai Sat di desa itu jebol.
Banjir tak hanya berdampak di Desa Bulumanis Kidul, Desa Bulumanis Lor dan Desa Tunjungrejo juga terdampak. Total 30 rumah rusak berat, 14 di antaranya hanyut. Sebanyak 71 warga dari tiga desa tersebut pun mengungsi.
Baca: Korban Banjir Bandang Margoyoso Pati Mengungsi
2. Banjir Bandang Sinomwidodo Tambakromo Pati
[caption id="attachment_336962" align="alignleft" width="1024"]
Tangkap layar kondisi banjir di Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo yang membuat warga menyelamatkan diri di atap rumahnya. (Instagram/@patisakpore)[/caption]
Masih di Kabupaten Pati. Bencana banjir bandang juga terjadi di dua kecamatan Kabupaten Pati, yakni Kecamatan Tambakromo dan Winong. Paling parah terjadi di Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo Pati.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu, 30 November 2022 itu menyebabkan ratusan rumah hancur. Total 632 rumah rusak, dengan perincian 3 rusak berat, 212 rusak sedang, dan 417 rusak ringan.
Tak hanya itu, musibah itu juga menewaskan dua warga berusia lanjut. Satu di antaranya meninggal karena terjebak di dalam rumahnya hingga alami hipotermia. Sedangkan lainnya, sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Akibat bencana itu, ratusan warga Desa Sinomwidodo mengungsi. Sejumlah fasilitas milik pemerintah juga rusak akibat bencana tersebut.
BPBD Kabupaten Pati menyebut, bencana tersebut akibat rusaknya wilayah hutan di Pegunungan Kendeng Utara. Daerah resapan pun hilang lantaran wilayah hutan rusak.
Imbasnya, saat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah itu, aliran air langsung menuju wialayh di bawahnya. Banjir bandang pun tak terbendung.
Baca: Banjir, Ratusan Warga Sinomwidodo Pati Mengungsi
3. Banjir Jepon, Bogorejo, dan Jiken Bikin Kaget Bupati Blora
[caption id="attachment_336722" align="alignleft" width="1024"]
Bupati Blora Arief Rohman tinjau banjir di Jepon semalam. (Murianews/Kontributor Blora)[/caption]
Musibah banjir juga sempat merendam sejumlah wilayah di tiga kecamatan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tiga kecamatan itu yakni, Bogorejo, Jepon, dan Jiken.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 29 November 2022 petang. Insiden ini pun bikin Bupati Blora Arief Rohman terkejut, lantaran banjir terjadi cukup parah.
Bahkan, akibat bencana itu, sebuah jembatan di Jalan Nasional turut Kecamatan Bogorejo ambrol. Banjir juga membuat Pasar Jepon dan sejumlah fasilitas pemerintah di Jepon terendam.
Baca: Bupati Blora Tinjau Banjir di Jepon
4. Angin Kencang Porak-porandakan Enam Desa di Pati
[caption id="attachment_273753" align="alignleft" width="1280"]
Angin puting beliung terjang Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Senin (21/2/2022) siang. (Murianews/Istimewa)[/caption]
Bencana angin kencang memporak-porandakan enam desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Peristiwa ini terjadi Rabu, 30 November 2022. Angin kencang menerjang pada pukul 12.00 WIB.
Ada pun enam desa yang diterjang angin kencang yakni, Sambiroto, Dororejo, Pundenrejo, Bulungan dan Tayu Wetan. Kelimanya di Kecamatan Tayu. Satu desa lainnya, yakni Desa Dumpi, Kecamatan Dukuhseti. Akibatnya, sejumlah rumah di sana mengalami kerusakan.
Musibah serupa sebelumnya pernah terjadi pada Senin (21/2/2022) sekitar pukul 12.30 WIB. Sebanyak 388 rumah di empat desa, Kecamatan Tayu rusak.
Adapun perinciannya, 30 rumah di Desa Tayu Wetan, 163 rumah di Tayu Kulon, 192 rumah di Keboromo, dan tiga rumah di Sambiroto.
Kerusakan mayoritas pada bagian atap rumah. Ada juga beberapa yang tertimpa pohon roboh.
Bencana ini terjadi bermula adanya hujan gerimis disertai angin kencang berputar yang bergerak dari selatan tepatnya, Desa Tayu Kulon pada pukul 12.30 WIB.
Angin itu kemudian melintasi Desa Tayu wetan, Desa Keboromo dan sebagian kecil Desa Sambiroto. Total kerugian dari bencana itu mencapai Rp 2,8 miliar.
Baca: Angin Puting Beliung Terjang Tiga Desa di Pati
5. Angin Puting Beliung Hajar Srikandang Jepara
[caption id="attachment_267904" align="alignleft" width="1280"]
BPBD Jepara bersama Pemdes Srikandang menginventarisir kerusakan akibat angin puting beliung. (Murianews/BPBD Jepara)[/caption]
Bencana angin puting beliung melanda di Desa Srikandang, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Sedikitnya 30 rumah warga setempat rusak diterjang bencana tersebut.
Peristiwa angin puting beliung terjadi sekitar pukul 00:15 WIB, Rabu (26/1/2022). Pada saat peristiwa itu terjadi, hujan lebat disertai angin kencang melanda di wilayah tersebut.
Sebanyak 30 rumah warga yang rusak itu tersebar di RT 2 RW 1 dan RT 2 RW 3 Desa Srikandang. Kerusakan yang dialami beragam.
Yang paling banyak yaitu kerusakan pada atap rumah warga. Selain itu, banyak pohon juga tumbang akibat sapuan angin.
“Beruntung tidak ada korban jiwa. Semua warga selamat. Karena pemilik rumah sudah menyelamatkan diri setelah mendengar angin kencang. Hanya rumahnya yang rusak ringan sampai rusak sedang,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Arwin Nor Isdiyanto.
Baca: Angin Puting Beliung Sapu 30 Rumah di Jepara
6. Jembatan Juwana Pati Membara Jelang Dibongkar
[caption id="attachment_291170" align="alignleft" width="1280"]
Jembatan Juwana, Pati, Jawa Tengah, membara. (Murianews/Istimewa)[/caption]
Jembatan Juwana Pati membara jelang dibongkar, Minggu (22/5/2022) dini hari. Kebakaran berasal dari belasan bangunan liar di kolong jembatan tersebut.
Kebakaran hebat itu baru bisa dipadamkan, Minggu (22/5/2022) pukul 04.50 WIB. Enam armada pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang membara.
Penyebab kebakaran diduga karena adanya konsleting listrik. Tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun, kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 30 juta.
Kebakaran belasan bangunan liar di kolong Jembatan Juwana itu membuat arus lalu lintas terpaksa dialihkan. Pasalnya, jembatan tersebut tak bisa lagi difungsikan. Sebab, kerangka baja pada jembatan mengalami perubahan struktur akibat panasnya api.
Jembatan itu direncanakan dibongkar pada Juni 2022. Jembatan pun akhirnya mulai dibongkar pada 20 Juli 2022.
Baca: 10 Bangunan Liar di Kolong Jembatan Terbakar, Jembatan Juwana Membara
7. Dua Balita Tewas dalam Kebakaran di Pati
[caption id="attachment_319559" align="alignleft" width="1024"]
Warga sedang menyiapkan prosesi pemakaman korban kebakaran di Dukuh Jambean, Desa Sidokerto, Kecamatan/Kabupaten Pati. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
Kebakaran terjadi pada sebuah rumah di Desa Sidokerto, Kabupaten Pati, Jawa Tengah Sabtu, 24 September 2022. Peristiwa itu mengakibatkan dua balita tewas karena mengalami luka bakar.
Kapolsek Pati saat itu, Iptu Heru Purnomo menduga kebakaran ini akibat obat nyamuk bakar. Dugaan ini muncul setelah pihaknya mendatangi dan memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).
’’Diduga asal api berasal dari obat nyamuk bakar pada kamar korban dan membakar kasur yang terbuat dari kapas (kapuk). Dengan adanya korban meninggal dunia, warga menghubungi pihak kami,” ujar dia.
Adapun kedua korban yakni AK yang masih berusia 3 tahun dan adiknya, MA usia 1,5 tahun. Diketahui, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.
Saat insiden memilukan itu terjadi, kedua orang tua korban tidak berada di rumah. Kakak korban juga masih bersekolah. Kedua korban pun terkunci dari luar.
Baca: Dua Balita Tewas Dalam Kebakaran di Pati
Reporter: Umar Hanafi, Faqih Mansur Hidayat, Kontributor Blora
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi