Jalan Semarang-Purwodadi-Blora Diusulkan Naik Kelas
Saiful Anwar
Senin, 28 Maret 2022 09:22:13
MURIANEWS, Grobogan – Ruas
Jalan Semarang-Purwodadi-Blora diusulkan naik kelas. Semula ruas itu merupakan jalan provinsi dan diusulkan jadi jalan nasional.
Banyaknya kendaraan besar maupun yang over dimension over loading (ODOL) menjadi salah satu alasan pengusulan kenaikan kelas jadi jalan nasional itu.
Itu disampaikan Bupati Grobogan Sri Sumarni dalam audiensi dengan Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru-baru ini.
Baca juga: Rencana Jalan Nasional Grobogan-Blora DikawalDalam audiensi itu, turut hadir pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BP2PJN), serta pihak Dinas Bina Marga Cipta Karya Jateng.
Selain karena kendaraan ODOL, alasan lainnya yakni jalan tersebut semakin padat dan kecelakaan lalu lintas cenderung meningkat.
“Ruas jalan tersebut sebagai jalur tengah alternatif Semarang-Surabaya sehingga banyak kendaraan angkutan barang dan orang yang over dimension over load (ODOL).
Jalan juga terus rusak walaupun sudah diupayakan diperbaiki Provinsi, jalan semakin padat, dan kecelakaan cenderung meningkat,” kata Bupati dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/3/2022).
Lebih lanjut, Bupati Sri menerangkan, kapasitas jalan tersebut sebagai jalan provinsi dengan kelas tiga sudah tidak layak. Sebab, Grobogan juga menjadi bagian dari daerah aglomerasi kawasan strategis nasional (KSN) Kedungsepur.Di mana, lanjut Sri Sumarni, di Grobogan sudah banyak industri besar seperti PT Semen Grobogan, PT Apparel, PT Japda, PT Malindo, PT Pungkook, dan sejumlah perusahaan lainnya.“Apalagi dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang baru nanti juga akan lebih responsif dengan peluang investasi. Kemudian, juga untuk mendukung konektivitas antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah bagian timur.,” tambah Bupati.Bupati menyatakan, dalam kesempatan itu pihak Dirjen Bina Marga akan mempertimbangkan usulan tersebut dan berusaha menindaklanjuti aspirasinya. Pihak Dirjen akan melakukan kajian terhadap peraturan yang mendasari, pengecekan lapangan dan menghitung kebutuhannya.“Ini menjadi respon Pemerintah Pusat setelah beberapa waktu lalu saya menyampaikan aspirasi kepada Bapak Presiden terkait kondisi
jalan Semarang-Gubug-Godong-Purwodadi-Wirosari-Blora. Mudah-mudahan segera ditangani,” tutup Bupati. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_280605" align="alignleft" width="1024"]
Petugas melakukan perbaikan jalan di jalan provinsi, tepatnya di Kecamatan Godong, baru-baru ini. (MURIANEWS/Saiful Anwar).[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Ruas
Jalan Semarang-Purwodadi-Blora diusulkan naik kelas. Semula ruas itu merupakan jalan provinsi dan diusulkan jadi jalan nasional.
Banyaknya kendaraan besar maupun yang over dimension over loading (ODOL) menjadi salah satu alasan pengusulan kenaikan kelas jadi jalan nasional itu.
Itu disampaikan Bupati Grobogan Sri Sumarni dalam audiensi dengan Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru-baru ini.
Baca juga: Rencana Jalan Nasional Grobogan-Blora Dikawal
Dalam audiensi itu, turut hadir pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BP2PJN), serta pihak Dinas Bina Marga Cipta Karya Jateng.
Selain karena kendaraan ODOL, alasan lainnya yakni jalan tersebut semakin padat dan kecelakaan lalu lintas cenderung meningkat.
“Ruas jalan tersebut sebagai jalur tengah alternatif Semarang-Surabaya sehingga banyak kendaraan angkutan barang dan orang yang over dimension over load (ODOL).
Jalan juga terus rusak walaupun sudah diupayakan diperbaiki Provinsi, jalan semakin padat, dan kecelakaan cenderung meningkat,” kata Bupati dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/3/2022).
Lebih lanjut, Bupati Sri menerangkan, kapasitas jalan tersebut sebagai jalan provinsi dengan kelas tiga sudah tidak layak. Sebab, Grobogan juga menjadi bagian dari daerah aglomerasi kawasan strategis nasional (KSN) Kedungsepur.
Di mana, lanjut Sri Sumarni, di Grobogan sudah banyak industri besar seperti PT Semen Grobogan, PT Apparel, PT Japda, PT Malindo, PT Pungkook, dan sejumlah perusahaan lainnya.
“Apalagi dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang baru nanti juga akan lebih responsif dengan peluang investasi. Kemudian, juga untuk mendukung konektivitas antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah bagian timur.,” tambah Bupati.
Bupati menyatakan, dalam kesempatan itu pihak Dirjen Bina Marga akan mempertimbangkan usulan tersebut dan berusaha menindaklanjuti aspirasinya. Pihak Dirjen akan melakukan kajian terhadap peraturan yang mendasari, pengecekan lapangan dan menghitung kebutuhannya.
“Ini menjadi respon Pemerintah Pusat setelah beberapa waktu lalu saya menyampaikan aspirasi kepada Bapak Presiden terkait kondisi
jalan Semarang-Gubug-Godong-Purwodadi-Wirosari-Blora. Mudah-mudahan segera ditangani,” tutup Bupati.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi
