Mudahnya Digitalisasi, Sekolah di Pelosok Grobogan Ini Mendeklarasikan Madrasah Digital
Saiful Anwar
Jumat, 18 Februari 2022 18:52:09
MURIANEWS, Grobogan – Digitalisasi menjadi hal penting di era saat ini. Lebih lagi, adanya pembatasan akibat pandemi Covid-19. Teknologi Digital jadi jembatan untuk segala aktivitas.
Manfaat teknologi digital juga telah dinikmati sebagian masyarakat yang tinggal dipelosok. Salah satunya di Desa Ringinharjo, Kecamatan Gubug, Kabupaten
Grobogan.
Beberapa sekolah seperti Madrasah Ibtidaiyah Yaumi dan Madrasah Tsanawi Sabilurrohman Desa Ringinharjo juga telah merasakan manfaatnya. Mereka juga telah mencanangkan diri sebagai madrasa digital.
Baca juga: Pandemi Covid19 Momentum Percepatan DigitalisasiMeski terletak di pelosok Grobogan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, jaringan internet di sana masih terbatas. Bahkan, sebagian jalan utama masih bebatuan alias bekas aspal rusak. Namun, hal itu tak menggerus semangat untuk melakukan digitalisasi pembelajaran.
Kepala MI Yaumi, Saifudin menyebutkan, deklarasi madrasah digital itu usai piihaknya mampu mengadakan pembelajaran digital dan memiliki perpustakaan digital.
Guru mereka juga mampu mengadakan pembelajaran berbasis digital. Mereka memanfaatkan ribuan modul-modul yang tentu dalam bentuk digital.
“Ini membuat tugas guru menjadi mudah dan suasana belajar menjadi lebih menyenangkan bagi para siswa,” kata Saifudin, Jumat (18/2/2022).
“Ini membuat tugas guru menjadi mudah dan suasana belajar menjadi lebih menyenangkan bagi para siswa,” kata Saifudin, Jumat (18/2/2022).Siswa, kata dia, kini bisa memanfaatkan aplikasi digital Kipin untuk belajar sehari-hari. Selain itu, kegiatan menggambar, mewarnai, menulis huruf Arab juga bisa dilakukan dengan aplikasi.Dua madrasah yang masih dalam satu yayasan itu memilki perpustakaan berisi ribuan konten pembelajaran berupa buku, video, latihan soal dan bacaan literasi.“Siswa bisa meminjam buku, video, dan lain-lain ke gadget mereka sebanyak-banyaknya. Semua yang diunduh tak perlu dikembalikan lagi,” tambahnya.Dengan begitu, orangtua tidak terbebani lagi dengan pembelian buku paket yang biasanya dicetak tiap tahun. Tidak hanya itu, dalam menyelenggarakan latihan soal, penilaian harian dan ujian di sekolah, guru dan siswa juga tidak menggunakan kertas lagi.“Guru tak perlu menghitung nilai lagi, semua nilai sudah keluar otomatis,” tutupnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_273286" align="alignleft" width="1280"]

Para siswa menunjukkan gadget masing-masing yang digunakan untuk media pembelajaran. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Digitalisasi menjadi hal penting di era saat ini. Lebih lagi, adanya pembatasan akibat pandemi Covid-19. Teknologi Digital jadi jembatan untuk segala aktivitas.
Manfaat teknologi digital juga telah dinikmati sebagian masyarakat yang tinggal dipelosok. Salah satunya di Desa Ringinharjo, Kecamatan Gubug, Kabupaten
Grobogan.
Beberapa sekolah seperti Madrasah Ibtidaiyah Yaumi dan Madrasah Tsanawi Sabilurrohman Desa Ringinharjo juga telah merasakan manfaatnya. Mereka juga telah mencanangkan diri sebagai madrasa digital.
Baca juga: Pandemi Covid19 Momentum Percepatan Digitalisasi
Meski terletak di pelosok Grobogan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, jaringan internet di sana masih terbatas. Bahkan, sebagian jalan utama masih bebatuan alias bekas aspal rusak. Namun, hal itu tak menggerus semangat untuk melakukan digitalisasi pembelajaran.
Kepala MI Yaumi, Saifudin menyebutkan, deklarasi madrasah digital itu usai piihaknya mampu mengadakan pembelajaran digital dan memiliki perpustakaan digital.
Guru mereka juga mampu mengadakan pembelajaran berbasis digital. Mereka memanfaatkan ribuan modul-modul yang tentu dalam bentuk digital.
“Ini membuat tugas guru menjadi mudah dan suasana belajar menjadi lebih menyenangkan bagi para siswa,” kata Saifudin, Jumat (18/2/2022).
Siswa, kata dia, kini bisa memanfaatkan aplikasi digital Kipin untuk belajar sehari-hari. Selain itu, kegiatan menggambar, mewarnai, menulis huruf Arab juga bisa dilakukan dengan aplikasi.
Dua madrasah yang masih dalam satu yayasan itu memilki perpustakaan berisi ribuan konten pembelajaran berupa buku, video, latihan soal dan bacaan literasi.
“Siswa bisa meminjam buku, video, dan lain-lain ke gadget mereka sebanyak-banyaknya. Semua yang diunduh tak perlu dikembalikan lagi,” tambahnya.
Dengan begitu, orangtua tidak terbebani lagi dengan pembelian buku paket yang biasanya dicetak tiap tahun. Tidak hanya itu, dalam menyelenggarakan latihan soal, penilaian harian dan ujian di sekolah, guru dan siswa juga tidak menggunakan kertas lagi.
“Guru tak perlu menghitung nilai lagi, semua nilai sudah keluar otomatis,” tutupnya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi