Air Bengawan Solo yang melintasi Blora menghitam akibat pencemaran limbah industri. Kondisi ini menyebabkan PDAM Blora menghentikan produksi air bersih.
Meski demikian kondisi air di sungai itu kini mulai jernih. Terlebih setelah ada guyuran hujan yang menyebabkan limbah ikut terbawa arus.
Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, Minggu (12/9/2021) kemarin telah mengambil sampel air di
. Dari sampel yang diambilnya, diketahui jika air sungai sudah mulai jernih.
"Dari Sungai Bengawan Solo yang melintasi Desa Medalem, kondisinya sudah lumayam jernih,” katanya.
Pihakanya meminta maaf kepada masyarakat, lantaran akibat tercemarnya Bengawan Solo, ribuan pelanggan PDAM di Blora tak menerima pasokan air bersih. Ini terjadi setelah perusahaan pelat merah itu menghentikan produksinya.
"Kami minta terus dipantau oleh PDAM, sehingga kalau sudah bisa dialirkan bisa langsung diproses dan pasokan air para pelanggan tidak terganggu," ujarnya.
Yan Ria Pramono mengatakan, pihaknya menghentikan pengolahan air karena sumber air baku dari Bengawan Solo hitam pekat. Namun kondisinya saat ini sudah lebih jernih setelah turun hujan."Semoga dengan turunnya hujan ini, aliran air yang tercemar dapat segera terurai," harapnya.Kontributor BloraEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_239532" align="alignleft" width="880"]

Bupati Blora Arief Rohman mengambil sampel air Bengawan Solo. (MURIANEWS/Kontributor Blora)[/caption]
MURIANEWS, Blora – Air Bengawan Solo yang melintasi Blora menghitam akibat pencemaran limbah industri. Kondisi ini menyebabkan PDAM Blora menghentikan produksi air bersih.
Meski demikian kondisi air di sungai itu kini mulai jernih. Terlebih setelah ada guyuran hujan yang menyebabkan limbah ikut terbawa arus.
Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, Minggu (12/9/2021) kemarin telah mengambil sampel air di
Bengawan Solo. Dari sampel yang diambilnya, diketahui jika air sungai sudah mulai jernih.
"Dari Sungai Bengawan Solo yang melintasi Desa Medalem, kondisinya sudah lumayam jernih,” katanya.
Pihakanya meminta maaf kepada masyarakat, lantaran akibat tercemarnya Bengawan Solo, ribuan pelanggan PDAM di Blora tak menerima pasokan air bersih. Ini terjadi setelah perusahaan pelat merah itu menghentikan produksinya.
"Kami minta terus dipantau oleh PDAM, sehingga kalau sudah bisa dialirkan bisa langsung diproses dan pasokan air para pelanggan tidak terganggu," ujarnya.
Baca: Pelaku Pencemaran Ciu di Bengawan Solo Terancam Lima Tahun Penjara
Sementara itu, Direktur
PDAM Yan Ria Pramono mengatakan, pihaknya menghentikan pengolahan air karena sumber air baku dari Bengawan Solo hitam pekat. Namun kondisinya saat ini sudah lebih jernih setelah turun hujan.
"Semoga dengan turunnya hujan ini, aliran air yang tercemar dapat segera terurai," harapnya.
Kontributor Blora
Editor: Ali Muntoha