Kekeringan di Jepara Meluas Jadi Empat Desa
Padhang Pranoto
Selasa, 5 September 2017 07:42:50
Hal itu dikatakan oleh Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jepara Jamaludin, Senin (4/9/2017). Menurutnya, desa terakhir telah menghubunginya untuk meminta bantuan air.
"Minggu lalu pemerintah Blimbingrejo sudah menghubungi BPBD untuk meminta bantuan air bersih. Kita menyanggupinya, namun kita turunkan tandon airnya terlebih dahulu untuk kemudian baru droping air," ujarnya.
Jamal mengatakan, penempatan tandon air akan ditentukan oleh pemdes setempat. Adapun jumlah tandon yang akan dipinjamkan kepada desa berjumlah maksimal 6 unit, berkapasitas sekitar lima ribu liter.
Dirinya mengungkapkan, di desa tersebut kini sebagian besar sumur warga telah mengering. Sementara sumber air alternatif berada jauh dari desa tersebut. "Kalau kebutuhan warga berapa (di Blimbingrejo) kami belum mengetahui, namun pada intinya kami siap berapapun yang nantinya air yang dibutuhkan," tutup Jamal.
Editor: Supriyadi
Murianews, Jepara - Memasuki Bulan September 2017, krisis air di Jepara kian meluas. Kini total wilayah yang mengalami kekurangan bertambah menjadi empat desa. Setelah sebelumnya Raguklampitan Kecamatan Batealit, Kalianyar dan Kedung Malang yang ada di Kecamatan Kedung, kini menyusul Desa Blimbingrejo Kecamatan Nalumsari.
Hal itu dikatakan oleh Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jepara Jamaludin, Senin (4/9/2017). Menurutnya, desa terakhir telah menghubunginya untuk meminta bantuan air.
"Minggu lalu pemerintah Blimbingrejo sudah menghubungi BPBD untuk meminta bantuan air bersih. Kita menyanggupinya, namun kita turunkan tandon airnya terlebih dahulu untuk kemudian baru droping air," ujarnya.
Jamal mengatakan, penempatan tandon air akan ditentukan oleh pemdes setempat. Adapun jumlah tandon yang akan dipinjamkan kepada desa berjumlah maksimal 6 unit, berkapasitas sekitar lima ribu liter.
Dirinya mengungkapkan, di desa tersebut kini sebagian besar sumur warga telah mengering. Sementara sumber air alternatif berada jauh dari desa tersebut.
"Kalau kebutuhan warga berapa (di Blimbingrejo) kami belum mengetahui, namun pada intinya kami siap berapapun yang nantinya air yang dibutuhkan," tutup Jamal.
Editor: Supriyadi