Murianews merangkumnya dalam kaleidoskop 2022 sebagai berikut.
1. The Start up Island Hebohkan Karimunjawa Jepara[caption id="attachment_265971" align="alignleft" width="1280"]

Kondisi lahan yang rencananya akan digunakan proyek jual beli perumahan untuk WNA di Karimunjawa. (Murianews/ thestartupisland.com)[/caption]
Perkara ini mencuat dari unggahan sebuah akun Twitter bernama Lorraine Riva atau @yoyen, pada Jumat (14/12/2022). Di mana, terdapat penawaran perumahan mewah di Karimunjawa oleh warga asing.
Dalam unggahan itu, @Yoyen menyebut laman yang menjualbelikan tanah itu bernama The Startup Island. Dalam penawarannya, untuk pembelian unit rumah di Pulau Karimunjawa dihargai 49.500 Euro atau sekitar Rp 808 juta.
“Type-type elub di Canggu/Ubud nanti pada beli rumah di Karimun Jawa. WTH! Ini ada beberapa video pembangunan area tersebut,” cuit @Yoyen sambil menyertakan laman resmi https://www.thestartupisland.com.
Di situs jual beli itu didapati sejumlah foto dan video yang menggambarkan proses pembangunan proyek pembangunan hotel dan villa oleh PT Levels Hotels Indonesia. Proyek tersebut berada di Dukuh Telaga, Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa.
Disebutkan pula, proyek tersebut digerakkan oleh orang-orang berkebangsaan Spanyol. Serta ada dua orang Indonesia di dalamnya. Yaitu Edher Irwantoro selaku Project Manager hotel di Karimunjawa serta H Zaenal Mubarok selaku manajer kontruksi.
Terungkapnya proyek itu pun menjadi buah bibir. Warga setempat mengaku tak mendapatkan sosialisasi dari proyek tersebut. Namun, pihak pengembang mengklaim telah menyosialisasikan secara door to door.
Bahkan, ada sebagian lahan warga yang dikabarkan ikut tercaplok proyek tersebut. Setelah dilakukan pengukuran ulang, pihak pengembang pun membongkar bagian proyek yang ternyata masuk lahan warga itu.
Pihak-pihak terkait di Kabupaten Jepara pun memeriksa status proyek itu. Saat itu, dari pemeriksaan ternyata ada sejumlah dokumen perizinan yang belum lengkap.
Pihak pengembang sendiri berencana melengkapi dokumen-dokumen itu. Namun, proyek itu terlanjur jadi polemik.
Setelah jadi polemik di masyarakat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akhirnya diputuskan, agar proyek itu dihentikan sementara. Pihak pengembang pun diminta melengkapi syarat-syarat perizinannya. Keputusan itu ditetapkan pada 14 Maret 2022 lalu.
Baca: Proyeknya di Karimunjawa Jepara Dihentikan, Ini Kata Pengembangnya2. Ledakan di Kompleks Ponpes di Klambu Grobogan[caption id="attachment_269236" align="alignleft" width="1280"]

Garis Polisi masih terpasang di lokasi ledakan di Kabupaten Grobogan, Senin (31/1/2022). (Murianews/Istimewa)[/caption]
Sebuah ledakan Pondok Pesantren Darul Masyruh Klambu mengagetkan publik. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (29/1/2022), usai Salat Jumat, sekitar pukul 13.30 WIB.
Ledakan di kompleks Pondok Pesantren di sana, membuat satu warga terluka. Satu-satunya korban yakni Azka (19) yang merupakan cucu dari pengasuh Pondok Pesantren itu.
Peristiwa itu sampai membuat santri di sana yang sedang beristirahat usai Salat Jumat pun berhamburan. Sebagian dari mereka menolong korban untuk dilarikan ke rumah sakit usai kejadian.
Kasus ini pun sampai melibatkan Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror milik Polri. Tim Jihandak juga ikut memeriksa ledakan tersebut.
Usai menjalani perawatan, korban pun akhirnya diperiksa polisi. Dari hasil pemeriksaan, korban mengaku menggunakan belerang untuk mengusir kelelawar.
Dalam pemeriksaan di lokasi ledakan sendiri, polisi menemukan belerang, kaleng cat, dan bungkus paket ekspedisi. Kasus pun ditutup lantaran kejadian itu dinilai sebagai sebuah kecelakaan.
Baca: Ada Ledakan di Klambu Grobogan, Satu Warga Terluka3. Lokalisasi LI Pati Dibongkar[caption id="attachment_273235" align="alignleft" width="1280"]

Sisa bangunan Lorong Indah atau Lorok Indah (LI) Pati akhirnya dibongkar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Jumat (18/2/2022) pagi. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
Kamis, 3 Februari 2022, pagi-pagi buta, ratusan personel mulai bergerak ke Lokalisasi Lorok Indah (LI) Kabupaten Pati.
Ya, LI akhirnya dibongkar.
Pembongkaran itu disaksikan Bupati Pati kala itu, Haryanto. Sejumlah pihak, mulai dari FKUB Pati, PD Muhammadiyah Pati, PCNU Pati, dan berbagai ormas keagamaan lain juga ikut menyaksikan langsung pembongkaran itu.
Proses pembongkaran itu sendiri telah melewati negosiasi hingga empat bulan lamanya. Sebelumnya, Pemkab Pati juga sudah melayangkan peringatan kepada para pemilik bangunan di sana untuk mengosongkan tempat.
Pemerintah setempat juga memperingatkan pemilik bangunan untuk melakukan pembongkaran secara mandiri. Namun, peringatan itu tak diindahkan.’’Sudah dikasih kesempatan peringatan pertama kedua ketiga dikasih waktu penetapan pembongkaran satu bulan untuk mengambil barang-barangnya tidak diindahkan,” kata Haryanto.Pembongkaran bangunan LI Pati ini sempat menimbulkan kericuhan. Warga yang menolak berusaha menghalangi personel sejak subuh tadi. Namun, jumlah personel yang banyak tak mampu dibendung puluhan warga ini.Saat itu, pembongkaran masih menyisakan empat bangunan. Bangunan itu disebut-sebut diwakafkan untuk dijadikan Pondok Pesantren.Namun, setelah diperiksa, tak ada dokumen-dokumen untuk proses wakaf maupun pendirian Pendok Pesantren dari empat bangunan itu.’’Kemudian kalau diwakafkan harus ada penyertaan wakaf dari KUA Margorejo. Saya punya bukti formal dari KUA Margorejo juga tidak ada tanah yang diwakafkan untuk ponpes. RMI dan Kemenag juga mengatakan tidak ada (izin) pendirian ponpes di LI,’’ tutur Haryanto.
Baca: 800 Personel Gabungan Kawal Pembongkaran Lokalisasi LI Pati4. Aktivitas Khilafatul Muslimin di Jepara[caption id="attachment_295027" align="alignleft" width="1280"]

Aparat Polri dan TNI mencabut plang Khilafatul Muslimin di Desa Kuanyar, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara. (Murianews/Istimewa)[/caption]Aktivitas Khilafatul Muslimin di Kabupaten Jepara menjadi perhatian publik pada pertengahan Juni 2022. Aparat kepolisian dan TNI pun mendatangi markas yang juga mantan pentolan Khilafatul Muslimin di Desa Kuanyar, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.Sejumlah orang dimintai keterangan terkait aktivitas Khilafatul Muslimin di Jepara. Orang-orang yang diduga terlibat dalam Khilafatul Muslimin pun diminta menghentikan aktivitasnya.Penghentian itu ditandai dengan kesepakatan yang ditandatangani pihak Khilafatul Muslimin, MUI Jepara, dan sejumlah pihak terkait. Tak hanya itu, papan nama Khilafatul Muslimin yang masih berdiri di rumah eks-pentolannya pun dicabut.Meski ada kesepakatan itu, Kepolisian di Jepara menyatakan penyelidikan terkait Khilafatul Muslimin masih jalan terus. Terbukti, total ada lima orang yang akhirnya ditangkap Polres Jepara.Dari kelima orang itu, ada sang mantan pentolan Khilafatul Muslimin dan juga seorang ASN. Mereka ditangkap lantaran, diketahui masih menjalankan organisasi tersebut.
Baca: Ditahan, Anggota Khilafatul Muslimin Jepara Dapat Wawasan Kebangsaan5. Bungkusan Pocong Bergambar Gadis di Kudus[caption id="attachment_314323" align="alignleft" width="1280"]

Pocongan mori berfoto perempuan cantik yang ditemukan di Ternadi, Kudus. (Murianews/Noorro)[/caption]Sebuah bungkusan kain mori berbentuk pocong dengan foto seorang gadis cantik menggegerkan Kudus pada awal September 2022.Bungkusan itu ditemukan warga di kawasan wisata Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (6/9/2022) dini hari.Tak hanya ditempeli foto gadis, saat dibuka, di dalam bungkusan mori itu terdapat daun jati, tiga biji paku berkarat yang dililit rambut. Foto itu sendiri ditempel dengan ditusuk jarum pentul. Selain itu, kain kafannya juga ada minya zakfaron.Bungkusan itu diduga bagian dari praktik ilmu hitam jenis pelet. Noor, warga Desa Kaliwungu, penemu benda tersebut mengaku tak sengaja mendapati bungkusan itu.Mulanya, ia hendak membuat konten video eksplor uji nyali di dekat jalur downhill. Saat berkeliling, ia mendengar suara perempuan menangisSaat mencari sumber suara, tiba- tiba ia melihat di atas gundukan tanah terdapat pocongan tersebut.”Itu bukan di dalam tanah, tapi ketemunya tergeletak di atas gundukan tanah, sekitar pukul 00.30 WIB. Penemuannya itu tidak sengaja,” katanya, Selasa (6/9/2022).Setelah itu, pocongan kain mori tersebut dibawa ke gazebo yang berada tak jauh dari lokasi. Setelah dicek, di balik foto perempuan cantik yang tertempel itu tertulis nama, nama orang tua dan alamat menggunakan tulisan arab.
Baca: Bungkusan Pocong dengan Foto Gadis Cantik Gegerkan Ternadi Kudus Reporter: Yuda Auliya Rahman, Umar Hanafi, Saiful Anwar, Faqih Mansur HidayatPenulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Kudus – Sejumlah peristiwa menghebohkan terjadi sepanjang 2022, tak terkecuali di Wilayah Muria Raya. Seperti ledakan di sebuah Ponpes di Grobogan hingga pembongkaran lokalisasi Lorok Indah alias LI di Pati.
Murianews merangkumnya dalam kaleidoskop 2022 sebagai berikut.
1. The Start up Island Hebohkan Karimunjawa Jepara
[caption id="attachment_265971" align="alignleft" width="1280"]

Kondisi lahan yang rencananya akan digunakan proyek jual beli perumahan untuk WNA di Karimunjawa. (Murianews/ thestartupisland.com)[/caption]
Perkara ini mencuat dari unggahan sebuah akun Twitter bernama Lorraine Riva atau @yoyen, pada Jumat (14/12/2022). Di mana, terdapat penawaran perumahan mewah di Karimunjawa oleh warga asing.
Dalam unggahan itu, @Yoyen menyebut laman yang menjualbelikan tanah itu bernama The Startup Island. Dalam penawarannya, untuk pembelian unit rumah di Pulau Karimunjawa dihargai 49.500 Euro atau sekitar Rp 808 juta.
“Type-type elub di Canggu/Ubud nanti pada beli rumah di Karimun Jawa. WTH! Ini ada beberapa video pembangunan area tersebut,” cuit @Yoyen sambil menyertakan laman resmi https://www.thestartupisland.com.
Di situs jual beli itu didapati sejumlah foto dan video yang menggambarkan proses pembangunan proyek pembangunan hotel dan villa oleh PT Levels Hotels Indonesia. Proyek tersebut berada di Dukuh Telaga, Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa.
Disebutkan pula, proyek tersebut digerakkan oleh orang-orang berkebangsaan Spanyol. Serta ada dua orang Indonesia di dalamnya. Yaitu Edher Irwantoro selaku Project Manager hotel di Karimunjawa serta H Zaenal Mubarok selaku manajer kontruksi.
Terungkapnya proyek itu pun menjadi buah bibir. Warga setempat mengaku tak mendapatkan sosialisasi dari proyek tersebut. Namun, pihak pengembang mengklaim telah menyosialisasikan secara door to door.
Bahkan, ada sebagian lahan warga yang dikabarkan ikut tercaplok proyek tersebut. Setelah dilakukan pengukuran ulang, pihak pengembang pun membongkar bagian proyek yang ternyata masuk lahan warga itu.
Pihak-pihak terkait di Kabupaten Jepara pun memeriksa status proyek itu. Saat itu, dari pemeriksaan ternyata ada sejumlah dokumen perizinan yang belum lengkap.
Pihak pengembang sendiri berencana melengkapi dokumen-dokumen itu. Namun, proyek itu terlanjur jadi polemik.
Setelah jadi polemik di masyarakat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akhirnya diputuskan, agar proyek itu dihentikan sementara. Pihak pengembang pun diminta melengkapi syarat-syarat perizinannya. Keputusan itu ditetapkan pada 14 Maret 2022 lalu.
Baca: Proyeknya di Karimunjawa Jepara Dihentikan, Ini Kata Pengembangnya
2. Ledakan di Kompleks Ponpes di Klambu Grobogan
[caption id="attachment_269236" align="alignleft" width="1280"]

Garis Polisi masih terpasang di lokasi ledakan di Kabupaten Grobogan, Senin (31/1/2022). (Murianews/Istimewa)[/caption]
Sebuah ledakan Pondok Pesantren Darul Masyruh Klambu mengagetkan publik. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (29/1/2022), usai Salat Jumat, sekitar pukul 13.30 WIB.
Ledakan di kompleks Pondok Pesantren di sana, membuat satu warga terluka. Satu-satunya korban yakni Azka (19) yang merupakan cucu dari pengasuh Pondok Pesantren itu.
Peristiwa itu sampai membuat santri di sana yang sedang beristirahat usai Salat Jumat pun berhamburan. Sebagian dari mereka menolong korban untuk dilarikan ke rumah sakit usai kejadian.
Kasus ini pun sampai melibatkan Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror milik Polri. Tim Jihandak juga ikut memeriksa ledakan tersebut.
Usai menjalani perawatan, korban pun akhirnya diperiksa polisi. Dari hasil pemeriksaan, korban mengaku menggunakan belerang untuk mengusir kelelawar.
Dalam pemeriksaan di lokasi ledakan sendiri, polisi menemukan belerang, kaleng cat, dan bungkus paket ekspedisi. Kasus pun ditutup lantaran kejadian itu dinilai sebagai sebuah kecelakaan.
Baca: Ada Ledakan di Klambu Grobogan, Satu Warga Terluka
3. Lokalisasi LI Pati Dibongkar
[caption id="attachment_273235" align="alignleft" width="1280"]

Sisa bangunan Lorong Indah atau Lorok Indah (LI) Pati akhirnya dibongkar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Jumat (18/2/2022) pagi. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
Kamis, 3 Februari 2022, pagi-pagi buta, ratusan personel mulai bergerak ke Lokalisasi Lorok Indah (LI) Kabupaten Pati.
Ya, LI akhirnya dibongkar.
Pembongkaran itu disaksikan Bupati Pati kala itu, Haryanto. Sejumlah pihak, mulai dari FKUB Pati, PD Muhammadiyah Pati, PCNU Pati, dan berbagai ormas keagamaan lain juga ikut menyaksikan langsung pembongkaran itu.
Proses pembongkaran itu sendiri telah melewati negosiasi hingga empat bulan lamanya. Sebelumnya, Pemkab Pati juga sudah melayangkan peringatan kepada para pemilik bangunan di sana untuk mengosongkan tempat.
Pemerintah setempat juga memperingatkan pemilik bangunan untuk melakukan pembongkaran secara mandiri. Namun, peringatan itu tak diindahkan.
’’Sudah dikasih kesempatan peringatan pertama kedua ketiga dikasih waktu penetapan pembongkaran satu bulan untuk mengambil barang-barangnya tidak diindahkan,” kata Haryanto.
Pembongkaran bangunan LI Pati ini sempat menimbulkan kericuhan. Warga yang menolak berusaha menghalangi personel sejak subuh tadi. Namun, jumlah personel yang banyak tak mampu dibendung puluhan warga ini.
Saat itu, pembongkaran masih menyisakan empat bangunan. Bangunan itu disebut-sebut diwakafkan untuk dijadikan Pondok Pesantren.
Namun, setelah diperiksa, tak ada dokumen-dokumen untuk proses wakaf maupun pendirian Pendok Pesantren dari empat bangunan itu.
’’Kemudian kalau diwakafkan harus ada penyertaan wakaf dari KUA Margorejo. Saya punya bukti formal dari KUA Margorejo juga tidak ada tanah yang diwakafkan untuk ponpes. RMI dan Kemenag juga mengatakan tidak ada (izin) pendirian ponpes di LI,’’ tutur Haryanto.
Baca: 800 Personel Gabungan Kawal Pembongkaran Lokalisasi LI Pati
4. Aktivitas Khilafatul Muslimin di Jepara
[caption id="attachment_295027" align="alignleft" width="1280"]

Aparat Polri dan TNI mencabut plang Khilafatul Muslimin di Desa Kuanyar, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara. (Murianews/Istimewa)[/caption]
Aktivitas Khilafatul Muslimin di Kabupaten Jepara menjadi perhatian publik pada pertengahan Juni 2022. Aparat kepolisian dan TNI pun mendatangi markas yang juga mantan pentolan Khilafatul Muslimin di Desa Kuanyar, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.
Sejumlah orang dimintai keterangan terkait aktivitas Khilafatul Muslimin di Jepara. Orang-orang yang diduga terlibat dalam Khilafatul Muslimin pun diminta menghentikan aktivitasnya.
Penghentian itu ditandai dengan kesepakatan yang ditandatangani pihak Khilafatul Muslimin, MUI Jepara, dan sejumlah pihak terkait. Tak hanya itu, papan nama Khilafatul Muslimin yang masih berdiri di rumah eks-pentolannya pun dicabut.
Meski ada kesepakatan itu, Kepolisian di Jepara menyatakan penyelidikan terkait Khilafatul Muslimin masih jalan terus. Terbukti, total ada lima orang yang akhirnya ditangkap Polres Jepara.
Dari kelima orang itu, ada sang mantan pentolan Khilafatul Muslimin dan juga seorang ASN. Mereka ditangkap lantaran, diketahui masih menjalankan organisasi tersebut.
Baca: Ditahan, Anggota Khilafatul Muslimin Jepara Dapat Wawasan Kebangsaan
5. Bungkusan Pocong Bergambar Gadis di Kudus
[caption id="attachment_314323" align="alignleft" width="1280"]

Pocongan mori berfoto perempuan cantik yang ditemukan di Ternadi, Kudus. (Murianews/Noorro)[/caption]
Sebuah bungkusan kain mori berbentuk pocong dengan foto seorang gadis cantik menggegerkan Kudus pada awal September 2022.
Bungkusan itu ditemukan warga di kawasan wisata Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (6/9/2022) dini hari.
Tak hanya ditempeli foto gadis, saat dibuka, di dalam bungkusan mori itu terdapat daun jati, tiga biji paku berkarat yang dililit rambut. Foto itu sendiri ditempel dengan ditusuk jarum pentul. Selain itu, kain kafannya juga ada minya zakfaron.
Bungkusan itu diduga bagian dari praktik ilmu hitam jenis pelet. Noor, warga Desa Kaliwungu, penemu benda tersebut mengaku tak sengaja mendapati bungkusan itu.
Mulanya, ia hendak membuat konten video eksplor uji nyali di dekat jalur downhill. Saat berkeliling, ia mendengar suara perempuan menangis
Saat mencari sumber suara, tiba- tiba ia melihat di atas gundukan tanah terdapat pocongan tersebut.
”Itu bukan di dalam tanah, tapi ketemunya tergeletak di atas gundukan tanah, sekitar pukul 00.30 WIB. Penemuannya itu tidak sengaja,” katanya, Selasa (6/9/2022).
Setelah itu, pocongan kain mori tersebut dibawa ke gazebo yang berada tak jauh dari lokasi. Setelah dicek, di balik foto perempuan cantik yang tertempel itu tertulis nama, nama orang tua dan alamat menggunakan tulisan arab.
Baca: Bungkusan Pocong dengan Foto Gadis Cantik Gegerkan Ternadi Kudus
Reporter: Yuda Auliya Rahman, Umar Hanafi, Saiful Anwar, Faqih Mansur Hidayat
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi