Rabu, 19 November 2025


Hadi Priyanto ketua tim penulis buku ini mengatakan, di dalamnya terdapat 46 kisah asal usul nama tempat dan even budaya yang ada di Jepara. Selain itu, pada buku setebal 120 halaman itu,  terdapat pula penjelasan mengenai prosesi lomban, Perang Obor, Gong Senin hingga nama-nama desa. 

Ia menduga, ada kecenderungan masyarakat mengabaikan sejarah dan seni budaya lokal. Oleh karenanya banyak sejarah terkait asal-usul suatu tempat atau event yang berangsur hilang dari ingatan sebagian orang.

"Harapan kami buku ini bisa mengisi kekosongan bahan pustaka tentang sejarah lokal. Dengan demikian kita dapat belajar dari sejarah lokal," ujarnya Sabtu (23/9/2017). 
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Gatot Bambang Hastowo mengatakan, dengan terbitnya buku tersebut mampu menggugah warga untuk dapat melestarikan sejarah dan budaya lokalnya. Disamping itu, pihaknya juga ingin agar kabupaten lain di Jawa Tengah dapat membukukan sejarah daerahnya sendiri.Sekretaris Daerah Jepara M. Sholih mengapresiasi penerbitan buku tersebut, namun demikian kedepan agar buku tersebut lebih dilengkapi. "Semoga di masa depan buku ini dapat dilengkapi dengan kisah berdirinya desa-desa di Jepara," ungkapnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler