Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Grobogan – Pandemi Covid-19 telah mereda, termasuk di Kabupaten Grobogan. Indikasi itu terlihat tak ada lagi kebijakan realokasi anggaran seperti pada 2020 dan 2021.

Sebagai cantiknya, Pemkab Grobogan menyiapkan anggaran belanja tak terduga sebesar 10 persen. Itu diungkapkan Kepala Badan Pendapatan, Pengalolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Grobogan Wahyu Susetijono.

“Untuk 2022 tidak ada kewajiban untuk menyediakan itu. Semua keadaan darurat atau mendesak disediakan belanja tidak terduga (BTT),” tutur Wahyu, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Kepesertaan BPJS Kesehatan di Grobogan Masih 76 Persen

Besaran anggaran belanja tak terduga itu dua kali lipat dibanding tahun lalu. Yakni dari 5 persen, menjadi 10 persen. Itu, kata Wahyu, sesuai dengan perintah Mendagri bahwa penyusunan APBD, untuk BTT dinaikkan.

“BTT 2022 lebih besar dibanding tahun lalu, yakni 10 persen. Tujuannya untuk cadangan pendanaan darurat atau mendesak,” tambahnya.

Keadaan darurat yang dimaksud selain penanganan pandemi Covid-19, yakni bencana banjir, tanah longsor, atau bencana lainnya. Anggaran untuk BTT tadi bisa digunakan untuk penanganan bencana tersebut.
“Ya itu (banjir dan tanah longsor, red) termasuk di dalamnya,” terangnya.Pada pertengahan 2021 lalu, Kabupaten Grobogan masuk dalam 15 daerah terbaik dalam realisasi APBD meski masih Pandemi Covid-19. Grobogan mencatatkan 54,79 persen realiasi APBD di pertengahan tahun dan mendapat apresiasi dari Mendagri.Meski begitu, untuk realisasi secara keseluruhan sepanjang 2021, Wahyu menyatakan masih menunggu audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).“Nunggu audit BPK. Sudah mulai 24 Januari, nanti sampai 24 April,” tutupnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler