Belum Semua Warga Difabel di Jepara Terjangkau Bantuan Pemerintah
Padhang Pranoto
Kamis, 28 Desember 2017 09:00:51
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermades) Jepara M. Zahid mengatakan, saat ini ada sekitar 6000 orang berkebutuhan khusus. Meski begitu, ia menyebut akan ada peningkatan dana sosial bagi penyandang disabilitas di tahun 2018.
"Tahun ini jumlah dana yang dikucurkan untuk saudara kita yang difabel berjumlah Rp 135 juta, ditambah bantuan modal Rp 87 juta. Tahun depan dialokasikan dana sekitar Rp 235 juta bagi mereka. Dengan jumlah difabel yang demikian besar memang belum terjangkau seluruhnya," ujarnya saat peringatan hari difabel internasional (HDI) di Pendapa Kabupaten Jepara.
Dikatakannya, bantuan tersebut diberikan untuk dua hal. Pertama bantuan modal, sebesar satu juta rupiah per tahun dan alokasi bantuan alat-alat bantu seperti kursi roda, kruk, alat bantu dengar.
Selain itu, untuk Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB) diberikan bantuan berupa bahan makanan, setahun sekali.
Tahun depan, lanjut Zahid, pihaknya akan menambah kuota bantuan alat bantu. Saat ini (2017) jumlah permintaan kursi roda dan sebagainya mencapai 100, padahal hanya dijatah 60 buah.
"Kami ingin dengan peringatan HDI 2017, kami harapkan warga difabel menjadi mandiri. Tidak berbeda dengan warga lain," harapnya.
Hal itu diamini oleh Joko Setyowanto. Kasi Rehabilitasi dan Jaminan Perlindungan Sosial Dinsospermades menyebut, belum semua warga difabel yang terjangkau bantuan pemerintah.Ditanya tentang bantuan pemerintah, terkait modal usaha dan promosi karya difabel, pihaknya akan terus berusaha. "Kalau untuk promosi, kami ikutkan beberapa event pameran. Terakhir kami ikut pameran di Semarang, waktu perayaan HDI tingkat Provinsi Jateng," kata dia. Sementara, Koordinator Komunitas Difabel Bina Akses Budi Mulya berkata, meskipun tidak semua difabel mendapatkan bantuan akan tetapi secara kuantitas mulai meningkat. "Belum semua (dapat bantuan) namun memang semakin banyak (difabel) yang dapat bantuan. Artinya warga difabel yang dapat bantuan, bisa memberikan informasi kepada yang belum dapat untuk bisa mengakses permodalan atau alat bantu," tuturnya.Dirinya juga menyoroti akses terkait bangunan pemerintah yang dinilai belum semua aksesibel terhadap difabel. Dirinya meminta pemerintah agar memperhatikan hal tersebut secara serius.
Editor: Supriyadi
Murianews, Jepara - Pemkab Jepara akan tingkatkan keberpihakan kepada warga disabilitas. Namun, belum semua kaum differently abled (Difabel) di Bumi Kartini terjangkau akan bantuan pemerintah.
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermades) Jepara M. Zahid mengatakan, saat ini ada sekitar 6000 orang berkebutuhan khusus. Meski begitu, ia menyebut akan ada peningkatan dana sosial bagi penyandang disabilitas di tahun 2018.
"Tahun ini jumlah dana yang dikucurkan untuk saudara kita yang difabel berjumlah Rp 135 juta, ditambah bantuan modal Rp 87 juta. Tahun depan dialokasikan dana sekitar Rp 235 juta bagi mereka. Dengan jumlah difabel yang demikian besar memang belum terjangkau seluruhnya," ujarnya saat peringatan hari difabel internasional (HDI) di Pendapa Kabupaten Jepara.
Dikatakannya, bantuan tersebut diberikan untuk dua hal. Pertama bantuan modal, sebesar satu juta rupiah per tahun dan alokasi bantuan alat-alat bantu seperti kursi roda, kruk, alat bantu dengar.
Selain itu, untuk Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB) diberikan bantuan berupa bahan makanan, setahun sekali.
Tahun depan, lanjut Zahid, pihaknya akan menambah kuota bantuan alat bantu. Saat ini (2017) jumlah permintaan kursi roda dan sebagainya mencapai 100, padahal hanya dijatah 60 buah.
"Kami ingin dengan peringatan HDI 2017, kami harapkan warga difabel menjadi mandiri. Tidak berbeda dengan warga lain," harapnya.
Hal itu diamini oleh Joko Setyowanto. Kasi Rehabilitasi dan Jaminan Perlindungan Sosial Dinsospermades menyebut, belum semua warga difabel yang terjangkau bantuan pemerintah.
Ditanya tentang bantuan pemerintah, terkait modal usaha dan promosi karya difabel, pihaknya akan terus berusaha. "Kalau untuk promosi, kami ikutkan beberapa event pameran. Terakhir kami ikut pameran di Semarang, waktu perayaan HDI tingkat Provinsi Jateng," kata dia.
Sementara, Koordinator Komunitas Difabel Bina Akses Budi Mulya berkata, meskipun tidak semua difabel mendapatkan bantuan akan tetapi secara kuantitas mulai meningkat.
"Belum semua (dapat bantuan) namun memang semakin banyak (difabel) yang dapat bantuan. Artinya warga difabel yang dapat bantuan, bisa memberikan informasi kepada yang belum dapat untuk bisa mengakses permodalan atau alat bantu," tuturnya.
Dirinya juga menyoroti akses terkait bangunan pemerintah yang dinilai belum semua aksesibel terhadap difabel. Dirinya meminta pemerintah agar memperhatikan hal tersebut secara serius.
Editor: Supriyadi