Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Grobogan – Harga minyak goreng di Kabupaten Grobogan masih mahal sejak akhir 2021 lalu. Hari ini saja (17/1/2022), harga per liternya masih menyentuh Rp 20 ribu.

Padahal, Pemerintah Pusat telah menentukan satu harga untuk minyak goreng, yakni Rp 14 ribu per liternya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan sendiri sudah menggelar operasi pasar sebagai respons masih tingginya harga minyak goreng.

Operasi pasar yang digelar pada awal 2022 itu ternyata masih menormalkan kembali harga minyak goreng. Kini, Pemkab Grobogan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan berencana menggelar operasi pasar kembali.

Kepala Disperindag Pradana Setiawan mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu persetujuan dari produsen minyak goreng untuk menggelar operasi pasar itu. Ada 12 ribu liter yang diajukannya.

Baca juga: Operasi Pasar di Grobogan, Sejam Ribuan Liter Minyak Goreng Ludes

“Saya masih menunggu acc (persetujuan, red),” kata pria yang akrab disapa Danis itu.

Ia menyebut, operasi pasar nantinya dilakukan di enam eks-Kawedanan di Kabupaten Groboga, yakni, Purwodadi, Wirosari, Kradenan, Gubug, Godong, dan Grobogan.

Danis berharap, dengan operasi pasar itu nantinya harga minyak goreng bisa berangsur-angsur normal lagi, sehingga, tidak memberatkan masyarakat. Sebab, minyak goreng menjadi bahan pokok yang wajib berada di dapur.Tidak hanya minyak goreng, sejumlah komoditas lain sebenarnya juga mulai naik. Komoditas itu seperti daging ayam yang mencapai Rp 40 ribu per kilogram dan gula pasir Rp 15 kg per kilogram. Normalnya, daging ayam per kilogram yakni Rp 35 ribu dan gula pasir Rp 12,500.Adapun harga telur kini telah turun menjadi Rp 24 ribu per kilogram dari semula mencapai Rp 35 ribu per kilogram.Danis mengatakan, untuk gula pasir pihaknya terus memantau. Sebab, gula pasir juga menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Namun, untuk daging ayam, menurutnya masyarakat masih punya pilihan.“Kalau minyak goreng, gula pasir itu kan tidak tergantikan. Minyak goreng terus kami pantau, dan kami rencanakan operasi pasar. Gula masih kami pantau. Kalau daging kan bisa diganti telur. Ini telur kan sudah turun,” pungkas Danis. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler