Kamis, 20 November 2025


"Tadi pagi sudah mulai berjalan, yang dari utara dimulai dari wilayah Donorojo, sedangkan dari sisi selatan dari Nalumsari. Nantinya mereka berjalan kaki dan nantinya pada hari Minggu akan melakukan upacara di alun-alun kota Jepara," kata Hisyam Zamroni wakil Ketua PCNU Jepara. 

Menurutnya, dua kontingen tersebut diisi oleh santri-santri dari wilayah sekitar. Untuk pembawa bendera dan panji-panji berjumlah 36 orang dan diikuti oleh santri lain yang mencapai ratusan. 

Pada pelaksanaanya, aksi long march akan memakai prosedur estafet. Hisyam mencontohkan, ketika rombongan dari Donorojo telah sampai di Keling, akan diserahkan pada kontingen pembawa dari kecamatan tersebut, begitu seterusnya. 

"Besok rencananya sampai ditempat transit. Yang dari utara sampai di Batealit, kemudian yang dari selatan sampai di Mantingan. Setelahnya mereka akan berangkat lagi menuju titik temu di Kali Kanal, untuk kemudian diarak ke alun-alun Jepara," terangnya. Menurutnya, aksi jalan kaki yang menempuh lebih kurang 40 kilometer (Donorojo-Alun-alun Jepara) itu dilaksanakan untuk mengenang kembali Revolusi Jihad yang pernah didengungkan oleh Kyai Haji Hasyim Asyhari. Saat itu Rais Akbar Nahdatul Ulama menyerukan kepada umat Islam (Jawa Timur) untuk berperang melawan Belanda, yang kala itu melancarkan agresi kembali ke Indonesia. "Ini tahun ketiga (Hari Santri) kami ingin mengingatkan terkait resolusi jihad, selain itu kita ingin menumbuhkan kecintaan tanah air pada generasi muda dan mendukung pembangunan Jepara dalam rangka mengisi kemerdekaan," urainya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler