Positif Covid Jadi Negatif Setelah Tes Ulang, Ini Penjelasannya
Saiful Anwar
Selasa, 11 Januari 2022 11:49:29
MURIANEWS, Grobogan –
Bupati Grobogan Sri Sumarni sempat dinyatakan positif Covid-19, Selasa (4/1/2022) dari hasil tes PCR. Tes tersebut bagian dari skrining jelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (5/1/2022).
Namun, tak sampai tiga hari, Sri Sumarni kembali melakukan tes PCR dan hasilnya negatif. Namun, Sri Sumarni tak mendampingi Presiden Jokowi saat berkunjung di Pasar Induk Purwodadi dan meninjau vaksinasi di SDN 3 Nglinduk.
Pada Jumat (7/1/2022), Bupati Sri Sumarni sudah menghadiri Rapat Paripurna di DPRD Kabupaten
Grobogan.
Baca juga: Bupati Grobogan Sri Sumarni Dikabarkan Positif Covid-19Situasi itu sendiri masih jadi sumber pertanyaan bagi publik Grobogan. Mereka bertanya-tanya soal keabsahan hasil tes dan akurasi alat tes tersebut.
Sebab, biasanya, masyarakat yang dinyatakan positif langsung karantina hingga 10 hari sebelum akhirnya dinyatakan negatif Covid-19.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Slamet Widodo mengungkapkan, sangat memungkinkan seseorang dinyatakan positif Covid-19 dan kemudian jadi negatif tak lama setelah tes pertama.
Baca juga: Sempat Dikabarkan Positif Covid-19, Bupati Grobogan: Negatif Kok
Dijelaskan, ada ambang batas untuk negatif Covid-19 yakni ketika memiliki cycle threshold (CT) value ada di angka 40.“Bisa jadi Ibu Bupati ketika itu CT value-nya 38 saat positif. Saat CT value-nya naik ke-40 kan sudah negatif. Bisa itu sehari dua hari dari 38 naik ke 40. Cut off-nya kan di 40,” kata Slamet, Selasa (11/1/2022).Perlu diketahui, CT value atau cycle threshold value adalah suatu nilai yang muncul dalam pemeriksaan PCR. CT value PCR berfungsi untuk membantu menentukan status apakah seseorang positif atau negatif terkait infeksi virus Corona.Slamet menambahkan, jarak antara tes pertama dan kedua Bupati Sri pada pekan lalu bukan sehari. Slamet mengatakan, jarak antara tes PCR pertama dan kedua sudah dua hari.Di rentang waktu tersebut, lanjutnya, tentu sangat mungkin kekebalan tubuh meningkat sehingga sudah dinyatakan negatif.“Kalau CT value-nya di angka 20, mungkin agak lama untuk negatif. Tetapi kalau CT value di angka 38, kan tidak lama itu,” tambah Slamet. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_264253" align="alignleft" width="1280"]

Kepala Dinas Kesehatan Grobogan dr. Slamet Widodo. (MURIANEWS/ Saiful Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan –
Bupati Grobogan Sri Sumarni sempat dinyatakan positif Covid-19, Selasa (4/1/2022) dari hasil tes PCR. Tes tersebut bagian dari skrining jelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (5/1/2022).
Namun, tak sampai tiga hari, Sri Sumarni kembali melakukan tes PCR dan hasilnya negatif. Namun, Sri Sumarni tak mendampingi Presiden Jokowi saat berkunjung di Pasar Induk Purwodadi dan meninjau vaksinasi di SDN 3 Nglinduk.
Pada Jumat (7/1/2022), Bupati Sri Sumarni sudah menghadiri Rapat Paripurna di DPRD Kabupaten
Grobogan.
Baca juga: Bupati Grobogan Sri Sumarni Dikabarkan Positif Covid-19
Situasi itu sendiri masih jadi sumber pertanyaan bagi publik Grobogan. Mereka bertanya-tanya soal keabsahan hasil tes dan akurasi alat tes tersebut.
Sebab, biasanya, masyarakat yang dinyatakan positif langsung karantina hingga 10 hari sebelum akhirnya dinyatakan negatif Covid-19.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Slamet Widodo mengungkapkan, sangat memungkinkan seseorang dinyatakan positif Covid-19 dan kemudian jadi negatif tak lama setelah tes pertama.
Baca juga: Sempat Dikabarkan Positif Covid-19, Bupati Grobogan: Negatif Kok
Dijelaskan, ada ambang batas untuk negatif Covid-19 yakni ketika memiliki cycle threshold (CT) value ada di angka 40.
“Bisa jadi Ibu Bupati ketika itu CT value-nya 38 saat positif. Saat CT value-nya naik ke-40 kan sudah negatif. Bisa itu sehari dua hari dari 38 naik ke 40. Cut off-nya kan di 40,” kata Slamet, Selasa (11/1/2022).
Perlu diketahui, CT value atau cycle threshold value adalah suatu nilai yang muncul dalam pemeriksaan PCR. CT value PCR berfungsi untuk membantu menentukan status apakah seseorang positif atau negatif terkait infeksi virus Corona.
Slamet menambahkan, jarak antara tes pertama dan kedua Bupati Sri pada pekan lalu bukan sehari. Slamet mengatakan, jarak antara tes PCR pertama dan kedua sudah dua hari.
Di rentang waktu tersebut, lanjutnya, tentu sangat mungkin kekebalan tubuh meningkat sehingga sudah dinyatakan negatif.
“Kalau CT value-nya di angka 20, mungkin agak lama untuk negatif. Tetapi kalau CT value di angka 38, kan tidak lama itu,” tambah Slamet.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi