Kamis, 20 November 2025


Ratusan desa itu tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Blora. Data ini berdasarkan jumlah desa yang mengajukan bantuan air bersih di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora.

Kepala BPBD Blora Hadi Praseno mengatakan, kemarau tahun ini merupakan kemarau basah dan akandiperkirakan akan berlangsung hingga awal November 2020.

Ia mengatakan, untuk mengatasi krisis air itu pihaknya telah menyalurkan sebanyak 693 tangki air bersih. Jumlah itu baru tersebar di 49 desa di 12 kecamatan.

”Kami sudah melakukan droping air ke sejumlah desa yang tingkat kekeringannya masuk kategori parah,” katanya, Kamis (08/10/2020).

Menurutnya, SK Bupati Blora terkait tanggap darurat kekeringan juga sudah turun. Sehingga pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk meringankan beban warga.

Hadi juga mengimbau kepada masyarakat yang terdampak kekeringan bisa selalu menghemat air bersih.“Meski ini kemarau basah, tentu penggunaan air bisa dilakukan seperlunya saja,” pungkasnya.Diketahui, tahun lalu, setidaknya ada 170 desa dari 14 kecamatan terdampak kekeringan. Hanya Kecamatan Todanan dan Kradenan yang tidak terdampak, karena memiliki sumber air cukup dekat. Kontributor: PriyoEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar