Rabu, 19 November 2025


Benda peninggalan Orang Kalang yang kerap ditemukan warga di sejumlah tempat, seperti sabit, golok, mata tombak dan pangot.

Kamituwo Dusun Bendo, Desa Bleboh, Ngatmiyanto mengatakan, pihaknya sering diberi benda benda tajam seperti sabit, tombak, yang dipercaya milik Orang Kalang.

"Warga Bleboh kalau menemukan benda-benda tersebut, pasti dibawa ke rumah saya dan benda tersebut kami simpan dengan rapi, saya rawat dan dibuatkan rangka," katanya, Kamis (29/10/2020).

Yanto sapaan akrabnya, mengatakan awalnya warga sekitar tidak percaya dengan adanya makam Orang Kalang. Karena, makam Orang Kalang menggunakan batu dengan lebar satu meter dan panjang 2,5 meter, dan beberapa di antaranya lebih kecil sedikit dari ukuran itu, banyak yang sudah tidak utuh.

Hal itu akibat diambil orang-orang yang tidak mengetahui kalau itu adalah peninggalan bersejarah.

“Orang sini mengenalnya sebagai tapaan. Tetapi setelah ada penelitian dari Balai Arkeologi yang menyatakan lokasi itu adalah makam Orang Kalang, barulah saya menyampaikan kepada warga. Awalnya, warga tidak percaya, bahkan saya juga dikomplain tapi akhirnya bisa dipahami,” kata dia.

Peradaban Orang Kalang sudah ada sejak zaman sebelum masuknya Hindu-Budha. Orang Kalang ini merupakan sub suku di Jawa yang tinggal di kawasan hutan.

Mereka hidup di kawasan Bojonegoro, Blora, Pati, dan sekitarnya. Biasanya makam Orang Kalang ditandai dengan batu besar di atasnya.
Mereka hidup di kawasan Bojonegoro, Blora, Pati, dan sekitarnya. Biasanya makam Orang Kalang ditandai dengan batu besar di atasnya.Di dalamnya biasa juga terdapat benda berharga saat hidup yang turut dikubur atau yang disebut bekal kubur.Baca: Gunung Pontang Blora Dikembangkan Jadi Situs Makam Orang KalangMakam batu besar yang ditemukan itu, tidak sebagaimana lazimnya makam pada zaman sekarang, khususnya makam Islam dengan posisi kepala di utara dan menghadap kiblat. Melainkan dengan meletakkan kepala ke arah timur dan kaki ke arah barat.Proses pemakaman seperti itu menganut Konsepsi Chtonis, yang berpendapat, timur merupakan arah matahari terbit sehingga bisa diartikan sebagai awal kehidupan.Sedangkan barat merupakan arah tenggelamnya matahari, yang dimaknai dengan akhir dari kehidupan. Kontributor: PriyoEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler