Rabu, 19 November 2025


Suhardi, Kepala ruang Hemodialisa di RSUD Loekmono Hadi Kudus menuturkan, dalam sehari ada sekitar 27-28 pasien gagal ginjal yang menjalani perawatan. Jumlah itu menurutnya meningkat dari dua tahun sebelumnya.

"Dua tahun lalu hanya bisa merawat 10 pasien. Namun sekarang menjadi 27-28 pasien per hari. Itupun banyak yang harus indent (mengantre)," ujar dia saat peringatan Hari Ginjal Sedunia,Kamis (8/3/2018).

Dirinya mengatakan, saat ini di rumah sakit tersebut terdapat 15 alat Hemodialisa. Alat itu digunakan secara bergantian bagi puluhan pasien yang membutuhkan perawatan cuci darah. Untuk sekali perawatan, membutuhkan waktu sekitar 3-5 jam.

Dirinya mengatakan, banyak faktor yang memicu terjadinya gagal ginjal. Dua diantaranya adalah pola hidup tidak sehat dan konsumsi makanan.

"Banyak makanan instan berpengawet, atau minuman suplemen yang berlebihan dan gaya hidup, seperti ingin cantik kemudian suntik vitamin C dosis tinggi," ungkapnya.Perlu diketahui, setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day. Dikutip dari laman Kementrian Kesehatan RI, tema Hari Ginjal tahun ini adalah Kindneys and Women Health : Include, Value, Empower. Dengan tema tersebut, semua pihak turut mempromosikan akses yang yerjangkau dan adil terhadap perawatan dan pencegahan penyakit ginjal bagi wanita dan anak perempuan diseluruh dunia.Pada awalnya, penyakit Ginjal kronis tidak menunjukkan gejala yang khas sehingga penyakit ini sering terlambat diketahui. Tanda dan gejala yang timbul karena penyakit Ginjal sangat umum dan dapat ditemukan pada penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, perubahan frekuensi buang air kecil dalam sehari, adanya darah dalam urin, mual dan muntah serta bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan kaki‎.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler