Rabu, 19 November 2025


Gapoktan tersebut diserahkan karena dianggap berhasil melaukan berbagai kegiatan yang bermuara pada ketahanan pangan. Dari mulai penyediaan sarana produksi seperti, pupuk, obat, benih dan bibit. Disamping itu mereka juga melakukan distribusi gabah dan beras serta memiliki peralatan giling padi dan lantai jemur sendiri. 

Disamping itu, kelompok tersebut juga bisa memasok beras ke Bulog Divre Pati, melalui Satuan Kerja Badan Urusan Logistik. 

Kabid Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sujiama menyebut, usaha tersebut merupakan wujud dari penjagaan ketahanan pangan. "Gapoktan Tani Mukti dinilai sebagai kelompok yang berprestasi dan berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan se-Jawa Tengah," ujarnya, Kamis (911/2017). 

Lebih lanjut, dalam pelaksanaan usahanya Gapoktan Tani Mukti tidak melulu berfokus pada keuntungan. Namun bagaimana agar anggota dan masyarakat dapat menjangkau layanan yang dipunyai oleh kelompok tersebut. Sebelum melaksanakan kegiatan usaha tersebut, Gapoktan ini telah mendapatkan beberapa bantuan. Di antaranya Pengembangan Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP) sejumlah Rp 100 juta dari Kementerian Pertanian. Selain itu adapula bantuan pemberdayaan kelompok Gapoktan melalui kegiatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) dari Badan Ketahanan Pangan sejumlah Rp.150 juta dan Rp. 75 juta tahun tahun 2015 dalam dua tahap. Sedangkan tahun ini, Gapoktan mendapat bantuan kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui Toko Tani Indonesia (TTI) sejumlah Rp. 160 juta.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar