Marak Masker Murah di Grobogan, Rp 9 Ribu Per Boks
Saiful Anwar
Sabtu, 8 Januari 2022 18:21:43
MURIANEWS, Grobogan –
Memakai masker menjadi hal yang vital di masa pandemi Covid-19. Masker dijadikan salah satu senjata utama untuk mencegah penularan Covid-19 pun banyak dijual belikan.
Di awal pandemi dulu, harga masker meroket. Bahkan sampai terjadi kelangkaan. Namun, kini harga penjualan masker sudah mulai normal. Bahkan, banyak diobral di pinggir jalan.
Seperti di Grobogan, banyak dijumpai penjual masker di pinggir jalan. Mereka menjajakan berboks-boks masker. Tentu dilengkapi dengan keterangan harga masker paling murah yang dijualnya.
Baca juga: Jokowi dan Ganjar Sapa Warga: Aja Lali MaskermuSalah satu penjual masker murah itu yakni Gampang Puji Utomo. Dia mengaku sudah setahun lebih berjualan masker di pinggir jalan. Namun, memang ada penurunan harga jualnya dibanding saat awal pandemi.
“Dulu sempat menjual satu boks Rp 40 ribu, sekarang Rp 30 ribu,” kata Gampang yang berjualan di sisi Jalan Purwodadi-Solo, tepatnya di Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh,
Grobogan.
Berbagai macam jenis masker non medis yang dijualnya. Paling murah, yakni Rp 9 ribu satu boks dengan isi 50 buah masker. Ada pula yang satu boks Rp 12 ribu, Rp 15 ribu, Rp 18 ribu, Rp 20 ribu, Rp 30 ribu.
Berbagai macam jenis masker non medis yang dijualnya. Paling murah, yakni Rp 9 ribu satu boks dengan isi 50 buah masker. Ada pula yang satu boks Rp 12 ribu, Rp 15 ribu, Rp 18 ribu, Rp 20 ribu, Rp 30 ribu.“Kalau yang KN95 itu Rp 18 ribu isi 10 buah,” tambah Gampang.Selain menjual per boks, Gampang juga menjual eceran. Namun, tidak benar-benar selembar masker, melainkan berisi 10 lembar masker. Harganya mulai dari Rp 6 ribu. Dia juga menjual masker untuk perempuan berhijab.“Untuk yang hijab ini Rp 18 ribu isi 10 lembar,” kata dia.Meski tentu relatif murah, Gampang mengaku sudah memetik keuntungan dari penjulannya. Menurutnya, memang wajar bisa masker semakin murah karena semakin banyak yang memproduksi masker. Sebab, masker kini sudah hampir menjadi kebutuhan pokok selama pandemi. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_263719" align="alignleft" width="1280"]

Gampang menunjukkan masker yang dijualnya di sisi jalan Purwodadi-Solo di Grobogan. (MURIANEWS/Saiful Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan –
Memakai masker menjadi hal yang vital di masa pandemi Covid-19. Masker dijadikan salah satu senjata utama untuk mencegah penularan Covid-19 pun banyak dijual belikan.
Di awal pandemi dulu, harga masker meroket. Bahkan sampai terjadi kelangkaan. Namun, kini harga penjualan masker sudah mulai normal. Bahkan, banyak diobral di pinggir jalan.
Seperti di Grobogan, banyak dijumpai penjual masker di pinggir jalan. Mereka menjajakan berboks-boks masker. Tentu dilengkapi dengan keterangan harga masker paling murah yang dijualnya.
Baca juga: Jokowi dan Ganjar Sapa Warga: Aja Lali Maskermu
Salah satu penjual masker murah itu yakni Gampang Puji Utomo. Dia mengaku sudah setahun lebih berjualan masker di pinggir jalan. Namun, memang ada penurunan harga jualnya dibanding saat awal pandemi.
“Dulu sempat menjual satu boks Rp 40 ribu, sekarang Rp 30 ribu,” kata Gampang yang berjualan di sisi Jalan Purwodadi-Solo, tepatnya di Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh,
Grobogan.
Berbagai macam jenis masker non medis yang dijualnya. Paling murah, yakni Rp 9 ribu satu boks dengan isi 50 buah masker. Ada pula yang satu boks Rp 12 ribu, Rp 15 ribu, Rp 18 ribu, Rp 20 ribu, Rp 30 ribu.
“Kalau yang KN95 itu Rp 18 ribu isi 10 buah,” tambah Gampang.
Selain menjual per boks, Gampang juga menjual eceran. Namun, tidak benar-benar selembar masker, melainkan berisi 10 lembar masker. Harganya mulai dari Rp 6 ribu. Dia juga menjual masker untuk perempuan berhijab.
“Untuk yang hijab ini Rp 18 ribu isi 10 lembar,” kata dia.
Meski tentu relatif murah, Gampang mengaku sudah memetik keuntungan dari penjulannya. Menurutnya, memang wajar bisa masker semakin murah karena semakin banyak yang memproduksi masker. Sebab, masker kini sudah hampir menjadi kebutuhan pokok selama pandemi.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi