Prasasti di Atas Mihrab Kuak Umur Masjid Menara Kudus
Padhang Pranoto
Rabu, 4 April 2018 19:10:42
Hal itu dikatakan Denny Nur Hakim Staf Dokumentasi dan Sejarah Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK). Menurutnya, prasasti itu memuat empat hal penting.
"Pertama pemberian nama al-Aqsha untuk masjid itu oleh Sunan Kudus. Kedua tempat masjid itu yakni Al-Quds yang kini dikenal dengan Kudus. Ketiga tanggal berdirinya masjid yakni 19 Rajab 956 Hijriyah atau 23 Agustus 1549 Masehi. Terakhir, nama pendirinya Ja'far Shodiq atau Sunan Kudus," jelasnya, ditemui MuriaNewsCom, Rabu (4/4/2018).
Menurutnya, hal itu tercetak dalam sebuah prasasti yang berbentuk kotak bertuliskan arab. Batu prasasti itu konon didatangkan langsung dari Palestina dan kini dipasang diatas mihrab.
Adapun, pembacaan terhadap prasasti tersebut dilakukan sebanyak dua kali. Pertama pada sekitar tahun 80an yang melibatkan arkeolog dan terakhir pada tahun 2011 yang melibatkan arkeolog, Ahli Khot, Ahli Falaq serta tokoh masyarakat.
"Dari upaya pembacaan yang kedua diketahuilah, bahwa Masjid Menara selesai dibangun pada 19 Rajab. Angka itu tidak muncul pada pembacaan pertama kali. Maka sejak ada temuan tersebut, kami mencoba memeringatinya tiap tahun," ungkapnya.Ia menjelaskan, bangunan masjid tiga kali mengalami perluasan. Pertama di tahun 1918-1919, tahun 1927 dan 1933. Sementara itu pada tahun 1950an, atap masjid tersebut ditinggikan.Dirinya menyebut, perluasan tersebut menjadikan gapura pintu masuk masjid, kini berada dibagian dalam ruang salat. Sementara gapura masjid yang dulu terpasang di serambi telah tiada.
Editor: SupriyadiGambar prasasti di atas Mihrab imam yang menerangkan ihwal pembangunan Masjid Menara Kudus. (YM3SK)
Murianews, Kudus - Masjid Al-Aqsho atau Masjid Menara genap berusia 469 tahun, pada Jumat Legi, 19 Rajab 1439 H atau 5 April 2018. Hal itu diketahui dari prasasti batu bertuliskan arab, yang konon didatangkan langsung dari Palestina.
Hal itu dikatakan Denny Nur Hakim Staf Dokumentasi dan Sejarah Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK). Menurutnya, prasasti itu memuat empat hal penting.
"Pertama pemberian nama al-Aqsha untuk masjid itu oleh Sunan Kudus. Kedua tempat masjid itu yakni Al-Quds yang kini dikenal dengan Kudus. Ketiga tanggal berdirinya masjid yakni 19 Rajab 956 Hijriyah atau 23 Agustus 1549 Masehi. Terakhir, nama pendirinya Ja'far Shodiq atau Sunan Kudus," jelasnya, ditemui MuriaNewsCom, Rabu (4/4/2018).
Menurutnya, hal itu tercetak dalam sebuah prasasti yang berbentuk kotak bertuliskan arab. Batu prasasti itu konon didatangkan langsung dari Palestina dan kini dipasang diatas mihrab.
Adapun, pembacaan terhadap prasasti tersebut dilakukan sebanyak dua kali. Pertama pada sekitar tahun 80an yang melibatkan arkeolog dan terakhir pada tahun 2011 yang melibatkan arkeolog, Ahli Khot, Ahli Falaq serta tokoh masyarakat.
"Dari upaya pembacaan yang kedua diketahuilah, bahwa Masjid Menara selesai dibangun pada 19 Rajab. Angka itu tidak muncul pada pembacaan pertama kali. Maka sejak ada temuan tersebut, kami mencoba memeringatinya tiap tahun," ungkapnya.
Ia menjelaskan, bangunan masjid tiga kali mengalami perluasan. Pertama di tahun 1918-1919, tahun 1927 dan 1933. Sementara itu pada tahun 1950an, atap masjid tersebut ditinggikan.
Dirinya menyebut, perluasan tersebut menjadikan gapura pintu masuk masjid, kini berada dibagian dalam ruang salat. Sementara gapura masjid yang dulu terpasang di serambi telah tiada.
Editor: Supriyadi
Gambar prasasti di atas Mihrab imam yang menerangkan ihwal pembangunan Masjid Menara Kudus. (YM3SK)