Kenaikan Harga Pangan di Jepara Disebabkan Cuaca
Padhang Pranoto
Selasa, 19 Desember 2017 13:35:10
Ketua Tim Satgas ketahanan pangan Jepara Iptu Agus Sulis mengatakan harga sembilan bahan pokok di Pasar Jepara I dan Jepara II terdapat kenaikan. Meskipun demikian, hal itu masih normal.
"Kenaikan harga barang tidak terpaut jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET), masih normal. Namun sejumlah bahan pangan seperti ikan kenaikan harganya lebih disebabkan situasi musim hujan," katanya, Selasa (19/12/2017).
Ia menegaskan, dari pantauan stok sembako baik beras, minyak goreng dan sebagainya masih tercukupi. Pihaknya belum indikasi adanya tindak penimbunan oleh pedagang nakal.
"Jika ada indikasi penimbunan, kita akan melakukan penyelidikan dan akan terapkan tindakan tegas karena hal itu termasuk tindak pidana. Adapun, kegiatan ini kami lakukan untuk memantau harga jelang Natal dan Tahun Baru 2018," ujarnya.
Sementara itu, Staf Badan Urusan Logistik (Bulog) Jepara Hartono mengatakan untuk harga beras masih normal. Dalam pantauannya, harga beras tertinggi yang ditemukan adalah Rp 11.500 untuk jenis premium. "Untuk acuan kami beras premium harganya Rp 11.000, dipasaran harganya Rp 11.500, jadi hal itu masih terjangkau. Untuk harga minyak goreng juga demikian, harga di lapangan Rp 11.500, sementara acuan kami Rp 11.000, masih dalam kondisi normal," jelasnya. Akbar Tanjung, Kasi Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara menyebut, kenaikan bahan pangan lebih disebabkan faktor cuaca."Seperti harga ayam yang mencapai Rp 32 ribu, hal itu dipengaruhi faktor musim hujan, karena pada cuaca seperti ini banyak ternak yang mati dan gagal panen," ucapnya.
Editor: Supriyadi
Murianews, Jepara - Satuan Tugas Ketahanan Pangan (Satgas) Jepara melakukan pantauan harga sembako di dua pasar, yang ada di Kota Jepara. Meskipun ditemukan kenaikan harga, namun hal itu dianggap masih dalam batas kewajaran.
Ketua Tim Satgas ketahanan pangan Jepara Iptu Agus Sulis mengatakan harga sembilan bahan pokok di Pasar Jepara I dan Jepara II terdapat kenaikan. Meskipun demikian, hal itu masih normal.
"Kenaikan harga barang tidak terpaut jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET), masih normal. Namun sejumlah bahan pangan seperti ikan kenaikan harganya lebih disebabkan situasi musim hujan," katanya, Selasa (19/12/2017).
Ia menegaskan, dari pantauan stok sembako baik beras, minyak goreng dan sebagainya masih tercukupi. Pihaknya belum indikasi adanya tindak penimbunan oleh pedagang nakal.
"Jika ada indikasi penimbunan, kita akan melakukan penyelidikan dan akan terapkan tindakan tegas karena hal itu termasuk tindak pidana. Adapun, kegiatan ini kami lakukan untuk memantau harga jelang Natal dan Tahun Baru 2018," ujarnya.
Sementara itu, Staf Badan Urusan Logistik (Bulog) Jepara Hartono mengatakan untuk harga beras masih normal. Dalam pantauannya, harga beras tertinggi yang ditemukan adalah Rp 11.500 untuk jenis premium.
"Untuk acuan kami beras premium harganya Rp 11.000, dipasaran harganya Rp 11.500, jadi hal itu masih terjangkau. Untuk harga minyak goreng juga demikian, harga di lapangan Rp 11.500, sementara acuan kami Rp 11.000, masih dalam kondisi normal," jelasnya.
Akbar Tanjung, Kasi Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara menyebut, kenaikan bahan pangan lebih disebabkan faktor cuaca.
"Seperti harga ayam yang mencapai Rp 32 ribu, hal itu dipengaruhi faktor musim hujan, karena pada cuaca seperti ini banyak ternak yang mati dan gagal panen," ucapnya.
Editor: Supriyadi