Pasangan Suami Istri di Grobogan Tewas Tersambar Petir saat Pulang dari Sawah
Saiful Anwar
Rabu, 23 Februari 2022 22:57:51
MURIANEWS, Grobogan - Kisah cinta pasangan suami istri, Edi Susanto (32) dan Mega Anjarsari (33), bak kata pepatah, cinta sehidup semati. Bagaimana tidak, warga RT 02/ RW 03 Dusun/Desa
Katong, Kecamatan Toroh itu meninggal bersama setelah tersambar petir pada Rabu (23/2/2022) sore sekitar pukul 16.45.
Pasangan suami istri tersebut diketahui memiliki dua orang anak. Anak paling besar masih usia SD, sementara satu lagi balita.
Informasi yang dihimpun MURIANEWS menyebutkan, sebelum kejadian, kedua korban awalnya sedang menanam tomat di sawah miliknya yang lokasinya berada di dusun setempat. Berhubung cuaca hujan, keduanya memutuskan untuk pulang.
Baca juga: Perempuan di Grobogan Meninggal Tersambar Petir Saat Menuntun SepedaSaat itu, hujan makin bertambah deras dan keduanya bergegas menuju tempat parkir motornya di pinggir sawah. Namun, ketika motornya baru melaju sekitar 50 meter melaju, mendadak ada petir menyambar.
Akibat kejadian ini, kedua orang yang ada di atas motor langsung terjatuh. Tidak berselang lama, ada beberapa warga yang kebetulan lewat.
Kemudian mereka segera menghampiri kedua korban. Namun, saat diperiksa kondisinya, pasutri tersebut sudah meninggal dunia.
Peristiwa itu langsung dikabarkan pada warga lainnya dan dilaporkan pada perangkat desa. Oleh perangkat desa setempat, kejadian itu diteruskan kepada pihak polsek dan kecamatan.
Setelah menerima laporan, petugas Polsek Toroh bersama Kanit Reskrim Sek Toroh dan Tim Inafis dari Polres Grobogan mendatang lokasi kejadian. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim inafis Polres Grobogan dan tenaga medis Puskemas Toroh 1, diduga kematian kedua korban memang akibat tersambar petir.
Setelah menerima laporan, petugas Polsek Toroh bersama Kanit Reskrim Sek Toroh dan Tim Inafis dari Polres Grobogan mendatang lokasi kejadian. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim inafis Polres Grobogan dan tenaga medis Puskemas Toroh 1, diduga kematian kedua korban memang akibat tersambar petir.Camat Toroh Abdul Malik menerangkan, korban pria mengalami luka bakar di bagian bahu kiri, telinga kiri, serta luka terbuka di kepala bagian atas selebar 4 cm.”Ada bagian luka yang keluar darah. Korban juga sempat tertindih sepeda motor yang dikendarainya,” kata camat.Adapun korban perempuan dilaporkan mengalami luka lecet dan lebam pada pipi kanan, luka lebam pada dahi, luka gores atau lecet pada bahu kiri sepanjang 10 cm. Selain itu juga ada benjolan bagian kepala kanan, dan luka lebam pada ketiak kiri.“Hasil pemeriksaan terhadap keduanya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban,” tambahnya.Sementara dari pihak keluarga menyatakan menerimakan kematian kedua korban dan sudah membuat surat pernyataan yang isinya menolak untuk dilakukan outopsi. Selanjutnya kedua jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pemakaman pasutri ini dilangsungkan malam itu juga sekitar pukul 22.00 WIB. Reporter: Saiful AnwarEditor: Dani Agus
[caption id="attachment_274360" align="alignleft" width="1920"]

Warga melakukan persiapan pemakaman pasutri korban sambaran petir di Desa Katong, Kecamatan Toroh. (MURIANEWS/Saiful Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan - Kisah cinta pasangan suami istri, Edi Susanto (32) dan Mega Anjarsari (33), bak kata pepatah, cinta sehidup semati. Bagaimana tidak, warga RT 02/ RW 03 Dusun/Desa
Katong, Kecamatan Toroh itu meninggal bersama setelah tersambar petir pada Rabu (23/2/2022) sore sekitar pukul 16.45.
Pasangan suami istri tersebut diketahui memiliki dua orang anak. Anak paling besar masih usia SD, sementara satu lagi balita.
Informasi yang dihimpun MURIANEWS menyebutkan, sebelum kejadian, kedua korban awalnya sedang menanam tomat di sawah miliknya yang lokasinya berada di dusun setempat. Berhubung cuaca hujan, keduanya memutuskan untuk pulang.
Baca juga: Perempuan di Grobogan Meninggal Tersambar Petir Saat Menuntun Sepeda
Saat itu, hujan makin bertambah deras dan keduanya bergegas menuju tempat parkir motornya di pinggir sawah. Namun, ketika motornya baru melaju sekitar 50 meter melaju, mendadak ada petir menyambar.
Akibat kejadian ini, kedua orang yang ada di atas motor langsung terjatuh. Tidak berselang lama, ada beberapa warga yang kebetulan lewat.
Kemudian mereka segera menghampiri kedua korban. Namun, saat diperiksa kondisinya, pasutri tersebut sudah meninggal dunia.
Peristiwa itu langsung dikabarkan pada warga lainnya dan dilaporkan pada perangkat desa. Oleh perangkat desa setempat, kejadian itu diteruskan kepada pihak polsek dan kecamatan.
Setelah menerima laporan, petugas Polsek Toroh bersama Kanit Reskrim Sek Toroh dan Tim Inafis dari Polres Grobogan mendatang lokasi kejadian. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim inafis Polres Grobogan dan tenaga medis Puskemas Toroh 1, diduga kematian kedua korban memang akibat tersambar petir.
Camat Toroh Abdul Malik menerangkan, korban pria mengalami luka bakar di bagian bahu kiri, telinga kiri, serta luka terbuka di kepala bagian atas selebar 4 cm.
”Ada bagian luka yang keluar darah. Korban juga sempat tertindih sepeda motor yang dikendarainya,” kata camat.
Adapun korban perempuan dilaporkan mengalami luka lecet dan lebam pada pipi kanan, luka lebam pada dahi, luka gores atau lecet pada bahu kiri sepanjang 10 cm. Selain itu juga ada benjolan bagian kepala kanan, dan luka lebam pada ketiak kiri.
“Hasil pemeriksaan terhadap keduanya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban,” tambahnya.
Sementara dari pihak keluarga menyatakan menerimakan kematian kedua korban dan sudah membuat surat pernyataan yang isinya menolak untuk dilakukan outopsi. Selanjutnya kedua jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pemakaman pasutri ini dilangsungkan malam itu juga sekitar pukul 22.00 WIB.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Dani Agus