Kamis, 20 November 2025


Ketua RT 2 Desa Hadiwarno, Edi Prihtianto mengatakan, sebelum jebol karena debit air hujan yang tinggi, tangul sudah retak. Adapun kejadian jebolnya tanggul terjadi pada Senin sore sekitar pukul 16.30 WIB.

"Jebolnya kemarin, sore-sore ketika hujan. Air saat itu sedang banyak-banyaknya. Lalu kemudian, dari retakan tanggul tidak kuat menahan debit kemudian ambrol," ujarnya, Selasa siang.

Akibatnya, sebanyak 18 warga di lokasi tersebut sempat mengungsi ke Puskesmas Mejobo. Sementara yang lain, memilih tinggal di rumah-rumah saudara.

Dirinya menyatakan, selain tanggul jebol setidaknya lima rumah rusak diterjang air bah dari jebolannya tanggul. Rumah-rumah tersebut adalah milik Madi, Sofi'i, Baidi, Marwan dan Khonduri.

"Sampai saat ini air telah surut dan warga yang mengungsi di Puskesmas telah pulang. Nanti diperkirakan mengungsi di rumah saudara-saudara mereka," tambah Edi.
[caption id="attachment_137091" align="aligncenter" width="650"] Petugas gabungan sedang memperbaiki tanggul Sungai Piji yang jebol, Selasa (6/2/2018).(MuriaNewsCom/Padang Pranoto)[/caption]Camat Mejobo Harso Widodo menyebutkan, tanggul tersebut memiliki panjang 10 meter dengan tebal sekitar 2 meter. Menurutnya, perbaikan yang saat ini dilakukan petugas gabungan dari TNI, BPBD, Relawan dan Kepolisian itu bersifat sementara."Tanggul yang jebol akan ditambak menggunakan karung berisi pasir," ungkapnya.Untuk langkah kedepan, ia mengatakan akan mengusulkan perbaikan pada Pemprov Jateng. Mengingat tanggul Sungai tersebut adalah kewenangan dari BBWS.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler