DKK Tak Temukan Pil PCC Beredar di Jepara
Padhang Pranoto
Jumat, 15 September 2017 16:52:40
"Pantauan kita tidak ada, selain itu laporan dari masyarakat juga belum masuk kepada kita," kata Kepala Dinas Kesehatan Jepara Dwi Susilowati, Jumat (15/9/2017).
Ia mengatakan, meskipun tidak ditemukan peredaran pil tersebut pihaknya menghimbau masyarakat tetap waspada. Kewaspadaan itu dilakukan dengan mencari pelayanan pengobatan ke fasilitas kesehatan dan apotek yang telah memiliki izin.
"Selain itu jika ditawari obat oleh teman sebaiknya berhati-hati, soalnya peringatan akan hal itu kan sudah banyak tersebar di berita televisi ataupun media sosial," tuturnya.
Sementara itu Kasat Narkoba Polres Jepara AKP Hendro Asrianto mengungkapkan hal serupa. Ia mengungkapkan PCC belum ditemukan di Jepara. Namun ia mengungkap, beberapa penyalahgunaan obat, yang bertujuan untuk mabuk-mabukan. "Obat batuk dan flu yang sering dijual bebas di toko obat maupun apotek kerapkali disalahgunakan. Hal itu dengan mencampur pil tersebut dengan minuman ringan. Efeknya seperti terbang (
fly) lalu merasakan pusing. Seperti orang mabuk biasa, namun tidak mangamuk," ucapnya.
Editor: Supriyadi
Murianews, Jepara - Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara tidak menemukan peredaran obat keras jenis PCC (paracetamol, caffeine, carisoprodol) di apotek yang ada di Bumi Kartini.
"Pantauan kita tidak ada, selain itu laporan dari masyarakat juga belum masuk kepada kita," kata Kepala Dinas Kesehatan Jepara Dwi Susilowati, Jumat (15/9/2017).
Ia mengatakan, meskipun tidak ditemukan peredaran pil tersebut pihaknya menghimbau masyarakat tetap waspada. Kewaspadaan itu dilakukan dengan mencari pelayanan pengobatan ke fasilitas kesehatan dan apotek yang telah memiliki izin.
"Selain itu jika ditawari obat oleh teman sebaiknya berhati-hati, soalnya peringatan akan hal itu kan sudah banyak tersebar di berita televisi ataupun media sosial," tuturnya.
Sementara itu Kasat Narkoba Polres Jepara AKP Hendro Asrianto mengungkapkan hal serupa. Ia mengungkapkan PCC belum ditemukan di Jepara. Namun ia mengungkap, beberapa penyalahgunaan obat, yang bertujuan untuk mabuk-mabukan.
"Obat batuk dan flu yang sering dijual bebas di toko obat maupun apotek kerapkali disalahgunakan. Hal itu dengan mencampur pil tersebut dengan minuman ringan. Efeknya seperti terbang (fly) lalu merasakan pusing. Seperti orang mabuk biasa, namun tidak mangamuk," ucapnya.
Editor: Supriyadi