– Nenek Surati begitu ia dipanggil. Tunanetra berusia 68 tahun itu tinggal sebatang kara di gubuk reyot, Desa Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten
, Jawa Tengah.
Ia tinggal sendirian dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Menyandang difabel, dan anak-anaknya sudah tinggal bersama keluarganya yang baru. Bahkan ada yang keluar kota.
pun menawarinya untuk tinggal di Panti Rehabilitasi Sosial di Kecamatan Purwodadi. Penawaran itu diungkapkan saat menyambangi si nenek Jumat (25/2/2022).
“Kami berikan arahan, diharapkan mau ke panti. Akan tetapi kan kami menunggu persetujuan anak-anaknya, keluarganya,” kata Kepala Dinsos
Edy Santoso.
“Tidak berani terus serta merta dibawa ke panti. Nanti kalau ada apa-apa malah keluarga bisa menuntut ke Pemerintah Daerah,” imbuhnya.
harus mendapatkan tanda tangan seluruh anak-anaknya, kemudian pihak desa, serta kecamatan.
Sedangkan, ada anak nenek Surati yang berada di luar kota, sehingga, tidak bisa pihak Dinsos langsung seketika membawa sang nenek ke panti.“Harus ada tanda tangan seluruh anak-anaknya, ditandatangani desa, kemudian kecamatan, baru bisa ke panti. Tidak bisa memaksa,” tambahnya.Menurut Edy, pihak keluarga sebenarnya ingin membawa sang nenek untuk tinggal bersama. Namun, sang nenek menolak karena merasa membebani si anaknya.Akhirnya, dia pun memilih tinggal di gubuk itu dengan hidup dari bantuan tetangga serta keluarga dan anak-anaknya.“Anaknya ada yang di Semarang, di Jakarta, ada yang di Purwodadi. Anaknya ada yang mau bawa nenek ini tinggal bersama, tapi dia tidak mau. Katanya takut membebani,” kata dia.Dalam kesempatan tersebut, pihak Dinsos
juga memberikan paket berupa sembako untuk sang nenek. Pemberian paket sembako juga datang dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Margo Laras Pati, Polsek Gubug, serta sejumlah pihak lain. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_274755" align="alignleft" width="1280"]

Nenek Surati (68) (dua dari kanan) bersama Dinsos Grobogan serta unsur terkait memberikan sembako kepada nenek Surati di Desa/Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jumat (25/2/2022). (MURIANEWS/Saiful Anwar).[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Nenek Surati begitu ia dipanggil. Tunanetra berusia 68 tahun itu tinggal sebatang kara di gubuk reyot, Desa Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten
Grobogan, Jawa Tengah.
Ia tinggal sendirian dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Menyandang difabel, dan anak-anaknya sudah tinggal bersama keluarganya yang baru. Bahkan ada yang keluar kota.
Dinas Sosial (Dinsos)
Grobogan pun menawarinya untuk tinggal di Panti Rehabilitasi Sosial di Kecamatan Purwodadi. Penawaran itu diungkapkan saat menyambangi si nenek Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Dinsos Grobogan Siap Dampingi Disabilitas Korban Pemerkosaan
“Kami berikan arahan, diharapkan mau ke panti. Akan tetapi kan kami menunggu persetujuan anak-anaknya, keluarganya,” kata Kepala Dinsos
Grobogan Edy Santoso.
“Tidak berani terus serta merta dibawa ke panti. Nanti kalau ada apa-apa malah keluarga bisa menuntut ke Pemerintah Daerah,” imbuhnya.
Untuk membawa sang nenek empat anak itu ke panti, pihak Dinsos
Grobogan harus mendapatkan tanda tangan seluruh anak-anaknya, kemudian pihak desa, serta kecamatan.
Baca juga: Stasiun Tanggung di Grobogan, Salah Satu Stasiun Tertua di Indonesia
Sedangkan, ada anak nenek Surati yang berada di luar kota, sehingga, tidak bisa pihak Dinsos langsung seketika membawa sang nenek ke panti.
“Harus ada tanda tangan seluruh anak-anaknya, ditandatangani desa, kemudian kecamatan, baru bisa ke panti. Tidak bisa memaksa,” tambahnya.
Menurut Edy, pihak keluarga sebenarnya ingin membawa sang nenek untuk tinggal bersama. Namun, sang nenek menolak karena merasa membebani si anaknya.
Akhirnya, dia pun memilih tinggal di gubuk itu dengan hidup dari bantuan tetangga serta keluarga dan anak-anaknya.
“Anaknya ada yang di Semarang, di Jakarta, ada yang di Purwodadi. Anaknya ada yang mau bawa nenek ini tinggal bersama, tapi dia tidak mau. Katanya takut membebani,” kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, pihak Dinsos
Grobogan juga memberikan paket berupa sembako untuk sang nenek. Pemberian paket sembako juga datang dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Margo Laras Pati, Polsek Gubug, serta sejumlah pihak lain.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi