Kamis, 20 November 2025


Hal itu seperti yang disampaikan Ketua DPD Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) Jepara Raya Maskur Zaenuri. Menurutnya, setiap tahun terjadi penurunan jumlah industri mebel rumahan meskipun setiap tahun juga ada pelaku usaha baru. Namun, jumlah pelaku usaha rumahan yang baru tidak sebanding dengan yang tutup usaha atau beralih usaha.

“Penurunan pelaku industri mebel rumahan setiap tahun kalau dihitung-hitung persentase penurunan industri mebel rumahan setiap tahunnya bisa mencapai 10 persen. Saat ini, di Kabupaten Jepara tercatat sedikitnya 700 industri mebel rumahan. Di tahun 2010, tercatat 1.300 lebih industri mebel rumahan,” ujar Maskur kepada MuriaNewsCom.

Menurutnya, penurunan jumlah industri mebel rumahan disebabkan beberapa hal. Salah satunya adalah sulitnya mencari tenaga kerja, baik tukang kayu maupun tukang amplas. “Penurunan jumlah tenaga kerja itu juga karena semakin banyaknya industri nonmebel. Jadi banyak tenaga kerja yang beralih menjadi kerja di pabrik,” ungkapnya.Ia menambahkan, ketersediaan bahan baku untuk industri mebel yang semakin minim juga ditengarai menjadi penyebab banyaknya instri mebel rumahan gulung tikar. Ia berharap persoalan di dunia mebeler tersebut dapat diatasi agar Jepara sebagai kota ukir tetap eksis.Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar