Karya Anak-Anak Difabel Grobogan Dipamerkan, Hasilnya Luar Biasa

Saiful Anwar
Kamis, 27 Januari 2022 15:30:50


[caption id="attachment_268180" align="alignleft" width="1152"]
Karya anak-anak SLB yang ditampilkan dalam Laskar Mantep di halaman SLB YPLB Danyang Purwodadi, Kamis (27/1/2022). (MURIANEWS/Saiful Anwar).[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Sejumlah karya anak-anak difabel di Kabupaten Grobogan, dipamerkan dalam kegiatan Gelar Sekolah Karya Mandiri Kreatif Prestasi (Laskar Mantep), Kamis (27/1/2022).
Kegiatan yang diselenggarakan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Grobogan itu berlokasi di SLB C YPLB (Yayasan Pendidikan Luar Biasa) Danyang Purwodadi.
Karya yang dipamerkan dalam kegiatan merupakan milik siswa di empat SLB di wilayah Grobogan. Keempatnya yakni SLB C YPLB Purwodadi, SLB B YPLB Purwodadi, SLB Negeri Grobogan, dan SLB PGRI Grobogan.
Baca juga: Difabel di Kudus Ini Sulap Limbah Mebel jadi Karya Seni Tinggi
Kepala SLB C YPLB Danyang Purwodadi Moh Rudy Arifianto mengungkapkan, agenda gelar karya itu merupakan pertama kalinya. Karya-karya yang ditampilkan di stand-stand di halaman sekolah merupakan karya para siswa SLB yang juga melibatkan orangtua siswa.
Dengan kegiatan, diharapkan dapat memberi pengetahun kepada masyarakat jika kaum difabel memiliki kemampuan untuk mandiri. Hal itu dibuktikan dengan barbagai karya yang ditampilkan.
“Memperkenalkan kepada masyarakat dan OPD (dinas) bahwa difabel memiliki kemampuan untuk mandiri. Dengan bukti produk-produk yang ditampilkan di sini,” kata Rudy.
Beberapa karya yang ditampilkan dalam gelar karya tersebut yakni kaligrafi, lukisan, kerajinan tangan, serta sejumlah produk makanan ringan. Pembuatan karya-karya tersebut tentu memiliki kesulitan tersendiri, sehingga, sudah selayaknya kaum disabilitas mendapatkan apresiasi lebih.
“Seperti kaligrafi itu pembuatannya bisa sehari jadi. Untuk lukisan itu ya bisa seminggu baru jadi,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SLB Negeri Grobogan Fanie Dipa Pawakaningsih menerangkan, para anak-anak berkebutuhan khusus itu membutuhkan layanan, kemitraan yang melibatkan banyak pihak.
“Laskar Mantep ini memang bertujuan mengoptimalkan semua OPD yang ada di Kabupaten Grobogan untuk bisa memberikan lebih kepada kaum disabilitas,” kata dia.
Gerakan Laskar Mantep ini akan menjadi kegiatan yang kontinyu. Diharapkan, kegiatan semacam ini bisa berlanjut tidak hanya di sekolah. Namun juga di organisasi, atau juga instansi di Grobogan.
https://www.youtube.com/watch?v=3sOjayTruWM
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi

MURIANEWS, Grobogan – Sejumlah karya anak-anak difabel di Kabupaten Grobogan, dipamerkan dalam kegiatan Gelar Sekolah Karya Mandiri Kreatif Prestasi (Laskar Mantep), Kamis (27/1/2022).
Kegiatan yang diselenggarakan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Grobogan itu berlokasi di SLB C YPLB (Yayasan Pendidikan Luar Biasa) Danyang Purwodadi.
Karya yang dipamerkan dalam kegiatan merupakan milik siswa di empat SLB di wilayah Grobogan. Keempatnya yakni SLB C YPLB Purwodadi, SLB B YPLB Purwodadi, SLB Negeri Grobogan, dan SLB PGRI Grobogan.
Baca juga: Difabel di Kudus Ini Sulap Limbah Mebel jadi Karya Seni Tinggi
Kepala SLB C YPLB Danyang Purwodadi Moh Rudy Arifianto mengungkapkan, agenda gelar karya itu merupakan pertama kalinya. Karya-karya yang ditampilkan di stand-stand di halaman sekolah merupakan karya para siswa SLB yang juga melibatkan orangtua siswa.
Dengan kegiatan, diharapkan dapat memberi pengetahun kepada masyarakat jika kaum difabel memiliki kemampuan untuk mandiri. Hal itu dibuktikan dengan barbagai karya yang ditampilkan.
“Memperkenalkan kepada masyarakat dan OPD (dinas) bahwa difabel memiliki kemampuan untuk mandiri. Dengan bukti produk-produk yang ditampilkan di sini,” kata Rudy.
Beberapa karya yang ditampilkan dalam gelar karya tersebut yakni kaligrafi, lukisan, kerajinan tangan, serta sejumlah produk makanan ringan. Pembuatan karya-karya tersebut tentu memiliki kesulitan tersendiri, sehingga, sudah selayaknya kaum disabilitas mendapatkan apresiasi lebih.
“Seperti kaligrafi itu pembuatannya bisa sehari jadi. Untuk lukisan itu ya bisa seminggu baru jadi,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SLB Negeri Grobogan Fanie Dipa Pawakaningsih menerangkan, para anak-anak berkebutuhan khusus itu membutuhkan layanan, kemitraan yang melibatkan banyak pihak.
“Laskar Mantep ini memang bertujuan mengoptimalkan semua OPD yang ada di Kabupaten Grobogan untuk bisa memberikan lebih kepada kaum disabilitas,” kata dia.
Gerakan Laskar Mantep ini akan menjadi kegiatan yang kontinyu. Diharapkan, kegiatan semacam ini bisa berlanjut tidak hanya di sekolah. Namun juga di organisasi, atau juga instansi di Grobogan.
https://www.youtube.com/watch?v=3sOjayTruWM
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi